Kini keluarga Rio tela melaksanakan sarapan pagi.
Raja pun mulai terbiasa tanpa Arin jika di lihat, tapi tidak tahu dengan hatinya yang entah memikirkannnya atau tidak.
"Perusahaan kamu gimana, Raja?" tanya Rio sembari mengunyah.
"Baik, Pa."
"Syukur dah, papa ikut lega."
"Ehh, kamu mau kemana?" tanya Raja pada Reyna yang tengah membereskan penampilannya.
"Ke kantor lah, masa mau shopping!" jawab Reyna masam.
"Sialan!" umpat Raja kesal.
"Ma, Pa. Rey berangkat dulu," pamit Rey menyalami tangan mereka. Kemudian keluar dengan terburu-buru.
Sarapan Raja telah habis, ia berdiri. "Raja pergi dulu," pamit Raja keluar, tetapi langkahnya di stop oleh suara sang mama.
"Kamu mau kemana?"
"Nyari angin," jawabnya pergi.
Raja memakai jaket lepisnya, kemudian masuk ke dalam mobil. Kendaraan tersebut pergi dari perkarangan rumah itu.
_
Seorang gadis tengah duduk di pinggir taman belakang rumahnya, merenung sambil menatap sebuah foto di dalam bingkai.
"Lin, Tan, gue kangen bangat sama luh! Kapan kita main lagi?" gumam Mawar mengusap foto mereka bertiga.
Pandangan Mawar kini ke depan, kosong tanpa ekspresi pun. Mengingat kenangan mereka bertiga waktu sekolah, di tambah ia sering membulliy Arin.
"Arin gimana kabarnya, ya?" tanyanya. Mawar memang belum tahu kalau Arin sudah wafat.
Ia terkekeh membayangkan saat membully Arin. Di tambah, waktu razia Makeup dulu.
FlackBack On
Mawar, Selin, dan Intan segera masuk ke kelasnya. Tubuh mereka bergetar karena ketakutan.
"Gue takut!" Intan berucap sambil menggigil layaknya orang meriang.
"Ck! Cemen amat loh!" jawab Selin sinis.
Intan melotot tak terima, saat Intan hendak menjambak rambut Selin. Mawar sontak memisahkan mereka.
"Luh apa-apaan sih, berdua?! Kek anak kecil loh!" marah Mawar menatap mereka dengan tajam.
"Gue mau pindah sekolah aja! Ogah ketemu sama loh lagi!" sinis Selin membuang muka.
"Gue juga! Mau pindah sekolah!" sahut Intan.
"Awas aja loh pindah ke sekolahan yang gue sekolah kek! Gue tonjok loh!" kesal Selin mengepalkan tangan.
"Eh-eh! Kok jadi pindah sekolah gini?" bingung Mawar pada mereka.
"Gue udah malas temanan sama si Intan!"
"Emang loh doang?! Gue juga udah malas temanan sama loh!" ketua Intan menatap wajah Selin.
FlackBack Of
Semenjak kejadian itu, pertemanan mereka bertiga hancur. Dan Mawa pun bergabung pada gengnya si kembar.
_
Raja dan Alex sedang duduk santai di bangku kebesarannya, menatap jalanan pembalap. Ya, Raja pergi ke ke tempat itu karena alasan ingin menenangkan pikirannya.
Raja mengambil satu batang rokok, kemudian di sundut, lalu di sebat. Matanya memejam menikmati aroma asap rokok.
Semenjak kematian Arin, Raja menjadi sedikit berubah sikapnya. Wanita itu benar-benar membuat Raja hampir gila karenanya.
"Bagaimana ragaku akan baik-baik saja, jika separuh jiwaku sedang terluka."
Ketika sebatang rokok hampir habis, Raga langsung membuangnya. Kemudian menatap Alex yang lagi bermain ponsel.
"Jam berapa balapan segera di mulai?" tanya Raja menatap Alex.
"Bentar lagi, sabar aja."
"Ck!" Raja berdecih kesal, berdiri dari duduknya dan berjalan ke montir yang sedang membereskan mobil balapnya.
"YANG MENGIKUTI LOMBA BALAPAN, HARAP MASUK KE AREA BALAPAN!"
Raja melirik sebentar, kemudian kembali ke temannya. "Gue ke sana dulu!"
"Okee!"
Raja masuk ke ke area yang sudah di gariskan, ia menatap sekeliling yang padat oleh orang-orang yang akan menyaksikan mereka balapan.
Mobil sudah di bariskan masing-masing, langsung saja Raja masuk ke mobilnya. Memakai sabuk pengaman, kemudian menghidupkan mesin.
Jumlah yang akan balapan hari ini, ada 5 mobil termasuk mobil Raja. Mereka semua secepatnya bersiaga untuk melintas di jalanan yang tidak resmi.
Balapan kali ini, di jalanan yang padat akan kendaraan lain. Walaupun tidak terlalu badat bangat.
Raja menatap jalanan, bibirnya tersenyum miring. Matanya sangat sayu bila di tatap.
Wanita cantik berjalan di tengah-tengah mobil, mengangkat bendera balap.
"SUDAH SIAP SEMUA?!"
Brummm! Brummm!
"SATU ... DUA ... TIGA ... MULAI!!"
Semua mobil berlajuh cepat, saling salip menyalip agar menang. Bagi Raja, hal seperti itu mudah ia serobot.
Raja menambahkan kecepatannya, melewati lawannya semua. Kecepatannya sangat tidak setabil, membuat Raja tertawa gila.
"Gue bakal menang! Menang!!" teriak Raja sambil menyetir.
Tanpa di sangka-sangka, ada sebuah mobil tronton yang mau melintas ke jalan tikungan.
Mobil tersebut tidak tahu jika sebenar lagi akan menabrak mobil milik Raja.
Raja menggila menatap belakang yang di mana lawannya tertinggal jauh."Gue menang!!" teriak Raja menatap depan. Tiba-tiba matanya melotot, kaget dengan mobil yang di depan.
Tin! Tinnnn!
"Argghhhh!"
Brakkk!
Mobil Raja tergiling oleh ban mobil tronton, menyebabkan mobilnya hancur bagaikan pecahan gelas.
Brukk!
Duarr!
Meledak! Mobil Raja meledak setelah tergiling oleh mobil tronton. Mobil tronton pun terguling ke jalanan pinggir.
Kendaraan yang sedang melintas langsung memberhentikan perjalanan mereka, membantu dua korban yang ada di dalam mobil.
Mobil balapan lainnya pun secepatnya keluar dan mengecek keadaan Raja.
***
Follow Pena0716
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI [TAMAT]✔
FanfictionSequel cerita [Gadis Gendut Milik Mafia] "Jangan menangis, aku tidak pergi. Hanya saja, takdir yang akan berbeda," ucap Arin lembut seraya menghapus air mata Raja. "Aku tidak bisa tanpamu. Kumohon, jangan tinggalkan akuu." "Aku tidak bisa. Berjanjil...