Ini cerita erotis, ada banyak adegan dewasanya, jangan ditiru jika belum menikah😊.
Selamat membaca!
Lee berjalan mendekat saat fang yin sedang asyik menikmati buah jeruk di gajebo dengan di temani dayang chen.
"Tumben kau datang sendirian?!"
"Pangeran Shing quon sedang menyambut kedatangan pangeran Hyun syik," jawab lee.
Fang yin memperhatikan wajah lee.
"Wajahmu mirip seseorang yang ku kenal, namanya Jiangyin"
"Apakah dia juga tinggal di istana?" tanya lee.
Fang yin terdiam sebelum menjawab lee.
"Dia sudah meninggal dunia"
"Maafkan aku, aku tidak tahu kalau teman selir fang yin sudah meninggal dunia"
"Tidak apa apa"
"Apa kau ingin bermain seruling lagi?"
"Tidak, saya kesini ingin melihat keadaan selir fang yin," jawab lee dengan cepat.
Fang yin mengangguk pelan sambil menaruh sisa jeruknya, akhir akhir ini kaisar sering mengiriminya buah jeruk.
- ooOoo -
Dengan cekatan pangeran hyun syik melukis fang yin yang sedang memetik bunga, sedangkan pangeran Shing quon tampak berdiri di samping sahabatnya itu, memperhatikan pangeran hyun syik yang berkonsentrasi melukis.
Suara pengawal yang mengabarkan kedatangan kaisar mengejutkan kedua pangeran.
Kedua pangeran yang berbeda negara memberi hormat ke kaisar li Shing.
"Aku dengar kau melukis selir fang yin, aku ingin melihat lukisanmu!" kata kaisar li Shing sambil menatap pangeran hyun syik.
"Silahkan yang mulia"
Dengan pelan pangeran hyun syik menepi memberi kesempatan kaisar li Shing melihat lukisannya.
"Cantik......"
"Aku baru tahu kamu bisa melukis!"
Pangeran hyun syik tersenyum lalu menjelaskan kalau sejak kecil ibunya mengajarinya sendiri bagaimana cara melukis.
"Kamu sangat berbakat melukis, teruskan saja melukismu, aku ingin menemani selir fang yin" kata kaisar li Shing yang kemudian berjalan menuju selir fang yin yang melihatnya.
Dengan pelan kaisar li Shing menunduk lalu mencium bibir fang yin, tidak menghiraukan banyak penonton yang melihat kemesraannya.
Pangeran Shing quon mengalihkan pandangannya lalu melihat ke sahabatnya, pandangan pangeran hyun syik tampak terluka.
"Dia adalah wanita kesayangan ayahku, kau tidak akan bisa mendapatkannya!" ucap pangeran Shing quon mencoba memberi pengertian sahabatnya.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, pangeran hyun syik kembali menggoreskan kuasnya.
Malam hari di tempat yang lain.
Tampak ratusan prajurit sedang berlatih bela diri dengan memakai baju serba hitam.
"Apa pasukan kita sudah siap, jendral chow?!" tanya pangeran zhao sambil memperhatikan ratusan pasukan yang telah di didik dengan terlatih oleh jendral chow.
![](https://img.wattpad.com/cover/167382388-288-k94869.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.