Chapter 14

7.4K 325 10
                                    

25+++

"Putri meilin?!"

Putri meilin tersenyum sambil berjalan mendekat, zhao yang berdiri di samping rumah menatap putri meilin yang mendekat.

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat kepadamu, maaf aku tidak bisa menghadiri pernikahanmu, aku akan mencoba untuk merelakanmu meskipun ini sangat sulit, maafkan aku...."

"Mengapa putri meilin meminta maaf kepadaku, kau tidak salah," jawab zhao dengan cepat.

Putri meilin mendekat lagi hingga keduanya hampir tidak berjarak.

"Aku sangat mencintaimu pangeran zhao, aku akan selalu mengingat kenangan indah kita saat kau menyentuhku untuk pertama kalinya"

Putri meilin menyentuh pipi kanan zhao dengan pelan.

"Bolehkah aku mencium pipimu untuk yang terakhir kalinya, setelah ini kita tidak akan bertemu," tanya putri meilin seraya menatap pangeran zhao.

Putri meilin berjinjit menuju pipi zhao namun di detik terakhir bibir putri meilin mencium bibir pangeran zhao.

Zhao sangat terkejut hingga ia terdiam saat putri meilin memperdalam ciumannya dan jemari tangannya meremas rambut zhao.

Di sudut matanya zhao melihat seseorang berdiri melihatnya.

Zhao segera melepaskan diri dan melihat fang yin menggeleng dengan beruraian airmata.

"Fang yin!!!" teriak zhao yang dengan cepat berlari mengejar fang yin yang sudah berlari menjauh.

"Maafkan aku pangeran zhao....." ucap putri meilin seraya menunduk teringat dengan kata kata kaisar Li Shing.

"Jika kau ingin mendapatkan suamimu kembali, ikuti saja perintahku, sisanya aku yang akan menanganinya"

Zhao berlari terus mengejar fang yin yang menggunakan ilmu tenaga dalamnya berlari meninggalkan zhao.

Tiba tiba muncul tiga puluh laki laki dengan menggunakan baju hitam mengepung pangeran zhao.

"Apa yang kalian inginkan! Menepilah jika tidak aku akan membunuh kalian!!" sahut pangeran zhao marah karena jalannya di halangi mereka.

Zhao segera mengerahkan kekuatan, menyerang orang yang berdiri di depannya, namun serangan itu gagal membuat zhao semakin kalap menyerang orang yang mengepungnya, beberapa dari mereka terkena pukulan tenaga dalam pangeran zhao hingga terluka.

Salah satu dari laki laki yang mengepung zhao memukul tengkuk pangeran zhao hingga jatuh pingsan.

"Bawa pangeran zhao ke istana!" sahut pemimpin dari pengepung itu.

Sedangkan di tempat lain

Fang yin berdiri di atas bukit, air hujan yang deras membasahi tubuhnya.

"Oh dewa mengapa aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaanku, kau telah merenggut orang tuaku dengan kejam dan sekarang kau telah melukai hatiku dengan begitu dalam" sahut fang yin dengan beruraian airmata.

Tubuh fang yin terhuyung ke depan dan hampir terjatuh ke jurang yang curam, sepasang tangan merengkuh tubuhnya yang basah.

Fang yin menoleh.

"Yang mulia....."

Li shing menatap fang yin hingga fang yin segera tersadar, ia langsung berdiri tegak dan tidak bersandar di dada kaisar yang juga basah kuyup.

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang