Chapter 6

9.6K 391 7
                                    

"Bagaimana jika kita ke Ibukota?!" tanya Tianzhi kepada Fang Yin saat keduanya duduk bersama.

"Ibukota? Untuk apa paman?!" tanya Fang Yin terkejut.

"Seminggu yang lalu aku bertemu dengan seorang kasim yang pernah ku ramal, ia mengatakan kalau permaisuri memerlukanku disana!"

Fang Yin terkejut mengetahui pamannya pernah bekerja dengan permaisuri yang memerintahkan pembunuhan terhadap dirinya dan kedua orangtuanya.

"Mungkin kini saatnya kau menyusun rencanamu untuk membalas kematian kedua orang tuamu!" sambung tianzhi sambil menoleh ke Fang Yin.

"Aku akan ikut terlibat dengan rencana kalian!" kata Jiang Yin yang tiba tiba muncul lalu duduk di sebelah Fang Yin.

"Maaf paman tiba tiba aku menyela pembicaraan kalian, tapi aku ingin sekali melenyapkan permaisuri yang jahat itu!" kata Jiang Yin kemudian.

"Apa kau menceritakannya?!" tanya tianzhi kepada Fang Yin.

"Ya paman, maaf...."

Tianzhi menghela nafas panjang.

"Baiklah semuanya sudah terlanjur, kau bertugas membantu dan melatih Fang Yin dalam penguasaan racun, semua jenis racun dan pengobatannya, ajarkan ke Fang Yin"

"Permaisuri tidak akan segan memberimu racun dalam makanan atau minumanmu jika keberadaanmu mengancam posisinya," kata Tianzhi menjelaskan ke Fang Yin mengenai siasat permaisuri.

"Aku akan mengajarinya, semua yang aku bisa akan ku ajarkan ke Fang Yin!" ucap Jiang Yin berjanji.

"Terima kasih kak Jiang!" ucap Fang Yin dengan tulus membuat Jiang Yin tersenyum.

Keesokannya Jiang Yin mulai mengajari Fang Yin mengenai cara membuat racun dan pengobatannya.

Dalam tiga bulan Fang Yin telah menguasai ilmu racun yang dimiliki oleh Jiang Yin. Jiang Yin begitu kagum dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Fang Yin, dirinya saja memerlukan waktu satu tahun untuk menguasai segala ilmu racun yang di ajarkan ayahnya.

"Ini empat mangkok soup buatanku"

"Salah satunya ada racunnya, kau pilih soup yang ada racunnya!" perintah Jiang Yin sambil menatap gadis di depannya yang telah menjadi muridnya selama beberapa bulan ini.

Fang Yin mendekati keempat soup itu, keempatnya tidak berubah warna.

Ia membaunya.

Tangan Fang Yin mengambil salah satu mangkok itu.

Jiang Yin tersenyum puas melihat Fang Yin berhasil menemukan soup beracunnya.

"Aku sangat bangga memiliki murid sepertimu, ku harap ke depannya nanti kamu bisa menciptakan racunmu sendiri!"

Fang Yin tersenyum lalu ia melihat pamannya membawa tiga ekor ikan di dalam keranjang yang ia bawa.

"Apakah kau sudah berkemas, Fang Yin?" tanya Tianzhi setelah berhenti di dekat Jiang Yin.

"Sudah paman"

"Bagus, malam ini kita akan makan ikan bakar buatan Jiang Yin!" seru tianzhi sambil melangkah pergi.

"Sepertinya paman sangat menyukai masakanmu, kak!" bisik Fang Yin sambil tertawa.

Jiang Yin tersenyum lalu mengambil keranjang ikan yang di tinggalkan tianzhi untuknya.

Malam itu mereka bertiga makan dengan diam, sibuk dengan pikiran mengenai perjalanan panjang yang akan mereka tempuh.

  - ooOoo-

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang