Dengan menyembunyikan rasa kegugupannya, fang yin memasuki istana permaisuri, beberapa selir yang tingkatannya di atas fang yin berjalan di depan fang yin dengan menggenakan gaun dari sutra yang indah.
Beberapa dari mereka sudah melahirkan putra kaisar namun kaisar tidak terlalu memperdulikan putranya kecuali putra mahkota dan pangeran sying Quon, sedangkan permaisuri lin yao hanya melahirkan seorang putri yang bernama putri Lingling yang selisih satu tahun dengan fang yin usianya.
Hari ini adalah hari untuk mengucapkan salam kepada permaisuri. Sudah empat kali ini fang yin pergi untuk mengucapkan salam atas perintah kaisar sendiri.
"Semoga permaisuri panjang umur dan sehat selalu!" Sahut semua selir dengan bersamaan.
Permaisuri memerintahkan untuk semuanya duduk.
"Terima kasih atas kedatangan kalian di istanaku, dua minggu lagi ada pesta penyambutan kedatangan royal majesty Yin Taeyung.
"ku harap kalian mampu menunjukkan bakat kalian yang terbaik saat pesta nanti," kata permaisuri sambil memperhatikan para selir yang duduk menurut tingkatannya, yang duduk paling jauh dengannya, selir tingkatan paling rendah.
"Selir Xiu kau berbakat memainkan seruling, aku ingin nanti kau mempersembahkan permainan serulingmu di pesta nanti"
Semua selir kemudian di berikan tugas sesuai bakat masing masing.
Pandangan permaisuri lalu beralih ke selir fang yin.
"Selir fang yin, aku ingin mendengarkanmu memainkan guzheng di pesta nanti, selir xiu akan bekerja sama denganmu memainkan nada yang di pilih oleh selir xiu, khusus untuk selir fang yin, aku akan memberimu hadiah setelah pesta selesai sebagai tanda ucapan terima kasihku kepadamu karena telah melayani kaisar dengan sangat baik," kata permaisuri seraya tersenyum.
"Terima kasih permaisuri atas anugerahnya," ucap fang yin seraya menunduk.
Permaisuri tersenyum sambil mengingat perkataan Kasim Chang.
"Selama beberapa minggu ini kaisar selalu mengunjungi kediaman selir fang yin, saat pertemuan pagi dengan para menteri, yang mulia sering menahan untuk tidak menguap, ini bertanda kalau wanita itu adalah seorang penyihir yang sesuai dengan ramalan tianzhi beberapa tahun yang lalu"
Permaisuri melirik ke tangan fang yin yang terus saja menutupi perutnya.
"Pertemuan hari ini sudah cukup, kalian bersiaplah untuk berlatih untuk pesta nanti!" Kata permaisuri yang kemudian beranjak pergi.
Beberapa jam kemudian
"Paman bagaimana kabarmu?!" Sahut fang yin dengan senang menyambut kedatangan tianzhi, keduanya sudah tidak bertemu selama tiga bulan.
"Maafkan aku yang baru datang mengunjungimu"
"Tidak apa apa paman"
"Paman pasti sibuk sekali, apa permaisuri tidak mempersulitmu?!" Tanya fang yin.
"Tidak, apa kandunganmu baik baik saja?!" Tanya tianzhi membuat fang yin terkejut.
"Tentu saja aku tahu fang yin, kau telah membuat kaisar mabuk kepayang kepadamu, cepat atau lambat kau akan mengandung putranya," kata tianzhi dengan wajah muram.
"Apakah paman mendapatkan penglihatan lagi?" Tanya fang yin dengan cepat.
"Ya, malam ini aku ingin menyelamatkan bayimu"
Fang yin tersentak.
"Darimana permaisuri mengetahui kehamilanku, aku belum pernah memberitahu kepada siapapun termasuk kepada yang mulia"
"Aku juga tidak tahu permaisuri mengetahui kehamilanmu dari mana, namun salah satu dayangmu telah meletakkan sesuatu di bawah pot bungamu, akan ada kiriman sihir hitam agar kau mengalami keguguran" kata tianzhi memberitahu.
"Dayang??"
"Aku hanya memiliki dayang chen dan dayang Ling, mereka selalu baik kepadaku, bagaimana bisa?!"
"Ini istana fang yin, hal itu bisa saja terjadi" jawab tianzhi dengan cepat.
"Entahlah paman, ku rasa aku lebih bahagia hidup di pedesaan seperti dulu, tidak akan ada yang berusaha menyakiti kita," ucap fang yin dengan sedih.
"Takdir telah membawamu kesini fang yin, jalani saja apa yang telah digariskan untukmu, meskipun berliku jalanmu, aku melihat kamu adalah phoenix yang akan bersanding dengan kaisar"
"Jadi siapa dayang yang telah mengkhianatiku paman?" Tanya fang yin kemudian.
"Kita abaikan dulu dayang itu, kita hadapi ilmu hitam itu dulu!" Jawab tianzhi.
Malamnya
Permaisuri Lin Yao sedang memperhatikan seorang dukun yang dipanglnya mempersiapkan semua yang di perlukan, pelayan dukun itu membawakan baskom yang berisi air, tiba tiba air itu mendidih dan keluar gambar fang yin yang sedang tertidur.
Permaisuri mengangguk pelan sebagai tanda agar dukun itu bisa memulai tugasnya.
Dukun itu mengiris jarinya sambil membacakan sebuah mantera.
Tiba tiba tubuh dukun itu bergetar begitu pula dengan tubuh fang yin.
Mata fang yin membelalak dan mulutnya terbuka untuk berteriak namun tidak ada suara sedikitpun suara yang keluar.
Hingga terdengar suara dukun berteriak hingga muntah darah, kedua tangannya ada bayi yang belum lengkap organnya dan bersimbah darah.
Permaisuri tersenyum melihat fang yin jatuh pingsan.
"Kuburkan orok itu dengan baik!" Perintah permaisuri yang kemudian melemparkan kantong uang yang cukup besar ke dukun yang terluka parah.
"Selir itu dilindungi oleh seseorang, maaf saya tidak bisa membunuhnya!" Ucap dukun itu dengan menundukkan kepalanya.
"Aku hanya ingin dia tidak mengandung anak kaisar, sementara ini pergilah dari ibukota"
Permaisuri berbalik dan melangkah pergi.
"Aku senang sekali malam ini," ucap permaisuri sambil keluar dari ruangan.
Kalau besok up, comment ya😋
Mungkin besok ada cogan😂
Terimakasih vote dan follownya😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.