Chapter 37

3.2K 178 14
                                    

"Apa kau sudah memasakkan sop ayam itu, dayang chen?!" tanya fang yin saat berjalan di taman istana barat.

"Sudah nyonya, yang mulia kaisar akan senang mendapatkan masakan kesukaan beliau di kirim hari ini saat makan siang bersama nyonya nanti!" jawab dayang chen sambil tersenyum.

"Malam ini yang mulia akan mendatangiku, aku akan membuatnya semakin mencintaiku," ucap fang yin sambil memperhatikan sebuah pohon plum.

"Saya berharap nyonya akan mengandung putra sang naga"

Fang yin tersenyum sambil menatap langit yang begitu cerah pagi ini.

Siangnya.

"Mengapa kau begitu cemberut fang er? Apa kau ada masalah?!" tanya kaisar li Shing yang sedang bersama fang yin di taman istananya.

"Maaf yang mulia, saya begitu ceroboh"

"Ceroboh bagaimana fang er, aku tidak akan tahu masalah mu jika kamu tidak mengatakan kepadaku?!"

Fang yin menunduk sedih.

"Tadi saat kesini saya sudah bersiap akan membawa sup ayam kesukaan yang mulia"

"Tapi saat akan saya bawa kesini, sup itu saya coba dan saya memasukkan garam terlalu banyak, maafkan saya yang mulia!!"

Kaisar li Shing tertawa lalu merangkul bahu fang yin.

"Aku kira masalah apa, ternyata masalah kecil"

"Pelayanku sudah menyediakan semua masakan untuk kita, jadi aku tidak keberatan kau tidak membawakan makanan untukku seperti biasanya," ujar kaisar li Shing sambil tersenyum.

Beberapa pelayan datang dengan membawa makanan dan buah buahan lalu menaruhnya di atas meja bundar.

"makanlah yang banyak fang yin! Nanti malam aku akan membuatmu tidak tidur untuk membayar beberapa malam yang hilang karena aku terlalu capek," kata kaisar li Shing dengan menatap bibir fang yin yang membangkitkan gairah li Shing.

Selama sebulan ini kaisar li Shing selalu gagal ereksi karena kesibukannya mengurusi kelaparan dan penyakit yang melanda daerah selatan, hingga dirinya tidak bisa melakukan hubungan intim dengan fang yin. Kaisar li Shing mencoba minum obat herbal dari tabib istana agar staminanya kembali seperti semula.

Fang yin mengambil sumpit dan terdiam beberapa saat.

"Apa makanan yang ku hidangkan tidak membuatmu berselera fang yin?"

"Oh tidak yang mulia, saya justru senang karena selama ini telah di percayakan menjadi pencicip makanan yang mulia"

"Sebenarnya aku tidak suka ide itu, karena hal ini menjadikan dirimu dalam posisi yang berbahaya," kata kaisar li Shing dengan berterus terang.

"Saya sangat mencintai yang mulia, saya rela memberikan nyawa ini kepada yang mulia, asalkan yang mulia baik baik saja, itu sudah cukup," ucap fang yin membuat kaisar li Shing terdiam, diam diam merasakan rasa bahagia yang teramat sangat karena mendapati fang yin juga sangat mencintainya.

Tiba tiba pelayan mengumumkan kedatangan permaisuri Lin Yao.

"Apa yang mulia mengundang permaisuri lin yao?"

"Tidak, aku juga tidak tahu mengapa tiba tiba ia berada di sini"

Dari kejauhan tampak permaisuri lin yao dan sepuluh pelayan dan dayang  mengikutinya dari belakang.

"Semoga yang mulia selalu panjang umur dan selalu di karuniai kesehatan yang baik!"

"Bangunlah permaisuriku"

"Ada urusan apa kau kesini?!"

Permaisuri lin yao menunduk sebelum menjawab kaisar li Shing.

"Maafkan saya yang mulia karena kedatangan saya di waktu kurang tepat, lain kali saya akan lebih dahulu mengabarkan kedatangan saya,"kata permaisuri lin yao dengan merendahkan suaranya.

Kaisar li Shing tersenyum.

"Bergabung lah makan siang bersama kami permaisuri lin yao, aku lihat kau membawa sesuatu?"

Permaisuri lin yao memanggil dayangnya yang langsung mendekat dengan membawa tembikar yang berisi makanan.

Permaisuri lin yao memanggil dayangnya yang langsung mendekat dengan membawa tembikar yang berisi makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini masih panas, semoga yang mulia senang dengan makanan yang saya bawa"

"Duduklah permaisuri, aku penasaran dengan makanan yang kau bawakan untukku"

Permaisuri lin yao memerintahkan dayangnya untuk meuangkannya ke mangkok besar.

"Harum sekali masakanmu! Bagaimana kau bisa mengetahui kalau aku sangat menyukai sop ayam?" tanya kaisar li Shing dengan senang.

"Saya hanya menebak saja yang mulia"

"Dan tebakanmu benar, aku akan memakannya," kata kaisar li Shing seraya menoleh ke fang yin.

Telapak tangan fang yin berkeringat saat mengangkat sumpit yang di ambilnya tadi.

Perlahan ia mengambil satu potongan kecil daging ayam lalu dengan memejamkan matanya, fang yin memasukkan potongan daging ayam itu ke dalam mulutnya.

"Mengapa selir fang yin yang memakannya terlebih dahulu yang mulia?!" protes permaisuri lin yao terkejut.

"Sudah tiga tahun ini fang er yang bertugas mencicipi makanan untukku, sebenarnya aku juga keberatan tapi dia yang memaksaku, aku hanya menuruti keinginannya karena ia pandai membujukku," jawab kaisar li Shing dengan tersenyum, kata kata kaisar li shing yang begitu memuja fang yin membuat permaisuri Lin Yao mengepalkan jadi tangannya hingga kuku panjangnya melukai telapak tangannya

Permaisuri Lin yao kemudian mengambilkan sop untuk kaisar li shing, namun saat kaisar li shing akan mengicipi kuah sop nya, tiba tiba fang yin memegangi lehernya dengan mata melotot.

Kaisar li shing berdiri sambil berteriak memanggil nama fang yin.

Melihat fang yin jatuh pingsan, kaisar li shing segera membopong fang yin sambil berteriak ke pelayannya untuk memanggil tabib istana.

Beberapa prajurit mengamankan makanan dan para pelayan yang dibawa oleh permaisuri, meskipun tersinggung, permaisuri Lin yao hanya terdiam tidak berani mengajukan penolakan karena posisinya sendiri juga dalam bahaya.

Terimakasih vote & follownya😊

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang