15. TOILET KERAMAT

547 80 36
                                    

Bab 15
Jika, aku jatuh cinta. Semoga bukan pada orang yang salah.

.
.

Ketika istirahat, Naya dan Kei selalu memilih perpustakaan untuk menjadi tempat bersembunyi mereka. Entah dari dua ondel-ondel atau tiga cowok dari geng banci itu.

Namun kali ini Naya sendirian, karena Kei tidak masuk sekolah. Ia benar-benar khawatir pada Kei, berharap bahwa sahabatnya itu akan baik-baik saja.

Naya duduk selonjoran di lantai, sambil memegang buku novel di tangannya.

Padahal terlihat ada banyak meja kosong untuk membaca. Namun, Naya sengaja memilih duduk di sana di antara rak-rak tinggi nan besar itu. Bagi Naya, tempat tersebut jugasekalian untuk tempat agar dirinya menjadi tak terlihat.

"Lo Naya kan?" tanya seseorang gadis menghampiri Naya.

Naya pun menurunkan novel yang menghalangi pandangannya.

"Iya, dan lo siapa?" tanya Naya, ia sama sekali tidak kenal gadis yang berdiri di depannya. Terlebih, gelagat gadis itu cukup mencurigakan.

"Gue Naura, anak sebelas IPA C," kata gadis bernama Naura itu.

"Iya, lo ada keperluan apa ketemu gue?" Naya meletakan novel yang ia baca baru setengah itu asal, tidak di rak khusus untuk novel.

"Gue udah memperhatikan lo sejak lama, dan melihat apa yang dilakukan  Vier sama lo. Gue pernah di posisi yang sama dengan lo, tahun lalu." Naura bersuara getir, meraba kalung cantik peninggalan sang Ibu tercinta.

"Lo juga diperbudak sama kaparat itu?" Naya bertanya dengan wajah kaget.

Naura mengangguk. "Iya."

"Wahh, tuh cowok beneran sampah!!" umpat Naya tiba-tiba kesal. Ia mendekati Naura lalu memeluk singkat gadis itu. "Kita harus bales dendam ke tuh cowok."

"Balas dendam?" tanya Naura polos.

"Iya, kita nggak bisa selamanya jadi kaum terbully begini."

"Apa lo nggak takut sama Vier?"

"Kenapa harus takut? Cowok banci kayak gitu sih, cemen banget aslinya."

Naura mengangkat sudut bibirnya, tersenyum mendengar kata-kata Naya yang menenangkan sekaligus menghibur luka.

"Tapi, sekolah ini punya keluarga Cullen. Lo beneran nggak takut sama Vier?"

"Cullen itu siapa?" tanya Naya polos.

"Xavier Darius Cullen, itu nama lengkap Vier."

"Oh, si Vier ternyata nama depannya Sapi?" tanya Naya tiba-tiba terkekeh geli sambil memegangi perutnya. Ketika tawa receh itu terhenti, ia kembali memandang Naura. "Terus apa hubungannya?"

"Sekolah ini milik keluarga Vier, bisa dibilang dia anak dari pemilik sekolah ini. Karena itu, syarat lo bebas dari bullying Vier dan gengnya hanya satu, yaitu keluar sekolah. Tapi, ada kemungkinan bisa terbebas dari itu semua jika dimaafkan secara terbuka oleh Vier. Dan, itu nggak mungkin."

"Sekolah ini milik si Sapi itu?" tanya Naya sambil menutup mulutnya rapat. Sialnya, ia baru ngeh sekarang.

Naura mengangguk membenarkan.

"Btw, ada yang mau gue tunjukin sama lo. Apa lo bisa ikut sama gue?" tanya Naura, ia menggigit bibirnya takut.

"Oke," kata Naya setuju.

PANGERAN PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang