|Murka|

517 34 0
                                    

Rara dan Rio sekarang berada di rumah sakit, tepat di mana Raja di tangani di ruang UGD.

Sebelumnya, kepsek sudah menghubungi keluarga Raja tentang kejadian Raja.

Rio pun sempat syok dengan keadaan anaknya yang sudah berceceran darah di sekujur tubuhnya.

Keadaan Rio sekarang kacau, tangannya sedikit memar akibat meninju tembok rumah sakit.

Kekhawatiran Rara menjadi berlipat, anak dan suaminya yang tidak terkendali.

"Mas, tenangkan dirimu. Raja pasti baik-baik saja," hibur Rara mengusap bahu suaminya.

Jika Rara dokter lain, pasti dia yang akan mengobatinya. Tetapi Rara hanya dokter kandungan saja.

"Aku gak terimah, by! Gara-gara anak sialan itu, Raja jadi seperti ini!" jawab Rio rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat.

Arin dan kepsek saling diam, melihat kemarahan Rio nyalinya menjadi ciut.

Kepala sekolah tahu betul dengan identitas Rio, papanya Raja yang dulunya seorang mafia. Tetapi Rio sudah berubah ketika Rara mengubahnya menjadi lebih baik.

"Anak siapa itu, pak?!" tanya Rio tegas menatap Kepala sekolah.

Kepala sekolah nampak gugup untuk menjawabnya. "Pa - pak Kenzi."

"Kenzi?"

Kepala sekolah mengangguk. "Iy - iya, pak. Pak Kenzi dan istrinya yang bernama Ibu Kanaya dari orangtua Mawar."

Napas Rio memburu, rahangnya semakin mengeras. Kepalan tangannya semakin kencang.

"Ahkkk!"

Bugh!

Rio memukul tempo lagi, meluapkan amarahnya. Jika sudah bersangkutan dengan abangnya itu, ataupun dengan Kenzi. Rio tak segan-segan menghantam wajahnya.

Mata Rio memerah, menahan nangis serta sesak di dalam dadanya. Rara semakin cemas plus takut melihat suaminya seperti itu.

Arin pun sama, badannya bergetar dan kakinya melemas.

Rio bergegas keluar dari rumah sakit untuk menemui Kenzi, si pria sialan itu.

Rara pun menyusul suaminya, takut terjadi apa-apa dengan keadaannya.

Rio melajukan mobilnya sangat cepat, cepat sekali hingga mendahului kendaraan lain. Ia membanting tangannya di stir.

"Sialan kau Kenzi! Gara-gara anak kurang ajarmu itu, anakku masuk ke rumah sakit!" umpat Rio.

Mobil Rio masuk ke pekarangan rumah Kenzi, ia buru-buru keluar dan masuk ke dalam.

"KENZI! KELUAR LUH BANGSAT!" teriak Rio kencang menatap penjuru rumah.

Kanaya yang berada di rumah langsung berlari menemuinya. "Eh, ada apa yo?" tanyanya pada adik ipar.

"Mana Kenzi?!"

Kanaya sedikit kaget dengan bicaranya yang begitu tegas. Badan Kanaya mendadak jadi lemas.

"Mas Kenzi la - lagi di kantornya," jawabnya gagap.

"Anak sialanmu mana?!"

"Kenapa dengan Mawar?" tanya Kanaya bingung saat Rio menanyakan Mawar tiba-tiba.

"Di kamarnya," jawabnya.

"Suruh ke sini!" tekan Rio menahan emosi.

Pasalnya ia sedang berhadapan dengan perempuan, Rio tak mau menyakiti perempuan.

Kanaya berlari cepat memanggil anaknya. "Mawar! Buka pintunya sayang!" teriak Kanaya menggedor-gedor pintu.

"Mawar gak mau, Ma!" jawabnya sedikit gemetar dari arah dalam.

RAJAWALI [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang