Suasana kelas mendadak hening ketika guru masuk bersama siswa baru bertubuh gemuk berkaca mata bulat.
Kedua pria itu berhadapan di semua murid. Sementara murid, mereka pada menganga tak percaya dengan siswa baru tersebut.
"Dih, cupu ternyata!"
"Gue kira ganteng, tubuhnya atlentis. Ehh ... ternyata-ternyata, diluar dugaan!"
"Iww ... jijik!"
Ocehan demi ocehan terdengar di telingah siswa gendut itu. Dirinya menunduk malu.
"Ehh, cupu Arin. Ada temannya noh luh!" hardik Mawar menengok ke bangku belakang, tepat ada siswi berambut kepang 2.
Arin tak berani mendongak, ia masih menunduk. Bahkan menengok ke siswa baru pun enggan.
"Kenalin nak, nama kamu," ujar sang guru mempersilakan cowo gemuk itu maju selangkah untuk memperkenalkan namanya.
Cowo gemuk tersebut, tersenyum tipis menatap semua murid di dalam kelas.
"Perkenalkan, namaku Rajawali Megantara. Pindahan dari sekolah SMA Merah Putih," jelasnya.
Satu murid pun tak menanggapinya, ia malah mengacuhkan Raja. Sehingga Raja merasa tersindir, namun ia tahan.
"Kamu duduknya sama Arin ya? Arin, Raja duduk sama kamu," tutur Pak Selamet. Arin hanya mengangguk ngerti.
Raja berjalan mendekati mejanya, tetapi saat di pertengahan jalan.
Mawar dengan sengajanya mengeluarkan sebelah kakinya untuk menyengkat Raja.
Brukk!!
Alhasil, Raja terjatuh di lantai. Membuat semua murid menertawakannya.
"Ada gempa woy! Hahaha!"
"Gentong jatoh, duh! Kacian amat sih!" sindir Mawar mengutup mulutnya menggunakan tangan sebelah dan menatap Raja dengan rendah.
Arin beranjak dari bangkunya, lalu membantu Raja berdiri. "Raja gak papa, kan?"
Raja menggeleng pelan. "Raja gak papa, kok."
Arin tersenyum ramah, mengajak Raja duduk di sebelahnya.
"Cupu sama cupu memang cocok! Jangan-jangan kalian jodoh? Iya gak, gays?!" teriak Mawar heboh.
"Yoi lah!!" jawabnya kompak.
Arin dan Raja menunduk, hinaan mereka membuat mentalnya retak.
"Mawar!" gertak Pak selamet yang mulai emosi dengan sikap Mawar keterlaluan.
Mawar langsung diam, dirinya bergerutu dalam hati.
'Awas luh!'
_
Jam istrihat telah tiba, semua murid SMA Pancadarma berhamburan keluar untuk jajan.
Arin dan Raja saling diam, bingung harus berinteraksi dari mana dulu.
"Hmm, Raja tinggal di mana?" tanya Arin sedikit gugup.
Raja menoleh ke samping. "Di perumahaan Wisma 03," jawab Raja sedikit senyum.
"Arin mau kok jadi temannya Raja. Raja mau gak jadi temannya Arin?" tawar Arin tiba-tiba dan tanpa sebab.
Raja melirik ke samping, mengangguk senang mendapat ucapan gadis itu.
"Raja gak jajan?" tanya Arin lagi sambil memperhatikan wajahnya Raja.
'Gak jelek kok, sebenarnya ganteng. Cuman penampilannya aja yang kurang kekinian. Badannya gemuk, tapi gak masalah kok, kalau di lihat-lihat,' pikir Arin membatin.
"Raja ingin jajan, tapi Raja malu di katain sama yang lain," ungkap Raja menunduk.
"Raja gak usah takut, kan ada Arin," balas Arin menepuk pundak Raja untuk meyakininya.
Dengan deg-degan, Raja akhirnya mau keluar pergi ke kantin bersama Arin.
Arin dan Raja berjalan berdampingan di koridor. Sepasang mata terus menatap mereka dengan ejekan.
Batin dan juga mental mereka sangat di uji dengan cara seperti itu.
"Raja mau makan apa? Arin pesenin ya?" tanya Arin setelah mereka menduduki bangku pojok.
"Raja mau mie aja," jawab Raja pelan.
"Bentar ya, Arin pesenin dulu," balas Arin pergi memesan dan meninggalkan Raja.
Mawar dan kawan-kawannya memasuki kantin dengan berjalan seperti ikan le'eh! Mawar terus saja memelintir rambutnya dengan mata menatap semuanya yang ada di kantin.
Tiba-tiba matanya menangkap punggung lebar cowo yang tengah sendirian. Mawar yakin, itu adalah Raja, si murid baru yang berbadan gentong.
"Ikut gue!" titahnya ke anak buahnya.
Mawar berjalan mendekati Raja, lalu tersenyum nyungging.
"Eh-eh. Gentong air sendirian aja nih? Teman cupu luh kemana?! Gak ada teman ya? Kasian bangat sih loh!" maki Mawar sambil tertawa mengejek.
Raja sontak menunduk sakit karena hinaannya. Raja sadar, Raja tahu, gimana rasanya ketika fisik kita di hina, sakit!
"Luh ngapain sih pindah ke sini?!" tanya Mawar membentak Raja.
Jika kalian tahu, Mawar dan Raja sepupuhan. Mawar adalah anak Kenzi dengan Kanaya.
"Emang Raja gak boleh ya, sekolah di sini?" tanya Raja balik dengan bernada sedih.
"Ck! Jangan sok sedih luh! Jijik tau gue sepupuhan sama luh!"
"Ehh, ada kalian!" pekik Arin sambil membawa 2 mangkuk mie serta es teh.
Mawar menatap Arin dengan tak suka, lalu merebut gelas dari tangan Arin.
Dengan sengaja, Mawar menuangkan teh itu di kepala Raja dan juga Arin secara bergantian.
"Buat luh, cupu gak tau diri!"
Mawar dan temannya tertawa kencang, kemudian berlalu hilang meninggalkan mereka.
Arin tersenyum kecut, perlakuan seperti ini sudah jadi makanan dia sehari-hari di sekolah.
Arin menatap Raja dengan sendu, dirinya duduk di hadapan Raja.
"Raja jangan sedih ya? Jangan di pasukin ke hati hinaannya Mawar. Dia memang gitu," ujar Arin memberi semangat ke Raja.
"Makasih ya, Rin. Udah mau jadi teman Raja," sahut Raja membalas senyuman Arin.
Kring!!
Bel sudah berbunyi, sontak murid kembali masuk ke kelasnya masing-masing.
Jam pelajaran terakhir adalah yang di tunggu-tunggu bagi mereka yang tak sabar ingin pulang.
***
Aku up duluan aja deh, dari pada lupa nanti😔✊
Vote nya jangan lupa, maksaa aing mahhh😡 hehehe canda😂
Follow Pena0716
Soryy for typo . nanti tandain aja ya bila ada typo😘
Vote itu gak susah lho, tinggal tekan bintang😔✊. Tolong hargai di setiap part ya guyss😘Salam maniss dari aku buat kalian 😘😉
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI [TAMAT]✔
FanfictionSequel cerita [Gadis Gendut Milik Mafia] "Jangan menangis, aku tidak pergi. Hanya saja, takdir yang akan berbeda," ucap Arin lembut seraya menghapus air mata Raja. "Aku tidak bisa tanpamu. Kumohon, jangan tinggalkan akuu." "Aku tidak bisa. Berjanjil...