Setelah membaca budayakan untuk pencet bintangnya😆😘
🍁🌸🌸🌸🍁
"Aku akan membantumu mencari ranting!" kata jiang Yin sambil bersiap mengambil kapak.
"Aku memerlukanmu di sini Jiang, Fang Yin hanya sebentar," kata Tianzhi sambil memberikan kapak kepada Fang Yin.
Jiang Yin menatap kepergian Fang Yin dengan rasa kuatir.
Tianzhi lalu meminta Jiang Yin untuk membantunya membuat pagar untuk rumah mereka.
Sedangkan di tengah hutan, Fang Yin sedang sibuk memungut ranting pohon untuk persediaan ia memasak.
Namun tiba tiba seekor rusa melesat dengan cepat melewatinya membuat Fang Yin tersentak lalu terjatuh.
"Aahh sepertinya kakiku terkilir!" erang Fang Yin sambil memegangi pergelangan kakinya.
Terdengar langkah berlari mendekati tempat Fang Yin yang terduduk.
Fang Yin segera mencabut pisau pemberian Jiang Yin, kata Jiang Yin ujung pisau itu telah di beri racun hingga jika mengenai kulit seseorang, dalam beberapa menit orang itu akan pingsan.
Seorang pemuda berusia 22 tahun muncul dengan membawa busur panah.
Pemuda itu lalu melihat Fang Yin.
"Apa kau terluka?" tanya pemuda itu sambil mendekat lalu berjongkok di samping Fang Yin.
Dada Fang Yin berdebar saat menatap pemuda itu, ia langsung menunduk saat pandangannya bertemu dengannya.
"Sepertinya terkilir, ahhh sakit!" pekik Fang Yin saat pemuda itu menyentuh pergelangan kakinya.
"Langit tampak mendung, kita harus segera mencari tempat berteduh, sepertinya aku tadi melihat sebuah pondokan tidak berpenghuni," kata pemuda itu memberitahu Fang Yin.
Fang Yin lalu menyimpan pisaunya sebelum berdiri. Dengan di bantu pemuda itu, Fang Yin mulai berjalan.
Saat keduanya masuk dalam pondokan yang tidak berpenghuni, hujan turun dengan deras.
Pemuda itu lalu meminta Fang Yin untuk duduk di sebuah dipan dari kayu. Pemuda itu lalu menaruh busur panahnya dan berjongkok di depan Fang Yin.
Saat akan menyentuh kaki Fang Yin, Fang Yin menjauhkan kakinya.
"Aku akan berusaha mengurangi rasa sakitmu, izinkan aku untuk memijatmu sebentar!" pinta Pemuda itu dengan pelan.
Fang Yin tidak menjawab namun ia mendekatkan kakinya.
Pemuda itu lalu meraih telapak kaki Fang Yin dan sedikit menyingkap hanfunya.
Dengan pelan pemuda itu mulai memijat pergelangan kaki Fang Yin.
Fang Yin mengernyitkan keningnya saat merasakan sakit namun ia mencoba menahannya.
Lama kelamaan pergelangan kaki Fang Yin tidak terasa sakit lagi, ia lalu menatap pemuda itu.
Pemuda itu dengan pelan melepaskan kaki Fang Yin dan duduk di sebelah Fang Yin.
"Apakah sakitnya sudah berkurang?" tanya pemuda itu sambil menoleh ke Fang Yin.
"Sudah," jawab Fang Yin dengan wajah merona.
"Kau di hutan ini dengan siapa, apa kau tidak takut sendirian?!" tanya pemuda itu.
"Aku sudah terbiasa dengan hutan ini, jika berburu rusa atau mencari ranting, aku ke hutan sendirian"
Jawaban Fang Yin membuat pemuda itu kagum dengan keberaniannya, ia sendiri sedang tersesat.
Keduanya terdiam sambil memperhatikan air hujan yang turun dengan deras.
"Gadis ini sangat cantik sekali, saat aku melihatnya tadi, aku kira dia bidadari yang jatuh dari surga," ucap pemuda itu dalam benaknya.
Fang Yin menoleh dan pandangan keduanya bertemu.
"Siapa namamu?" tanya pemuda itu seperti berbisik.
"Fang Yin"
"Namamu?" tanya Fang Yin kemudian.
"Panggil saja aku Zhao"
"Zhao....." ucap Fang Yin seperti dirinya mengucapkan sebuah mantra.
"Bisakah aku ikut ke rumahmu, aku ingin berkenalan dengan kedua orangtuamu?" tanya zhao yang ingin berkenalan dengan keluarganya Fang Yin.
Fang Yin menunduk.
"Kedua orang tuaku sudah meninggal dunia, aku tinggal dengan pamanku," jawab Fang Yin dengan sedih.
Perlahan zhao menyentuh jemari tangan Fang Yin.
"Jangan bersedih, aku berjanji kepadamu akan memberimu perlindungan," ucap Zhao sambil menatap gadis yang telah membuatnya jatuh cinta.
"Benarkah?!" tanya Fang Yin dengan wajah merona.
"Ya, karena itu aku ingin bertemu dengan kedua orangtuamu, karena orangtuamu sudah meninggal dunia, aku akan menemui pamanmu," kata Zhao dengan bersungguh sungguh, ia akan meminta Fang Yin ke pamannya.
Fang Yin tersenyum membuat dada Zhao berdebar, perlahan kepala zhao menunduk namun saat bibir zhao hanya berjarak tarikan nafas tiba tiba terdengar petir menggelegar membuat keduanya terkejut.
Zhao lalu berdiri dan memeriksa keluar karena hujan sudah tidak turun lagi.
"Sepertinya aku harus mengambil rantingku tadi, besok aku akan menjemurnya!" kata Fang Yin yang tidak berani melihat ke Zhao setelah Zhao tadi akan menciumnya.
"Aku akan mengambilkan rantingmu, tunggu aku di sini!" perintah Zhao yang kemudian berlari pergi.
Setelah zhao tidak terlihat, Fang Yin masuk ke dalam namun seseorang memanggil namanya.
"Kak Jiang!!" seru Fang Yin sambil melambaikan tangannya.
Jiang Yin yang basah kuyup segera berlari mendekat.
"Apa kau tidak apa apa?!"
Fang Yin tersenyum.
"Aku tidak apa apa kak, kak jiang mengkuatirkanku ya?! Maaf ya kak!" ucap Fang Yin merasa bersalah melihat Jiang Yin basah kuyup.
"Aku tidak apa apa, ayo kita pulang!"
"Tapi...."
"Paman Tianzhi sangat mengkuatirkanmu dan aku tidak ingin membuatnya marah karena tidak segera membawamu pulang, ayo pulang Fang!"
Dengan hati berat Fang Yin mengikuti langkah Jiang Yin yang menggandeng pergelangan tangannya.
Jangan lupa vote ya😋
Terimakasih vote & follownya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.