Keesokan harinya, mereka tetap menjalani rutinitas seperti biasa. Yang berbeda mungkin hanya bertambahnya satu anggota di rumah. Yah walau ada drama dulu sebelum mereka semua sarapan.
Beberapa saat sebelumnya...
Erwin yang seperti biasa bangun cepat mulai menyiapkan sarapan, yang juga dibantu Eren dan Jean—yang kebetulan bangun lebih cepat. Dan saat Ata turun, sontak semuanya gempar terutama Erwin.
"Pakaian apa yang kau pakai?" teriak Erwin membuat Ata sangat terkejut. Jujur saja itu pertama kalinya dia diteriaki Erwin, walau akhirnya dia memilih untuk tidak peduli. Sedangkan dua orang lainnya merasa Ata terlihat sangat menggemaskan dengan baju itu.
Saat itu Ata memakai kaos yang terlihat sangat besar dan panjang ditubuhnya, bahkan panjang kaos tersebut mencapai setengah paha Ata. Padahal kaos itu berlengan pendek, tapi malah sampai ke siku saat digunakan Ata. Besar kaos tersebut hampir dua kali lipat badan Ata. Yah Ata terlihat layaknya orang-orangan sawah.
Karena kaos yang sepanjang itu, ata hanya menggunakan hotpans. Dan itulah yang menyebabkan reaksi heboh Erwin. Erwin tidak suka jika kaki Ata yang putih itu terlihat didepan pria lain. Walaupun menurut Eren dan Jean itu adalah berkah.
Ata yang terlihat tidak peduli membuat kekesalan Erwin semakin menjadi. Mereka terus saja berdebat tentang pakaian Ata. Mengingat sifat Ata yang semakin keras kepala jika dilarang, Erwin akhirnya memilih mengalah dan mulai bersikap lebih lembut.
"Jadi darimana kau mendapatkan pakaian itu?" tanya Erwin yang sudah tidak ingin berdebat. Ata menyadari perubahan nada suara Erwin akhirnya melunak.
"Aku menemukannya di lemari, jadi kugunakan saja," jawab Ata pelan.
Erwin langsung memijat dahinya begitu menyadari sesuatu. Ternyata itu miliknya, pantas saja terlihat sangat besar di tubuh Ata.
Setelah perdebatan masalah sepele itu, akhirnya mereka makan dengan tenang. Tentu saja pemenangnya Ata. Karena dia tetap bersikeras untuk tidak mengganti pakaiannya.
Kembali ke waktu yang sekarang...
Mereka hanya bersantai-santai di ruang tv karena bingung harus apa. Mereka semua begitu bosan, bahkan hanya ada keheningan sejak tadi. Ata yang tidak peduli akan keberadaan para pria disana, memilih untuk membaca komik sambil selonjoran. Tanpa sadar, gara-gara posisi anehnya itu malah membuat pahanya semakin terlihat.
Erwin buru-buru berlari dan mengambil kain kemudian melemparnya ke kaki Ata. Ata yang paham maksud dari tindakan Erwin, langsung membalut dirinya mulai dari pinggang hingga ujung kaki. Eren dan Jean ingin tertawa melihat hal itu, karena Ata terlihat layaknya putri duyung dengan ekor ikan.
Jean yang dasarnya memang orang yang tidak bisa diam mulai menghela napas bosan, dan hal itu tak luput dari pandangan Eren. Eren sangat mengerti itu karena pada dasarnya mereka sama. Mereka saling bertatapan dan kemudian tersenyum. Sepertinya mereka mendapat ide baru.
"Ayo kita pergi jalan-jalan!" ajak Jean semangat yang diangguki Eren.
Ata menatap mata mereka yang berbinar penuh harap, membuatnya jadi tidak tega untuk menolak ajakan tersebut. Akhirnya Ata mengangguk dan menanyakan Erwin.
"Aku tidak ikut, aku ada urusan di kantor sekarang. Kalian pergilah, gunakan saja salah satu mobilku," ucap Erwin dan langsung ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Setelah siap, dia berpamitan pada Ata dan langsung pergi. Terlihat seperti dia sedang terburu-buru. Setelah itu mereka juga bersiap-siap dan pergi. Ata bingung sebenarnya mereka ingin kemana, tapi dia memutuskan untuk ikut saja.
"Ayo kita ke Mall!" ajak Jean yang diangguki Eren. Mereka berniat untuk mengajak Ata berbelanja yang dijawab dengan gelengan Ata.
