Chapter 48

603 40 5
                                    

"Yang mulia telah tiba!!"

Perlahan pintu terbuka dan muncul kaisar zhao yang menatap fang yin yang sedang menyambutnya dengan senyuman. Tanpa mereka sadari pintu di belakang zhao telah tertutup.

"Saat aku menerima pesanmu, aku sedikit merasa ragu, apakah benar pesan yang ku baca ini...."

"Selama dua tahun aku telah menunggu saat ini.....," ucap zhao yang di balas fang yin dengan senyuman lebar.

"Maafkan hamba yang telah membuat yang mulia merasa terabaikan oleh saya selama dua tahun ini"

Zhao tersenyum, perlahan kedua tangannya terangkat membuat mata fang yin berbinar, dengan tersenyum lebar fang yin mendekat dan memeluk tubuh zhao.

Zhao mendekap tubuh istrinya dengan erat seraya mencium aroma wangi dari tubuh fang yin, ia sangat merindukan moment ini, selama dua tahun ini zhao memberikan ruang fang yin untuk berduka karena kehilangan putri mereka, meskipun berbagai banyak godaan untuk mengambil selir, namun dirinya memilih untuk tidak mngambil selir karena ia sangat mencintai fang yin.

Perlahan zhao melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah istrinya.

"Permaisuriku, apakah malam ini kau mengizinkan aku untuk menyentuhmu?"tanya zhao dengan menatap fang yin.

Senyum fang yin membuat zhao merasa senang, dengan bersemangat ia dengan cepat meraih tubuh fang yin lalu membopongnya, kedua lengan fang yin melingkari leher zhao saat suaminya itu membawanya menuju ranjang.

Dengan lembut zhao membaringkan tubuh fang yin ke ranjang, mengecup dahinya sebentar lalu melangkah menjauh untuk melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuh.

Fang yin melihat kaki zhao lalu pandangannya naik ke atas, pusat kenikmatan yang tegak menjulang, membuat wajahnya merona.

"Meskipun hari ini kau ingin pergi dariku, aku akan tetap memaksamu untuk tetap di ranjang untuk berbagi kenikmatan denganku, kau begitu candu untukku!!" ucap zhao sambil melangkah mendekat sambil memperhatikan fang yin yang duduk sambil melepaskan satu persatu hanfunya.

Tatapan lapar dan penuh nafsu terarah ke tubuh fang yin yang tidak tertutup sehalai benang pun.

Fang yin meraih lengan zhao lalu meminta zhao untuk berbaring, meskipun agak bertanya tanya di dalam hati, zhao menuruti kemauan fang yin.

Dengan tersenyum fang yin duduk di antara paha zhao, lalu jemarinya membelai wajah suaminya.

"Tutuplah kedua matamu yang mulia, percayakan malam ini untukku!" bisik fang yin seraya membelai kelopak mata zhao yang kemudian menutup.

"Tolong jangan di buka, sebelum saya memerintahkan yang mulia untuk membukanya!"

Bibir fang yin mendarat ke dada zhao, perlahan bibirnya mengecup dan mengulum puting susu zhao dengan sesekali menjilatinya membuat zhao mengerang.

"Fang er......"

Tubuh fang Yin semakin ke bawah, lidahnya menjilati pusar Zhao lalu turun ke bawah hingga ke batang kejantanan Zhao yang menegang.

Dengan lihai nya lidah fang Yin menjilati batang Zhao, kemudian mulutnya mengulum puncak kejantanan Zhao membuat Zhao tersentak hingga pinggul nya terangkat.

Karena mulutnya tidak muat, fang Yin menggenggam batang bawah Zhao lalu mengocoknya dengan pelan, Zhao mengerang, kenikmatannya terasa berada di ujung tanduk, dengan cepat Zhao bangun dan menindih tubuh fang Yin.

"Saya belum selesai....."

"Aku sudah tidak tahan ingin memasuki mu, fang er.....!!" Ucap Zhao yang kemudian menarik kedua tungkai fang Yin ke bahunya, dengan sekali hentakan kejantanan Zhao mengisi liang fang Yin.

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang