👑Mengaduh👑

919 68 0
                                    

"Mama Raja pulang!" teriak Raja berlari kecil memasuki rumahnya. Badannya begitu terombang-ambing karena lemak.

"Ehh, anak mama udah pulang!" jawab Rara dari arah dapur menghampiri Raja.

"Gimana sekolah kamu? Enak gak?" tanya Rara duduk di samping Raja.

Raja terdiam seketika, jujur atau berbohong jika dirinya di hina?

"Raja tadi di bully sama murid-murid di sekolah baru Raja. Katanya, badan Raja kaya gentong air," aduh Raja sedih sembari menunduk.

Hati Rara tersentil dengan jawaban anaknya. Ia menjadi tak tega dengannya.

Rara tersenyum hangat, lalu mengangkat dagu Raja. "Jangan sedih, biarkan mereka menghina sesuka hati. Kita cukup diam, biar Allah yang membalasnya. Ingat nak, gak ada manusia yang sempurna," jelas Rara menghampus air mata Raja yang keluar.

Raja tersenyum tipis di hadapan mamanya. "Iya, Ma."

Raja langsung memeluk tubuh Mamanya dengan erat, sangat nyaman jika di dekatnya.

"Aku pulang!" teriak familiar di telingah mereka. Rara dan Raja menengok ke belakang, terdapat lah Rio yang habis dari kantor.

"Lho, ada acara apa nih? Kok pada pelukan sih? Papa juga mau kali meluk Mamamu," kekeh Rio menatap genit ke Rara.

Rara yang melihat suaminya seperti itu, langsung memplototinya.

"Iss! Udah aki-aki masih aja genit! Ingat umur!" tekan Rara.

Rio cekikikan sembari menggaruk tengkuknya. "Iya sayang, Mas cuman bercanda kok."

"Reyna mana?" tanya Rio clangak-clinguk mencari putri kecilnya.

"Ada di dalam noh, lagi main boneka," jawab Rara.

"Raja sama Mas ganti baju gih, nanti makan bareng," ujar Rara melirik anaknya dan suaminya.

Mereka berdua patuh, dan pergi ke kamarnya masing-masing.

_

Acara makan bersama langsung di adakan. Mereka menikmatinya dengan tenang.

"Bagaimana dengan sekolah baru kamu, Raja?" tanya Rio menatap putranya.

Raja menunduk, tak menjawab. Ia takut kalau papanya akan memarahinya.

Raja tahu, papanya ingin sekali dirinya menjadi lelaki kuat dan juga tidak cengeng. Tapi apa daya? Mental Raja masih lemah.

"Raja di bully sama teman-temannya," serobot Rara jujur.

Rio mendelik serta Reyna, si putri kecilnya menatap kakaknya.

"Kenapa di bully? Kamu gak ngelawan gitu?"

Raja menggeleng pelan.

"Siapa yang ngebully kamu?! Biar papa yang omelin dia! Kalau bisa papa keluarin dia dari sekolahan!" marah Rio.

"Sudah, Mas. Biarin aja, nanti juga kena karmanya yang ngebully Raja." Cegah Rara mengusap pundak suaminya.

"Betul tuh Pa, apa kata Mama!" timpal Reyna berseruh heboh.

"Shut! Diam!" hardik Rara mendelikan Reyna agar putrinya tak banyak tingkah lagi. Bisa gawat jika Reyna sudah bicara, tak ada jedahnya nanti.

"Dia ngebully apa?" tanya Rio menatap Raja.

"Pasti fisik!" tebak Reyna santai.

"Kamu kok tahu?" tanya Raja mengangkat suaranya dan menatap adiknya.

"Badan kakak kan gendut!" seruhnya bertos riah.

"Kamu juga gendut," balas Raja memanyunkan bibirnya.

Rara dan Rio hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat anak-anaknya.

Sepasang kekasih itu memang mempunyai anak yang sehat-sehat. Rara sangat pandai merawatnya, dan Rio? Sangat pandai memanjakannya.

"Abis makan, cuci tangan, gosok gigi, lalu?"

"Tidur!" jawab Reyna dan Raja berhamburan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

_

"Arin, sini nak?" panggil Ayahnya.

Arin menghampiri sang ayah. "Kenapa yah?"

"Ayah akan pergi kerja di luar negri, kamu mau ikut atau di sini saja?"

"Arin di sini aja, Yah. Mau lulusin sekolah dulu," jawab Arin tersenyum.

"Baiklah, jika ayah pergi, kamu hati-hati," balas ayahnya mengusap rambut Arin dengan sayang.

"Siap ayah!" seruhnya, lalu memeluk tubuh ayahnya dengan erat.

Arin melepas pelukannya. "Ayah perginya kapan?"

"2 hari lagi, Nak."

"Ayah sehat-sehat di sana, yah. Arin sayang ayah." Arin kembali memeluk tubuh Ayahnya dengan sayang.

***
Vote euyy, maksaa😡😂

Follow Pena0716

Tandain kalo ada typo, nanti akan di benarkan kata-katanya🙏

RAJAWALI [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang