13 - Terlambat

428 60 1
                                    

Di tempat lain...

Levi sedang berada di ruangannya yang ada di Rumah Sakit. Dia sebenarnya sedang memeriksa data pasien, dikarenakan tidak ada jadwal operasi atau apapun sekarang. Mendadak ponsel pribadinya berdering, dan langsung diangkat.

"Ada apa?"

"Aku sibuk,"

"Aku kembali sekarang,"

Setelah menutup panggilan tersebut, dia bergegas membereskan data pasien yang ada di mejanya dan ke luar ruangan. Dia juga mengatakan akan cuti paling tidak dua hari karena ada urusan keluarga.

Berhubung dia adalah pemilik dari Rumah Sakit tersebut, tidak sulit untuknya melakukan hal seperti itu. Namun jangan salah paham, ini adalah pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini.

Sesampainya di apartemen miliknya, dia langsung berkemas untuk kembali ke Distrik Perak. Panggilan tadi adalah dari sepupu tunggalnya.

'Kenapa Paman Kenny tiba-tiba kembali? Sebenarnya ada urusan mendesak apa?' batin Levi kesal.

Setelah semuanya dirasa beres, dia segera berangkat ke Distrik Perak dengan mengendarai mobil miliknya. Dia sengaja seperti itu agar bisa kembali ke Distrik Emas kapan pun dia mau.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang satu setengah jam, dia akhirnya tiba di rumah besar milik keluarga Ackerman. Melihat mobil mewah miliknya yang mendekati pagar rumah tersebut, satpam keluarga itu langsung membukakan pintunya.

Setelah menyerahkan mobil dan barang-barangnya pada pelayan, dia masuk tergesa-gesa ke rumah itu. Dia melihat kesana-kemari seolah mencari-cari sesuatu, dan mendapati sepupunya yang sedang bersantai di ruang tengah. Melihat kedatangannya, gadis itu tersenyum lebar.

"Wah luar biasa! Kau benar-benar kembali dengan cepat," ucap gadis itu sambil bertepuk tangan.

"Sialan kau Mikasa! Apa kau berbohong? Dimana Paman Kenny?" amuk Levi.

Mikasa dengan tenang berdiri dan menepuk bahu sepupunya itu. Dia tertawa kecil melihat ekspresi pria itu. 'Apa-apaan ternyata kata-kata seperti itu ampuh membuatnya pulang,' batin Mikasa tertawa.

"Aku tidak berbohong, paman benar-benar pulang. Walau dia tidak bilang ingin berbicara denganmu. Lagipula apa kau tidak rindu padaku? Aku merindukanmu loh sepupuku tersayang," ucap Mikasa tenang diakhiri senyuman penuh kemenangan miliknya.

Karena kesal ditipu, Levi pun memulai serangan kepada Mikasa yang juga ditanggapi dengan tangkisan gadis itu. Mereka tidak benar-benar berniat untuk bertarung, itu lebih ke sapaan karena lama tidak bertemu. Setelah berhenti Mikasa tertawa dan Levi masih dengan wajah datar miliknya.

Mendadak ponsel Levi berdering yang segera diangkat. Mikasa hanya diam kemudian kembali duduk di posisi sebelumnya. Dia melirik sekilas Levi yang sedang berbicara dengan seseorang, namun tidak terlalu peduli dengan isi pembicaraannya. Mikasa jauh lebih tertarik membaca majalah fashion yang ada di depannya.

"Ada apa kacamata sialan?" tanya Levi sedikit gusar.

Mendengar panggilan tidak asing tersebut, Mikasa langsung tau siapa yang menghubungi Levi. Tentu saja itu teman perempuannya yang bernama Hanji Zoe, gadis yang nyentrik—menurut Mikasa.

"Kau dimana?"

"Di rumah, kenapa kau menghubungiku?"

"Kau ada di Distrik Perak?"

"Hmm, kenapa?"

I'll Fix It [Levi x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang