👑KekerasanFisik👑

797 48 0
                                    


Sory rof typo🙏

Follow Pena0716

***

Pagi harinya, Raja tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Badannya makin gendut aja, tapi tidak membuatnya terganggu.

Ia keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang tamu.

"Ma, Raja berangkat dulu. Soalnya udah telat!" jawab Raja tergesah-gesah.

"Iya, sayang. Hati-hati," jawab Rara tersenyum.

Raja mengangguk, lalu berlari keluar untuk menyusul papanya yang sudah ada di mobil.

_

"Kalau ada yang membully kamu, lapor aja sama papa. Biar papa yang omelin dia," ungkap Rio sambil menyetir mobil.

Raja mendongak, lalu mengangguk. "Iya, Pa."

1 jam lamanya, mobil mereka telah sampai di depan gerbang sekolahan.

Raja bergegas turun, tetapi sabeltnya belum di lepas. Membuatnya tertahan.

"Astaga, Raja-Raja! Kamu ini gimana sih? Jangan terlalu buru-buru, hahaha!" tawa Rio melihat anaknya seperti orang di kejar maling.

Raja merubah ekspresinya menjadi datar. "Raja lupa!"

Setelah sabelt terbuka, dirinya langsung keluar dan berpamitan dengan ayahnya.

Rio terus menatap kepergian putranya yang sudah mulai hilang dari pandangannya.

Setelah merasa aman, Rio kembali menyalakan mesinnya, lalu pergi dari halaman sekolah.

"DIHARAPKAN, SEMUA SISWA MAUPUN SISWI BERKUMPUL DI LAPANGAN. KARENA AKAN ADA PEMERIKSAAN TAS!" pengumuman dari mikrofont terdengar di telingah murid.

Murid berhamburan baris di lapangan sambil membawa tasnya, suara ocehan pun mulai terdengar.

"HARAP JANGAN ADA YANG BERSUARA!" peringatan kepala sekolah.

Hening! Semuanya membungkam mulutnya masing-masing. Pandangannya tertuju ke depan, tepat di tengah benderah.

"Eh, gendut. Minggir luh! Gue gak kelihatan!" kesal Gilang ketika tubuh Raja menghalanginya.

"Maaf-maaf," jawab Raja minggir dari hadapannya.

"Raja, sini sama Arin!" panggil Arin melambaikan tangannya ketika melihat Raja yang di marahi seperti itu.

"Teman cupu manggilin noh! Pergi!" bentak Gilang menatap Raja marah.

Raja pergi dari tempat itu.

Ia tersenyum, lalu menghampiri Arin yang berada di belakang murid. Tak apa di belakang, yang penting kelihatan.

"Kamu gak papa, Raj?" tanya Arin sedikit khawatir.

"Raja gak papa, kok."

Setelah itu, tidak ada yang membuka suaranya. Guru pun mulai menggeledah tas murid masing-masing.

Sudah setengah siswi yang ketahuan bawa alat makeup, guru pun langsung menyitanya dan di kenakan sangsi.

SMA Pancadarma sangat di larang keras untuk membawa alat makeup ke sekolah. Jika ada yang melanggar, maka akan di kenakan sangsi yaitu di sekor tidak masuk selama satu minggu dan di alpakan juga.

"Mampus! Gimana ini War?" tanya Selin mulai ketakutan.

"Gue juga gak tahu."

"Gue gak mau kena sangsi!" timpal Intan gelisah ketika guru mulai mendekat.

RAJAWALI [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang