28. ADA HATI YANG DIJAGA

471 56 19
                                    

Nb: awas typo.

Nb: awas typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Bab 28
Lo mungkin penjaga hati. Tapi, hati gue sudah terlanjur ke lain hati.

.
.

"Kei Kei!" panggil Ivona, ia beranjak mendekat pada gadis berkacamata yang sedang menunduk dan terlihat merintih sangat kesakitan itu.

Di belakang Ivona, ada Lila yang selalu setia menemaninya. Dua gadis cantik itu menatap Kei dengan gembira. Apalagi, saat penjaga si Culun itu keluar sejak beberapa menit yang lalu.

"Lo jangan drama, deh!" kata Lila memukul meja dengan keras. "Nggak usah pura-pura sakit," imbuh gadis berpakaian ketat dengan ciri khas bandu warna-warni yang bertengger di kepalanya.

Kei tidak menyahut, ia merintih tanpa suara. Menahan rasa sakit di perutnya, yang membuat Kei tersiksa.

"Temen lo yang sok jagoan itu mana?" Kali ini, giliran Ivona yang angkat suara. Ia berjalan mengitari tempat duduk dua gadis paling terbuang di kelas, tidak lama Ivona mengambil posisi duduk di atas meja. Tepat di depan Kei.

"Arggh ... Ivona sakit," rintih Kei.

Kepala Kei yang tadinya menunduk, secara cepat mendongak. Mata Kei yang berkaca-kaca bertemu dengan mata seram Ivona yang siap menyiksanya.

"Kalau tahu sakit! Jangan banyak tingkah. Bilang sama temen kampungan lo juga," kata Ivona tegas. Ia masih menjambak rambut Kei, memaksa gadis itu untuk terus menatapnya.

"Iya, Ivona. Lepasin gue, maaf---" lirih Kei, tidak bisa dibendung lagi, air matanya tumbah. Ia menangis, meminta belas kasihan Ivona dan Lila. Kei benar-benar sakit dan tidak berdaya.

"Lo nggak capek ngomong maaf dari SMP? Gue yang dengar aja muak." Lila menambahi. Ia sibuk mengobrak-abrik tas Kei dan pada akhirnya ... ia berhasil mendapatkan dompet ungu muda milik gadis itu. Lila tersenyum gembira.

Kepala Kei membentur belakang kursi yang ia tempati. Jambakan Ivona telah terlepas, ketika gadis cantik itu mengambil uang yang diserahkan Lila. Sejumlah uang tiga ratus ribu itu, berhasil Lila dapatkan dari dalam dompet ungu muda milik Kei.

Drrtttt.

Pandangan Ivona dan Lila berpindah pada sumber bunyi, sekaligus benda yang terlihat bergetar di sebuah tas yang terletak di kursi kosong di sebelah Kei.

"La, kita harus lihat apa aja barang yang dibawa gadis kampung itu---" Senyum Ivona terbit, Lila pun segera meraih tas hitam yang mereka yakini adalah kepunyaan Naya.

PANGERAN PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang