Typo? Tolong beritahu!
•
•
•"Kak, sepertinya disana ada hal yang menarik!" tunjuk Ata ke lapangan yang dipenuhi kerumunan orang. Sepertinya ada pertunjukan jalanan yang lumayan menarik sehingga dipadati orang banyak.
Mendengar hal itu, Levi meminggirkan motornya dan berhenti. Dia ikut melihat ke arah yang ditunjuk Ata kemudian melihat gadis itu.
"Kamu ingin melihatnya? Baiklah, kita kesana!" putus Levi final dan diangguki Ata. Setelah memarkirkan motor dan membayar biaya parkir, Mereka berdua mulai memasuki kerumunan tersebut.
Belum sempat mereka bergabung dengan kerumunan penonton, dari samping Ata seorang pria berlari cepat dan mulai menarik tas miliknya. Ata yang terkejut refleks menarik rantai tas yang masih di genggamannya dengan sangat kuat menggunakan tangan kirinya. Pria tersebut langsung jatuh terjengkang dengan sangat keras di depan Ata.
Ata menghela napas gusar dan memakai tasnya kembali dengan benar. Dia menyisir rambut depannya yang terjatuh ke belakang. Kemudian mendekati pria tersebut dan menatapnya tajam, mengangkat satu kakinya dan langsung menginjak dada pria itu.
Dari arah belakang Ata nampak dua pria yang ingin menyerangnya juga, bahkan membawa senjata tajam yang sepertinya juga komplotan pria tersebut. Namun dengan segera dihentikan oleh Levi dengan membuat mereka tumbang.
Setelah pertarungan singkat tersebut, Levi langsung berdiri di belakang Ata dan membelakanginya dengan maksud melindungi gadis itu. Ata hanya meliriknya sekilas dan tersenyum simpul.
"Terimakasih, Kak," ucapnya pelan yang diangguki Levi.
Ata kembali menatap pria tersebut dan tersenyum miring, disertai dengan aura mengintimidasi miliknya. Wajah cantiknya terlihat semakin menawan jika ditambah ekspresi angkuh miliknya itu.
"Berani sekali kau ingin merampas tasku, hm? Apa kau sebegitunya butuh uang hingga melakukan hal seperti ini? Jika memang begitu, kenapa kau tidak bekerja saja? Jika kau memiliki kualifikasi yang bagus, kurasa aku bisa mempekerjakanmu di salah satu cabang perusahaan milikku," ucap Ata tajam sambil memamerkan kekayaannya.
Pria muda itu membalas tatapan tajam Ata dengan amarah karena merasa direndahkan oleh gadis itu. Karena kesal pertanyaannya tidak ditanggapi, Ata semakin menekan dada pria itu hingga dia berteriak kesakitan.
Setelah puas mendengar teriakan penuh kesengsaraan pria itu, Ata mengendurkan injakannya dan tersenyum mengerikan. Hingga fokusnya teralihkan saat seorang wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh dan menghampirinya.
"Tolong kembalikan dompetku!" ujar wanita itu dengan napas tersengal karena lelah berlari.
Ata langsung menatap pria itu kembali dan mengisyaratkan agar pria itu mengembalikannya. Setelah pria itu setuju, Ata melepaskan injakannya dan berdiri di depan pria itu dengan sikap bossy miliknya. Pria itu segera mengembalikan barang yang sudah dicurinya dan memohon ampun pada Ata.
Ata mengangguk dan melepaskan ketiga pria itu. Sebelum mereka pergi, Ata memberikan salah satu credit card miliknya kepada mereka bertiga.
"Ini..."
"Ambil saja, lagipula kakakku memaksa agar segera menghabiskan uang itu. Tenang saja, pinnya adalah angka satu hingga enam. Gunakan dengan baik dan obati luka-luka kalian. Jika aku mendengar kabar kalian melakukan hal seperti ini lagi, kupastikan kalian semua akan habis di tanganku!" ucap Ata disertai amcaman diakhir membuat mereka bergidik ngeri.
Mereka serempak mengangguk dan berjanji tidak akan berbuat buruk lagi. Kemudian berpamitan pergi dan mengucapkan terimakasih kepada Ata.
Tak berapa lama salah seorang dari mereka kembali lagi. Dia adalah pria yang terlihat paling tua diantara ketiga pria tadi. Pria itu langsung duduk bersimpuh di depan Ata, membuat Ata maupun Levi terkejut dan segera menyuruh pria itu bangun, namun dibalas gelengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...