"Kalau kalian ingin berbelanja, silakan saja. Aku akan menunggu kalian di cafe itu," jawab Ata sambil menunjuk sebuah cafe dipinggir jalan. Jean dan Eren kemudian saling berpandangan dan memilih untuk tidak jadi berbelanja.
Mereka memasuki cafe tersebut dan sontak menjadi pusat perhatian. Ata kesal, dia tidak suka jika ditatap seperti itu. Dia merasa dirinya terlihat seperti orang aneh dan memilih untuk menunduk saja. Menyadari hal itu, Eren dan Jean pun berjalan didepan dan di belakang Ata untuk menghalangi pandangan orang lain padanya.
Saat sudah duduk di salah satu meja disana, pandangan orang lain masih saja tertuju kepada Ata. Sekarang Eren dan Jean mengerti kenapa Ata jarang pergi ke luar, karena mereka juga akan merasa sangat terganggu jika terus ditatap seperti itu.
"Kenapa kalian terus melihat ke arah kami?" tanya Jean sedikit berteriak membuat semua orang yang disana terkejut.
Mereka akhirnya berhenti menatap Ata, walau masih ada beberapa pria yang diam-diam melirik Ata dan tersipu. Ata pun mengangkat wajahnya dan berterimakasih pada Jean.
Mereka memesan menu yang diinginkan dan sedang menunggu pesanannya. Jean kemudian pamit sebentar ke toilet meninggalkan Eren dan Ata berdua saja. Salah seorang gadis mendekat ke meja mereka dan mulai menyapa.
"Anda adalah Athaurelya Smith 'kan? Atlit beladiri terkenal yang dikabarkan menghilang delapan tahun yang lalu. Apa saya benar?", tanya gadis tersebut sopan yang jelas ditujukan ke Ata. Eren terkejut mendengar pertanyaan tersebut.
"Benar, tapi informasi itu salah. Aku hanya pergi untuk berjalan-jalan bukannya menghilang," jelas Ata sambil tersenyum.
Semua orang disana yang melihat itu sontak tersenyum. Ternyata atlit yang terkenal itu benar-benar sangat ramah seperti yang dikabarkan. Para pria yang mengagumi Ata diam-diam semakin menyukainya.
Mereka berniat ingin mengambil foto, namun mereka sadar itu tidak sopan. Gadis yang sebelumnya bertanya pun segera pamit dan pergi setelah mendapat tanda tangan Ata.
Eren yang sadar kelupaan akan sesuatu, langsung meminta izin pergi ke minimarket terdekat. Ata hanya mengangguk dan berakhir tertinggal seorang diri sementara. Dan ada seorang pria yang mendadak mendekat untuk menyapa Ata.
Ata hanya membatin, 'kuharap pria ini tidak menanyakan hal yang aneh,'.
"Apa Anda berniat menjadi model dari agensi kami?".
Ata langsung saja menolaknya dengan tegas, dan pria tersebut akhirnya pergi. Bagi Ata, ditatap seperti tadi saja sudah sangat merepotkan. Jean yang sudah kembali dan melihat kejadian tersebut, hanya bisa terkekeh geli.
"Ternyata Anda sangat terkenal ya," ledek Jean yang membuat Ata menghela napas pasrah. Jean kembali terkekeh melihat reaksi Ata yang kentara sekali kelelahan.
"Lebih baik aku terus di medan perang daripada seperti ini," ucap Ata yang dihadiahi tawa keras Jean.
Tanpa disadari Ata, kebersamaan mereka terlihat oleh Levi. Levi yang awalnya ingin menyapa Ata, memilih untuk mengurungkan niatnya karena tidak ingin mengganggu Ata. Levi cemburu, tapi dia sadar dia tidak memiliki hak untuk itu sekarang.
Walaupun Levi tahu mereka hanya berteman dari interaksi mereka, dia tetap saja merasa seperti itu. Karena tidak ingin memperburuk suasana hatinya, Levi memilih pergi dari cafe tersebut setelah membayar pesanannya.
Tak berapa lama Eren sudah kembali dari minimarket dan langsung bergabung dengan mereka. Karena pesanan mereka juga sudah tiba, mereka langsung menyantapnya dalam diam. Tiba-tiba seorang wanita yang menggendong bayi masuk ke cafe dan berteriak, membuat Ata terkejut.
"Erd, jadilah pengasuh anakku!"
Kira-kira siapa tuh yang teriak?
Kuharap kalian suka gaes
-Ataaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...