"Pangeran zhao!!"
Semua menoleh ke arah suara, fang yin yang berdiri tidak jauh dari lee yang berdiri memunggunginya.
Beberapa pengawal yang memegangi tangan pangeran zhao segera melepaskannya hingga pangeran zhao bisa berlari menuju fang yin.
"Aku mencarimu selama beberapa hari ini, aku kira....."
"Maaf pangeran, tolong anda bersikap sopan dengan selir fang yin"
"Beliau adalah wanitanya kaisar Li Shing!" kata lee memperingatkan.
Perlahan pangeran zhao melepaskan genggaman tangannya setelah menyadari puluhan prajurit memperhatikannya.
"Selir fang yin sedang dalam kondisi pemulihan kesehatannya, saya harap anda kembali beristirahat karena besok kita akan kembali ke ibukota," pinta lee dengan nada seperti memerintah.
"Pangeran aku memang harus beristirahat," ucap fang yin dengan lirih, sebelum fang yin berbalik, pangeran zhao melihat sinar kesedihan di mata wanita yang di cintainya itu.
Hari sudah berganti malam namun fang yin belum bisa tidur, ada kegundahan di dalam hatinya, penerimaan terhadap kaisar li Shing sudah hilang di benaknya sejak dirinya tinggal dengan pangeran zhao dan sekarang dirinya sedang mengandung benih pangeran zhao yang hukumannya sama dengan pengkhianatan yaitu hukuman mati.
Perlahan fang yin duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong pintu keluar yang di jaga oleh dua pengawal.
"Bagaimana jika yang mulia mengetahui tentang kehamilanku?" tanya fang yin di dalam hati dengan gundah.
Tiba tiba fang yin mendengar suara seperti sobekan kain yang berada di belakangnya, ia pun menoleh.
Pangeran zhao dengan memegang pisau menyelinap di sobekan yang ia buat. Setelah menyimpan pisaunya, pangeran zhao menghampiri fang yin.
"Aku ingin mengajakmu pergi dari sini, hiduplah bersamaku fang yin!" kata pangeran zhao seraya mengulurkan telapak tangannya.
Tiba tiba di luar terjadi keributan, terdengar adu pedang dan teriakan para prajurit yang menyerang penyusup.
Tanpa ragu fang yin menyambut tangan pangeran zhao.
Pangeran zhao kemudian menari tubuh fang yin berdiri dan keduanya keluar dari lubang yang di buat oleh pangeran zhao.
Dengan cepat keduanya meninggalkan area perkemahan prajurit kerajaan.
Namun saat langkah fang yin mulai melemah, bayangan hitam berkelebat lalu menyerang pangeran zhao dengan menotoknya hingga tidak bisa bergerak.
Fang yin mencoba menyerang dengan tenaga dalamnya, penyerang itu malah berhasil memukul tengkuknya hingga ia jatuh pingsan.
- oooo -
Saat mulai sadar, fang yin merasakan goncangan pelan. Ia melihat sekitarnya dan ternyata dirinya berada di dalam sebuah kereta, lebih tepatnya kereta kaisar, fang yin melihat simbol kaisar di sebelahnya tercetak dengan jelas.
Rasa sedih kembali menghinggapi hatinya saat melihat gerbang istana sudah ada di depan mata, tiba tiba fang yin teringat dengan pangeran zhao. Saat akan keluar untuk menanyakan pada prajurit yang mengiringinya, gerbang istana terbuka.
Waktu pertama fang yin masuk dan melewati gerbang istana depan, ia merasa seperti bermimpi karena tidak semua orang bisa memasukinya, namun sekarang ia seperti masuk ke pintu neraka.
"Aku harus bisa menyembunyikan kehamilanku ini, dan akan ku pertahankan janinku ini, apapun yang terjadi," bisik fang yin di dalam hati.
Akhirnya kereta yang di naiki fang yin berhenti, saat mengintip di jendela, fang yin melihat kaisar li Shing menatap ke arahnya, tatapan yang membuat fang yin mengalami cemas dan keraguan.
Begitu pintu terbuka, fang yin turun dari keretanya, ia menoleh ke belakang melihat pangeran zhao turun dari kudanya, tatapan pangeran zhao seakan berbicara kalau dirinya siap mati untuknya, fang yin segera memalingkan pandangannya, saat ini ia tidak ingin menumpahkan darah siapapun.
Fang yin melangkah mendekat dengan pangeran zhao di belakangnya.
Kaisar li Shing menatap selir kesayangannya, entah mengapa hatinya merasa tidak nyaman melihat sinar mata fang yin, seperti ada keraguan dan kecemasan, apakah fang yin tidak mengerti betapa ia sangat merindukannya pikir kaisar li Shing. Lalu pandangannya beralih ke pangeran zhao yang menatap fang yin dengan tatapan posesif. Jemari tangan kaisar li Shing mengepal, kecemburuan membakar jiwanya membayangkan fang yin dan pangeran zhao hidup bersama selama beberapa bulan.
Saat jarak cukup dekat, fang yin menunduk memberi hormat. Sedangkan pangeran zhao berdiri di samping fang yin juga ikut menunduk memberi hormat ke ayahnya.
"Semoga yang mulia selalu panjang umur dan di karuniai kesehatan yang baik!"
"Bagaimana kabarmu fang yin? Ku dengar semalam ada yang menyerang tenda para prajurit?!" tanya kaisar li Shing sambil memperhatikan fang yin.
"Saya baik baik saja yang mulia, terima kasih telah menjaga saya"
"Itu memang kewajibanku, kau adalah wanitaku, milikku!" jawab kaisar li Shing dengan menekankan setiap katanya untuk memberitahukan seseorang agar tidak mendekati wanitanya.
Perlahan kaisar li shing mengulurkan tangannya ke arah fang yin.
"Kemarilah fang yin"
Fang yin menatap telapak tangan kaisar li Shing yang terbuka untuknya, dan bisa memenggal kepalanya.
Perlahan fang yin menerima uluran tangan kaisar li Shing.
Kaisar li Shing menarik tubuh fang yin lalu memeluknya dengan erat seraya membisikkan ucapan mengenai kerinduannya. Tubuh fang yin menegang seperti batang kayu di dalam pelukan kaisar li Shing.
Maaf PDF blm ready
Terimakasih vote & follownya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.