Di sebuah pasar tampak sepasang suami istri sedang berbelanja, sang suami yang bernama Shen Li tampak sedang membawa keranjang belanjanya sedangkan istrinya yang sedang mengandung tua tampak asyik melihat lihat sayur yang sedang di jual.
"Mei sepertinya belanja kita sudah cukup, kita pulang ya!" ajak shen Li mengkuatirkan istrinya.
Mei lin tersenyum sambil menjawab dengan menganggukan kepalanya.
Setelah keluar dari pasar, keduanya tanpa sengaja menabrak seorang yang terlihat aneh.
"Maaf kami tidak sengaja!" ucap Shen Li meminta maaf seraya menyembunyikan rasa terkejutnya melihat penampilan orang yang berdiri di depannya.
"Kau wanita yang diberkati, bolehkah aku menyentuh perutmu, aku bisa meramal!" pinta peramal itu sambil menatap mei yin.
"Kami sangat tergesa, maaf!" jawab shen Li dengan cepat, ia kuatir orang asing itu akan berbuat jahat kepada istrinya.
"Tidak apa apa, sentuhlah," jawab mei yin seakan terhipnotis.
"Istriku, tapi...."
"Aku cuma menyentuh sebentar, namaku Tianzhi!" kata tianzhi yang kemudian melangkah mendekat.
Perlahan Shen Li meraih pisau di balik bajunya untuk menyiapkan diri jika Tianzhi(anak dari surga) mencoba menyerang istrinya.
Tangan tianzhi terulur ke arah perut mei yin, shen Li merasa heran melihat istrinya yang terdiam, seperti tersihir.
Hanya beberapa menit sentuhan itu, tianzhi seperti tersentak.
"Putrimu akan menjadi rebutan para raja di negeri ini, dia bisa mengendalikan kekuasaan seorang raja!" ucap Tianzhi sambil menatap perut mei yin seolah tidak mempercayai ramalannya sendiri.
"Sudah selesai berbicaranya?! Kami permisi dulu!" sela Shen Li sambil menggandeng pergelangan tangan putrinya.
Dengan wajah kesal Shen Li membuka pagar rumahnya.
"Peramal busuk! Jika aku bertemu dengannya, akan ku bunuh!" umpat Shen Li dengan kesal sedangkan Mei lin duduk di dipan kayu sambil mengelus perutnya.
"Jika ramalan itu benar, putri kita akan dalam bahaya besar, ia akan mempunyai rintangan dalam hidupnya," ujar mei lin dengan pelan.
"Jangan dengarkan orang itu istriku! Dia peramal gadungan, nama Tianzhi hanya karangannya saja, mana mungkin dia anak dari surga??!!!"
"Tapi entah mengapa aku mempercayainya, saat dia menyentuh perutku, tangannya terasa sangat dingin seperti es, rasanya tangannya tadi sempat menyentuh bayi kita!" ucap Mei Yin dengan mata menerawang.
"Istriku sudah jangan pikirkan orang gila tadi! Dia hanya orang tidak waras yang ingin mendapatkan uang dari kita!" kata Shen Li mencoba menyakinkan istrinya.
Mei lin lalu menoleh ke suaminya.
"Aku harap begitu!" ucap Mei Lin dengan pelan.
Lima tahun kemudian
"Jangan lupa mengolesi wajahmu dengan arang sayang!" tegur Mei Lin saat melihat putrinya akan keluar dari rumahnya.
"Iya bu!" jawab Fang Yin yang menggunakan marga ibunya.
Fang yin lalu berlari mendekati ayahnya yang sedang memotong kayu.
"Aku minta arangnya yah!"
Shen Li menaruh kapaknya lalu mengambil cawan dari kayu yang berisi arang.
"Terimakasih yah!" sahut Fang Yin sambil mengolesi wajahnya dengan arang.
Sejak setahun yang lalu Fang Li selalu mengolesi wajahnya dengan arang, kata ibunya agar ia tidak di ganggu oleh orang lain.
Padahal sebenarnya ibunya sangat kuatir kecantikan wajahnya bisa membuat dirinya di culik dan di jual ke saudagar kaya.
Selain wajahnya yang cantik, tubuh Fang yin jika dicium dalam jarak yang sangat dekat akan tercium harum yang memikat.
Malamnya Mei Yin mengajari Fang Yin membaca dan menulis. Sebelum menikah Mei Yin berasal dari keluarga yang kaya namun karena ia kawin lari dengan Shen Li, keluarganya tidak mau mengakuinya sebagai putri mereka.
"Putriku sangat pintar," puji Mei Yin saat fang Yin sudah lancar menulis dan membacanya.
Fang yin tersenyum senang mendengar pujian ibunya.
Tiba tiba terdengar suara berkuda dari kejauhan.
Shen Li langsung berdiri lalu berjalan menuju pintu rumahnya namun sebelum pintu terbuka, pintu terhempas begitu saja hingga Shen Li terdorong ke belakang.
"Itu anaknya! Bunuh anak itu!" perintah laki laki yang menggunakan baju prajurit kerajaan.
"Lindungi fang!" teriak Shen Li kepada istrinya sambil mengayunkan pisaunya ke prajurit yang akan mendekati putrinya.
Prajurit itu sangat marah saat lengannya terluka parah, ia menendang perut Shen Li lalu menebaskan pedangnya ke leher Shen Li.
"Tidakkkkk!!!!" teriak Mei Yin yang sangat terpukul melihat suaminya meninggal dunia dengan tragis.
"Kami harus membunuh putrimu karena akan membahayakan posisi permaisuri Lin Yao!" kata pemimpin para prajurit itu.
Fang Yin yang dalam pelukan ibunya tampak syok sambil menatap tubuh ayahnya yang kepalanya telah terpenggal.
"Siapa namamu prajurit?!" tanya Mei Yin sambil menatap prajurit itu dengan dingin.
"Zhang Fei"
"Lihat semua orang disini fang, ingatlah nama prajurit dan permaisuri yang membunuh kita, setelah mati kita akan menghantui mereka!" bisik Mei Yin sambil mengeratkan pelukannya.
"Pejamkan matamu jika tidak ingin merasakan sakit," kata Zhang Fei sambil mencabut pedangnya.
"Aku hanya ingin satu permintaan padamu, jangan bunuh kami dengan pedang, bakar saja kami beserta rumah kami!" pinta Mei Yin sambil menatap Zhang Fei dengan tatapan memohon.
Zhang Fei terdiam namun pedangnya melesat ke dada Mei Yin dengan cepat.
"Ibuuuu!!!" teriak Fang Yin sambil ikut terjatuh ke tanah.
"Bakar rumah ini, cepattt!!!" teriak Zhang Fei memerintah bawahannya.
Zhang Fei kemudian melangkah keluar rumah, sementara beberapa prajuritnya sibuk menggosok kayu untuk membuat api.
"Larilah Fang! Aku ingin kau hidup dan membalaskan kematian kami!"perintah Mei yin sambil berusaha untuk bernafas, sedangkan Fang Yin menangis di sampingnya.
Api yang besar telah mengelilingi rumah Mei Yin.
Tiba tiba seseorang muncul dari belakang rumah.
" Tianzhi......"
Tianzhi menatap Mei yin yang tersengal.
"Aku minta jagalah putriku Fang Yin, aku ingin dia bisa menjaga dirinya dan membalaskan kematian kami, aku mohon.....!"
Tianzhi menjawab dengan anggukan.
Perlahan tianzhi meraih pergelangan tangan Fang Yin lalu menariknya berdiri.
Mei Yin perlahan menghembuskan nafas terakhirnya.
Dengan sekali pukulan di tengkuk, Fang Yin jatuh pingsan.
Setelah menempatkan Fang Yin di bahunya, Tianzhi mengeluarkan ilmu sihirnya dan munculah tubuh seorang anak yang mirip Fang Yin berbaring di dekat Mei Yin.
Dengan ilmu sihirnya, Tianzhi meninggalkan rumah itu.
Terimakasih vote & follownya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.