Chapter 40

2.7K 176 3
                                    

Kaisar li shing terkejut saat mendapati para menterinya menghentikan demo tujuh hari kemudian, di benaknya bertanya tanya bagaimana fang yin menyelesaikan semua itu dalam waktu yang tidak lama.

Akhirnya kaisar li shing memutuskan untuk menemui permaisuri Lin Yao di tahanan beberapa hari kemudian.

Permaisuri Lin yao merasa gugup saat menunggu kedatangan kaisar li shing di ruangan yang masih menjadi satu dengan bangunan penjara.

Beberapa hari ini permaisuri Lin yao merasa sangat marah terhadap para menteri yang selama ini ia bantu dan dukung karena mereka berpaling darinya saat dirinya memerlukan bantuan mereka.

Kemarin menteri Cheng Lung kepala menteri yang memihak permaisuri menemuinya di tahanan.

Permaisuri Lin Yao mengira pertemuan itu akan memberinya kabar baik, namun menteri Cheng Lung justru mengatakan kalau para menteri akan melepasnya dalam arti yang sesungguhnya. Ketika permaisuri Lin yao meminta penjelasan alasan para menteri meninggalkannya begitu saja, menteri cheng lung tidak bersedia memberitahunya, ia malah mengucapkan selamat tinggal kepadanya tanpa ada rasa beban sedikitpun.

"Yang Mulia......!" Ucap permaisuri Lin Yao seraya berdiri lalu membungkukkan sedikit tubuhnya.

"Duduklah!" Perintah kaisar li shing.

Setelah kaisar li shing duduk, permaisuri li shing duduk di kursi berhadapan dengan kaisar li shing yang menatapnya.

"Yang mulia! Saya tidak bersalah! Saya di fitnah oleh selir fang yin, dia ingin membunuh saya!!" Sahut permaisuri Lin yao dengan berkaca kaca.

"Pelayan setiamu sudah mengatakan semuanya, kesalahanmu sangat besar Lili......"

Permaisuri Lin yao terkesiap saat mendengar kaisar li shing memanggilnya dengan panggilan kesayangan, namun sejak ada fang yin, kaisar li shing tidak pernah memanggil nya dengan panggilan sayang.

"Ku kira dengan kunjunganku ini, kau akan mengakui kesalahanmu, ternyata dugaaanku salah," ucap kaisar li shing dengan nada kecewa.

"Yang mulia......!!"

Kaisar li shing menggeleng pelan.

"Aku sudah lama menutup mataku saat melihat mu membunuh para selirku, dan aku sudah memperingatkanmu, jangan sentuh fang er ku, tapi kau tetap ingin mencelakainya, aku tidak bisa tinggal diam!"

Airmata menetes keluar dari mata permaisuri Lin yao namun segera di hapusnya dengan cepat.

"Jadi yang mulia akan menghukumku?"

"Aku kesini ingin melihatmu menyesali atas perbuatanmu, dengan itu mungkin aku bisa memberimu sedikit keringanan hukuman, tapi kau malah menuduh fang er, aku sangat kecewa denganmu ," Jawab kaisar li shing dengan suara berat.

Selama beberapa saat keduanya terdiam, dan akhirnya permaisuri berkata.

"Saya tidak akan memohon dan meminta maaf atas perbuatan yang tidak saya lakukan, tidak akan pernah!" Ucap permaisuri dengan mengangkat kepalanya seraya menatap kaisar li shing seakan mempertahankan harga dirinya sebagai seorang permaisuri.

Terdengar helaan nafas berat dari mulut kaisar li shing.

"Kalau begitu besok kau harus menerima hukumanmu!" Kata kaisar li shing yang kemudian berdiri.

Ketika kaisar li shing beranjak pergi, permaisuri Lin yao berdiri dan memanggilnya,  kaisar li shing menghentikan langkahnya tanpa berbalik.

"Saya memang sangat membenci dan berniat melenyapkan selir fang yin!!"

"Namun saat itu, saya tidak menaruh racun di makanan itu, tapi saya tahu yang mulia tidak akan pernah mempercayai saya"

"Sebelum saya meninggal, saya ingin mengucapkan terimakasih atas segala kasih sayang yang telah yang mulia limpahkan kepada saya selama ini....."

