Ata duduk di balkon vila menikmati pemandangan pantai, sedangkan yang lain sedang sibuk dengan urusan mereka. Bahkan mereka juga mulai bersiap untuk berenang di pantai. Ata memakai kaos kebesaran tipis dan menguncir rambut panjangnya.
"Kapten! Ada yang ingin kubicarakan padamu," ucap Mikasa yang tiba-tiba datang, setelah memastikan tidak ada orang lain yang akan mendengarkan mereka.
"Katakan saja!" ucap Ata pelan.
Mikasa mendekat ke arah Ata dan ikut duduk disampingnya. Dia kemudian menatap Ata dan menghembuskan napasnya pelan untuk menenangkan dirinya. Ata hanya melirik Mikasa dan menunggu perkataan yang akan diucapkan.
"Aku tahu ini tidak sopan karena menanyakan perintahmu, namun aku penasaran dengan maksud dari kata-katamu itu. Kenapa dulu Anda meminta kami berkumpul dalam waktu dua minggu? Bukankah Anda bisa menghubungi kami saat waktunya sudah lebih dekat? Kurasa itu akan lebih efisien," jelas Mikasa.
Ata menatap Mikasa sebentar kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pantai. Dia tidak menyangka Mikasa akan menanyakan hal seperti itu. Ata mengira Mikasa akan memahami maksud tersirat darinya, tapi ternyata tidak. Dalam sekejap Ata jadi sangat merindukan Annie.
"Kukira kau akan mengerti maksud kata-kataku, ternyata tidak," ucap Ata pelan dan mengejutkan Mikasa.
"Di malam kita semua kembali pulang, aku merasa seperti sedang diawasi oleh sekelompok orang. Awalnya kukira dia tahu bahwa aku adalah 'A-01' tapi sepertinya tidak begitu. Aku ingin kalian semua terus waspada, karena sepertinya mereka akan melakukan pergerakan dalam waktu dua minggu. Di luar dugaan, Eren dan Jean mengambil langkah cepat. Mereka langsung datang ke tempat tinggalku untuk memastikanku aman. Awalnya sedikit mengganggu, namun aku paham mereka melakukannya karena khawatir," jelas Ata membuat Mikasa terdiam. Dia tidak menyangka Ata akan mengambil langkah secepat itu untuk mengarahkan dan melindungi semuanya.
"Dan untuk pembatalan itu, aku merasa mungkin kalian sudah tidak perlu bersiaga. Waspada memang diperlukan, namun kurasa dia hanya mengincarku. Jadi setidaknya kalian akan aman dan itu membuatku tenang," jelas Ata dan tersenyum walau tidak mengalihkan pandangannya dari pantai.
"Lalu apa sekarang sudah aman? Maksudku tidak terjadi apapun pada Anda 'kan?" tanya Mikasa yang mulai cemas.
"Aku baik-baik saja dan kurasa memang sudah aman. Namun kuharap kalian akan selalu waspada. Walau kau tidak paham maksudku, aku senang kau selalu waspada," ucap Ata dan tersenyum ke arah Mikasa.
"Kuharap Anda akan selalu baik-baik saja, karena unit 'M7A1' tidak akan ada artinya tanpa Anda," ucap Mikasa dan tersenyum. Ata mengangguk mengiyakannya.
"Anu... Anda adalah anggota The Worst yang terakhir. Apa aku benar?" tanya Mikasa sedikit ragu.
Ata menatapnya dan tersenyum. Dia menunjukkan tato yang ada di tengkuknya pada Mikasa sebagai jawabannya. Ata terkejut dan tersenyum senang. Ternyata dugaannya selama ini benar.
"Jadi alasan Anda memanggil kakak untuk Kapten Amawaka dan Kapten Unomiya adalah karena hal ini?" tanya Mikasa yang membuat Ata terkejut kemudian menggeleng.
"Mereka menganggapku seperti adik kandung mereka, jadi tidak ada hubungannya dengan posisi atau pangkatku di militer," jawab Ata.
"Apa yang lainnya tahu tentang tato itu?" tanya Mikasa pelan.
"Hanya kau dan Annie saja," jawab Ata pelan.
Kemudian Hanji datang dan menarik kedua perempuan itu untuk mengganti pakaian. Dia memaksa kedua perempuan itu untuk ikut memakai bikini karena ingin bermain di pantai. Wajah Mikasa merona padam sedangkan Ata memasang wajah yang tidak bersahabat. Namun Hanji tidak kehabisan akal. Dia tetap memaksa mereka untuk menggunakannya, membuat Ata menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
Fiksi PenggemarLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...