Ata berlari dengan gontai sambil membawa sebuah bouquet bunga yang indah untuk diberikan kepada kekasihnya. Pria itu bahkan sekarang sedang berdiri menunggunya di taman dengan wajah 'tak bersahabat' miliknya. Saat posisi Ata sudah dekat, Ata mulai berjalan pelan-pelan agar kekasihnya tidak menyadari kehadirannya.
"Ehem," dehem Ata membuat Levi terkejut karena Ata sudah berada disampingnya.
"Untuk apa ini?" tanya Levi melirik benda yang sedang digenggam Ata.
"Kau mau menjadi kekasihku, Levi?" tanya Ata menyerahkan bouquet itu sambil tersenyum lebar.
'Cantik sekali', batin Levi terpana demgan senyuman Ata untuk beberapa saat.
"Kau kekasihku, jadi untuk apa ini?" tanya Levi bingung dengan sikap Ata.
Ata tertawa pelan dan menjawab, "Aku hanya mencoba menyatakan perasaan pada orang yang kucintai."
Levi diam dan mengusap-usap puncak kepala Ata sebagai tanda sayang. Dia juga mengambil bunga yang diberikan Ata.
"Bunga ini untukku?" tanya Levi menatap Ata.
Ata mengangguk dan melanjutkan, "Tentu saja, itu hadiah dariku."
Levi mengucapkan terimakasih dan tersenyum kecil membuat Ata sangat senang. Dia suka, dia sangat suka melihat Levi yang berwajah kaku dan memiliki pandangan tajam itu tersenyum. Hei ayolah, Ata sangat yakin bahkan Levi pun lelah mengerutkan keningnya setiap saat.
- oo0oo -
Erwin terkejut melihat adiknya yang awalnya tersenyum sekarang menangis dalam tidurnya. Erwin sejak tadi terus bekerja sambil sesekali memperhatikan adiknya. Mereka masih berada di kantor dengan kondisi Ata yang tertidur di sofa, menggunakan selimut putih menutupi tubuhnya hingga sebatas leher.
'Apa yang dimimpikan Ata sebenarnya?' batin Erwin.
Berhubung jam menunjukkan sudah waktunya pulang kantor, Erwin bergegas membereskan pekerjaannya dan berjalan pelan menuju tempat Ata.
"Ata... Bangunlah," panggil Erwin lembut sambil menepuk pelan pundak Ata. Ata langsung terbangun dan mulai duduk tegak.
"Ada apa?" tanya Ata sambil mengucek matanya.
"Ayo kita pulang," ajak Erwin yang diangguki Ata.
"Apa sekarang kau akan menyetir sendiri?" tanya Erwin.
"Aku ikut denganmu," jawab Ata final membuat Erwin mengangguk.
Ata pulang bersama Erwin dan meninggalkan mobil yang digunakannya tadi pagi di parkiran kantor. Erwin juga tidak mempermasalahkan hal itu, karena dia khawatir jika Ata harus menyetir saat masih setengah sadar. Di perjalanan Erwin memutuskan untuk menanyakan apa yang dilihatnya tadi.
"Kau mimpi apa sampai menangis dalam tidurmu?" tanya Erwin membuat Ata terkejut.
"Sungguh?" tanya Ata dan Erwin mengangguk.
"Hanya ingatan masa lalu," jawab Ata membuat Erwin diam dan tak menanyakannya lagi.
Saat sudah sampai Ata langsung menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Dia berjalan terburu-buru seperti sedang kabur dari Erwin. Erwin hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...