Permaisuri Lin yao membungkukkan badannya.

"Semoga yang mulia panjang umur dan sehat selalu!"

Suara pintu tertutup di depannya membuat kaki permaisuri Lin yao goyah dan akhirnya jatuh bersimpuh ke lantai.

"Yang mulia......!" Sahut permaisuri Lin yao dengan beruraian airmata.

- ooOoo -

Setelah sekretaris kerajaan keluar dengan membawa gulungan kertas yang berisi ekskusi permaisuri Lin yao esok hari, seorang pelayan memberitahukan bahwa selir fang yin sedang berada di kamarnya.

Kaisar li shing tersenyum lalu berdiri dan meninggalkan ruang kerjanya.

Dengan langkah lebar dan bersemangat, kaisar li shing berjalan menuju tempat istirahat nya di ikuti oleh puluhan pelayannya.

Sebelum masuk, kaisar li shing berpesan ke pelayannya agar malam ini dirinya tidak di ganggu.

Begitu pintu terluka, kaisar li shing melihat selir fang yin berdiri membelakanginya, bau harum dari dupa yang biasanya di siapkan oleh fang yin di setiap sudut kamar, membuatnya semakin bergairah dan sekarang fang yin berdiri dengan menggenakan hanfu yang sangat tipis.

Mendengar pintu tertutup, fang yin pun berbalik.

Perlahan kaisar li shing mendekat seraya menatap tubuh fang yin dengan penuh nafsu.

Dengan cepat kaisar li shing merengkuh punggung fang yin lalu melumat bibirnya, jemari tangan fang yin meremas helaian rambut kaisar li shing dengan erat, sedangkan lidahnya membalas gerakan lidah kaisar li shing.

"Aku ingin bercinta denganmu!" Ucap kaisar li shing seraya menatap bibir fang yin.

"Tapi aku ingin kau tetap memakai Kain tipis yang membuatku semakin bergairah, lepaskan celana dalammu!"
Karena merasa sedikit pusing, kaisar li shing beranjak ke ranjang lalu berbaring.

Setelah melepaskan celana dalamnya, fang yin mendekat lalu melepaskan seluruh pakaian kaisar li shing.

Kaisar li shing lalu berbaring sambil menatap fang yin yang mulai membelai kejantanannya dengan lidahnya.

"Oh fang er.....!!!" Erang kaisar li shing seraya memejamkan matanya, tangannya meremas sprei sutra dengan erat.

Hingga akhirnya kaisar li shing melenguh seraya menyemburkan cairannya ke mulut fang yin.

Kaisar li shing menatap fang yin yang sedang menaiki tubuhnya, dengan perlahan, kejantanan kaisar li shing tenggelam ke dalam liang fang yin.

Kedua tangan kaisar li shing meraih payudara fang yin lalu meremasnya, fang yin terus menggerakkan pinggulnya naik turun sambil mendongak dan terengah, peluh mengalir membasahi kulitnya yang putih, merasakan nikmatnya kejantanan kaisar li shing yang memenuhi liangnya.

Dengan gerakan cepat, kaisar li shing membalik posisi fang yin yang sudah berada di bawah tubuhnya, dengan gerakan kasar dan cepat, kaisar li shing menghujam liang fang yin.

Fang yin merintih dan menggeliat merasakan hujaman kaisar li shing yang cepat dan kuat, hingga akhirnya fang yin memekik seraya melengkungkan tubuhnya.

Setelah beberapa kali hujaman yang kuat, akhirnya kaisar li shing melenguh sambil menyemburkan cairannya ke rahim fang yin.

Kepala kaisar li shing perlahan jatuh dan bersandar di dada fang yin.

Fang yin yang duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat tidur kaisar li shing, tersenyum memperhatikan kaisar li shing yang kelelahan dan tertidur di atas gulingnya. Tanpa sepengetahuan kaisar li shing, fang yin telah menaruh dupa yang mengandung opium di setiap pojok ruangan kamar hingga kaisar li shing berimaginasi berhubungan intim dengan fang yin.

"Besok adalah hari bahagiaku, aku tidak boleh membuat yang mulia mengingat permaisuri Lin yao lagi!" Ucap fang yin di dalam hati.

Terimakasih vote & follownya

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang