"Nyonya fang yin telah keracunan," kata tabib hong, yang menjabat kepala tabib istana.
Kaisar li shing tampak mencoba meredam kemarahannya dengan mengepalkan jemari tangannya dengan erat.
"Bagaimana kondisinya?"
"Nyonya telah melewati masa kritisnya, tapi beliau harus banyak beristirahat dulu, karena kondisi bayi yang di kandungnya tampak lemah karena pengaruh dari racun itu," jawab tabib hong menjelaskan.
Kaisar li shing terlihat tersentak mendengar kabar fang yin yang telah mengandung. Namun ia harus menangkap terlebih dahulu pelaku yang berusaha meracun fang yin dan dirinya sebelum menanyakan mengenai kehamilan ini ke fang yin, janin milik siapa yang dikandungnya.
- ooOoo -
Sepuluh pelayan milik permaisuri lin yao telah meninggal dunia akibat introgasi yang telah di lakukan oleh pihak penyelidik istana.
Permaisuri Lin yao tampak cemas, sudah satu pekan ini dirinya hampir tidak bisa tidur akibat peristiwa racun di sop itu. Ia sendiri tidak tahu siapa yang menaruh racun di sop milik kaisar li shing, padahal sebelum berangkat ke istana kaisar, ia juga mencicipi sop itu, dan dirinya tidak keracunan. Kasim Chang yang biasanya membantu menyelesaikan masalah juga belum kembali dari bepergiannya setelah berpamitan pergi ke kampung halamannya untuk menengok ibunya yang sakit keras beberapa minggu yang lalu.
Tiba tiba datang puluhan prajurit masuk ke istananya di ikuti oleh kepala penyelidik yang bernama Lou Shen.
"Ada apa kalian masuk ke istanaku seenaknya saja?! Aku adalah permaisuri kerajaan!!"Sahut permaisuri Lin yao.
Lou Shen mengeluarkan surat perintah yang di sertai segel dari kaisar li shing.
"Permaisuri Lin Yao kami tangkap karena telah melakukan percobaan pembunuhan kepada kaisar li shing dan selir fang yin!"
"Bagaimana bisa?! Tidak ada bukti yang memberatkanku!!"
"Dua pelayan anda telah melakukan pengakuan kalau anda telah melakukannya," jawab Lou Shen mematahkan pembelaan permaisuri Lin yao.
Kedua prajurit mendekat lalu mencengkram lengan permaisuri Lin yao.
"Lepaskan aku! Aku adalah istri sah kaisar Li Shing!! Aku ingin bertemu dengannya!!" Teriak permaisuri Lin yao dengan menggeliatkan tubuhnya berusaha melepaskan diri.
Namun para prajurit itu tetap menyeret permaisuri Lin yao keluar dari istananya.
Malamnya
"Hari ini Permaisuri Lin yao telah di masukkan ke penjara, nyonya"
Fang yin memotong dahan tumbuhan untuk ramuan yang di raciknya dengan pelan.
"Tinggal selangkah lagi, dayang Chen pastikan kaisar li shing meminum ramuanku ini setiap hari, ramuan ini baik untuk staminanya agar beliau selalu sehat," kata fang yin yang langsung di jawab dayang chen dengan cepat.
Sedangkan di ruang tahanan
Permaisuri Lin yao yang telah menggenakan baju serba putih berjalan menuju tahanannya, kedua kakinya di rantai dengan rantai besi hingga ia hanya bisa berjalan dengan pelan.
Salah satu pengawal menyentuh lengan Lin yao untuk memintanya berhenti.
Pengawal itu kemudian membuka pintu tahanan.
Karena terdorong, tubuh permaisuri Lin Yao masuk ke dalam sel tahanan dengan terhuyung dan hampir terjatuh ke lantai yang dingin.
"Yang mulia!!" Sahut pelayan yang bernama shin ye, yang tahanannya berada di samping permaisuri Lin yao.
Permaisuri Lin yao terkejut melihat pelayan setianya juga di tahan, wajahnya babak belur dan kakinya terluka.
"Apa yang terjadi denganmu, shin ye?!
Tiba tiba shin ye menangis terisak isak, airmatanya mengalir deras membasahi kedua pipinya.
"Hamba patut di hukum berat yang mulia!"
"Apa maksudmu shin ye?! Aku tidak mengerti?!"
Pertanyaan permaisuri Lin yao membuat shin ye semakin terisak.
"Sayalah yang mengaku tentang racun itu yang mulia, maafkan saya yang mulia....!!!"
Permaisuri Lin yao tersentak hingga tanpa sadar ia memegangi dadanya.
"Para penyelidik itu telah mengancam saya, akan membunuh seluruh keluarga saya jika tidak mengakui kalau yang mulia permaisuri yang merencanakan pembunuhan ini....." Ucap shin ye dengan terisak.
Karena terkejut permaisuri Lin yao jatuh terduduk di lantai, pergelangan kakinya yang berdarah dan sakit karena gesekan rantai sudah tidak ia rasakan lagi.
Selama beberapa saat terdiam, pelayan shin ye terus terisak, rasa bersalahnya yang sangat besar ke permaisuri Lin yao yang telah baik kepadanya selama ini membuatnya putus asa dan bersedih.
"Kau tidak bersalah shin ye......"
"Aku juga tidak meracuni yang mulia dan wanita itu....."
Tiba tiba permaisuri Lin Yao teringat saat peristiwa sebelum fang yin keracunan.
Tangan fang yin terlihat gemetar saat mengangkat potongan ayam yang akan di makannya.
"Dia tahu kalau makanan itu beracun.......racun itu ada di sendoknya" Ucap permaisuri Lin Yao dengan lirih, tersentak menyadari dirinya telah terjebak dalam jebakan yang di pasang untuknya, berawal saat ia berjalan bersama dayang nya, ia melihat selir fang yin dan dayang Chen berjalan di depannya. Ketika mendengar ucapan fang yin mengenai makanan kesukaan kaisar li shing, permaisuri Lin Yao langsung berniat mendahului fang yin, ia juga memerintahkan salah satu pelayannya untuk menambah garam dalam jumlah yang banyak ke dalam sop milik fang yin hingga fang yin tidak jadi membawa sop nya.
Dengan lemas permaisuri Lin Yao menyandarkan tubuhnya ke dinding yang dingin.
"Aku tidak bisa mati begitu saja, akan ku bawa wanita itu mati bersamaku!"
Akunku tinggal satu ini, aku lagi malas buat cerita lagi, mungkin langsung buat pdfnya saja.
Terimakasih vote & follownya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin
Randomcerita ini hanya khayalanku saja, cerita dewasa, banyak adegannya, jika banyak typo salah nama tolong di maafkan.