36. CONFUSED

483 59 51
                                    

Bab 36
Gak ada yang spesial, kecuali karetnya ada dua. Tapi, sekarang stok karet lagi kosong.

~


Vier segera menuju ruang dimana Naya dirawat. Langkah kaki pria itu terhenti ketika melihat Keenan barusaja keluar dari ruangan tersebut.

Tersulut api emosi, Vier menghampiri Keenan. Menarik kerah seragam sekolah Keenan yang terlihat dikotori oleh bercak darah. Tenaga Vier sangat kuat, hingga berhasil menyudutkan Keenan ke tembok.

"Kalian mengalami kecelakaan berdua. Tapi, kenapa lo bisa baik-baik aja?!" tanya Vier dengan tatapan nyalang.

"Bukan urusan lo," ketus Keenan dingin. Menepis tangan Vier hingga terlepas dari kerahnya.

"Gue peringatin sama lo, kalau sampai terjadi apa-apa sama Naya. Gue nggak akan tinggal diam, lo habis di tangan gue!" ancam Vier murka.

Perang dingin diantara keduanya berhasil dihentikan, ketika seorang perawat yang kebetulan melintas lekas melerai Vier dan Keenan. Bisa saja, beberapa menit kemudian keduanya akan adu jotos. Sebelum terlambat, lebih baik dihentikan bukan?

 Sebelum terlambat, lebih baik dihentikan bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vier mendorong tubuh Keenan kasar. Ia masuk ke ruang ICU VIP yang nampaknya telah dibayar oleh si pelaku, penyebab kecelakaan bisa terjadi.

"Lo!" teriak seseorang geram.

Vier menghentikan langkah kakinya, sementara Keenan yang berada diambang pintu langsung membeku.

Naya berada dalam posisi duduk, dengan mata penuh kebencian menatap Vier, terutama lagi Keenan.

"Kenapa sih, kalian selalu muncul di saat-saat tersulit di hidup gue?!" kesal Naya sambil mengusap wajahnya dengan tangan kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih, kalian selalu muncul di saat-saat tersulit di hidup gue?!" kesal Naya sambil mengusap wajahnya dengan tangan kanan.

Mata Naya menatap pada tangan kirinya yang telah dibungkus oleh gips. Bukan hanya itu, kepala Naya juga diperban karena cedera ringan yang ia alami.

Sementara, Keenan nampak baik-baik saja. Cowok itu hanya ditempali beberapa plester luka di bagian-bagian tubuhnya yang lecet.

"Kalian berdua kenapa bisa kecelakaan?" tanya Vier menyelidik, ia sungguh penasaran. Vier menarik salah satu kursi yang berada di dekat hospital bed dan duduk di sana.

PANGERAN PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang