Pagi hari, Erwin mulai memasakkan makanan untuk mereka. Sedangkan Ata memutuskan untuk membereskan rumah. Eren? Tentu saja dia masih tertidur dengan lelap. Lagipula Erwin juga tak mempermasalahkan hal itu. Dia bahkan senang karena apartemen mereka terlihat sedikit ramai karena adanya Eren.
Setelah selesai membereskan rumah, Ata langsung menuju dapur dan menghampiri Erwin.
"Apa sudah selesai?" tanya Ata pelan sambil mengintip ke wajan dari belakang Erwin. Erwin sedikit terkejut dan mengangguk mengiyakan.
"Bangunkan adik iparku itu," ucap Erwin bercanda membuat Ata kesal dan menepuk keras bahu Erwin. Erwin tertawa melihat ekspresi kekesalan di wajah Ata.
"Akan kubantu menata makanannya di meja," tawar Ata yang ditolak Erwin.
"Bangunkan saja Eren, tapi ingat untuk tidak masuk ke kamarnya!" peringat Ewin membuat Ata menghela napas kesal.
"Aku tak perlu kesana hanya untuk memanggilnya," jawab Ata jengah membuat Erwin bingung.
Ata kemudian merogoh kantong baju tidurnya dan mengambil peluit.
"Sejak kapan kau membawa peluit di kantongmu?" tanya Erwin heran.
"Sejak kedatangan Eren," jawab Ata singkat membuat Erwin semakin tidak mengerti dengan arah pikiran adiknya. Dan Ata langsung meniup peluitnya.
"Priiiiiiiiittt....!"
Eren yang terkejut dalam tidurnya langsung bangun dan berlari ke hadapan Ata. Tak lupa dengan sikap sigap dan hormat ala prajurit miliknya. Melihat hal itu Erwin spechlees di tempat.
"Kau lihat, ini selalu berhasil," ucap Ata pelan lebih ke arah Erwin. Erwin masih terdiam dengan posisi berdirinya di belakang Ata.
"Bersihkan dirimu kita akan makan sekarang," ucap Ata yang terdengar seperti perintah di telinga Eren.
Eren langsung mengangguk dan bergegas pergi untuk melakukan perintah Ata. Tak berapa lama dia kembali dan duduk di sebelah Erwin. Erwin masih saja memasang wajah tak percaya menatap Eren yang sepatuh itu dengan kata-kata Ata.
Setelah makan dan membersihkan piring-piring kotor, mereka memilih bersantai sambil menonton tv. Eren dan Erwin duduk di sofa sedangkan Ata duduk selonjoran di lantai.
Eren sedikit terkejut, namun dia menganggukkan kepalanya memaklumi hal itu. Akhirnya Erwin memutuskan untuk menanyakan hal yang sedikit mengganjal di hatinya.
"Kalian terlihat sangat dekat, dan kenapa kau sangat patuh pada adikku?" tanya Erwin kepada Eren.
"Tentu saja karena dia adalah Kap-"
"Kami tinggal bersama," jawab Ata cepat membuat Erwin terkejut.
"Sejak kapan? Dan kenapa kau tidak memberitahukannya padaku?" tanya Erwin bertubi-tubi.
"Erwin, dia adalah temanku. Kami tinggal bersama sejak delapan tahun yang lalu. Dan jangan salah paham, kami tidak hanya berdua saja melainkan bertujuh. Dia juga salah satu dari anggota kelompok yang ikut mengelilingi dunia bersamaku," jelas Ata dengan pelan agar dimengerti Erwin.
"Jadi kau benar-benar keliling dunia? Kukira kau hanya bercanda saat mengatakannya," ucap Erwin tidak percaya.
"Lalu diantara anggota kelompok apa hanya kau perempuan satu-satunya?" tanya Erwin memastikan yang dijawab gelengan kepala Ata.
"Empat orang laki-laki dan tiga orang perempuan," jawab Ata yang langsung diangguki Eren.
"Kalian sungguh tidak melakukan tindakan yang buruk pada adikku dan teman-teman perempuannya?" tanya Erwin yang sedikit mengintimidasi Eren.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...