Chapter 42

2.1K 137 7
                                    

Selama seharian fang yin merasa cemas karena dayang setianya tidak kembali sejak kemarin.

Fang yin hanya berdiam di kediamannya, mempersiapkan sesuatu jika besok malam dirinya harus mempertaruhkan nyawa. Beberapa jarum beracun telah ia persiapkan untuk senjatanya, meskipun itu mungkin tidak akan terlalu berarti jika menghadapi pembunuh gelap milik kaisar li shing.

Keesokannya

Pada siang hari beberapa pelayan dari istana kaisar datang untuk membantu fang yin mempersiapkan diri tampil di pesta nanti malam.

Sebuah pakaian yang mewah dan terbuat dari sutra, pemberian kaisar li shing yang harus fang yin kenakan malam ini.

Namun di dalam hati fang yin, malam ini adalah malam bencana untuknya, karena ia akan memilih mati jika kaisar li shing tetap memaksanya untuk meminum ramuan itu.

"Semua sudah selesai! Tinggalkan aku sendiri!"

Tanpa banyak kata, para pelayan itu pergi meninggalkan fang yin yang sudah selesai berdandan.

Melihat tidak ada seorangpun di kamar, fang yin mengambil tusuk kondenya lalu ia masukkan jarum beracun dengan hati hati ke dalamnya.

"Mungkin ini adalah akhir hidupku, tapi aku tidak akan mati tanpa perlawanan!" Ucap fang yin seraya menggenakan kembali tusuk kondenya.

Para dayang dan pelayan dari istana kaisar menemani fang yin menuju istana utama.

Selama menuju istana utama, fang yin terdiam, di fikirannya terbayang kembali saat saat indah hidup bersama pamannya tianzhi. Ia selalu di lindungi dan di sayang oleh Tianzhi, namun setelah mengetahui pamannya juga ikut bersalah dalam kematian kedua orang tuanya, fang yin merasa semua sikap baik pamannya hanya untuk menebus rasa bersalah kepadanya.

Terdengar suara Ruan dari kejauhan, mendengar nada  yang di mainkan, fang yin tahu kalau selir xiu yang sedang memainkannya, dalam memainkan Ruan selir xiu memang ahlinya.

"Apa nyonya memerlukan sesuatu?" Tanya salah satu dayang fang yin.

"Tidak"

Dari pintu fang yin melihat wajah kaisar li shing tampak di selimuti wajah muram, ia terlihat tidak menikmati permainan musik selir xiu.

Setelah beberapa saat, selir xiu mengakhiri permainan ruannya, para menteri dan bangsawan lainnya bertepuk tangan, mereka sangat senang mendengarkan permainan musik ruan selir xiu yang begitu indah.

Begitu selir xiu pergi, kaisar li shing mengangkat cawan minumannya yang berlapis emas.

"Mari bersulang untuk negeri kita yang jaya!"

Jendral chow mengangkat cawannya begitu pula dengan para menteri, mereka kemudian bersulang untuk kejayaan negeri mereka.

"aku bangga dan senang memiliki kalian sebagai menteriku"

"karena itu malam ini aku akan memberikan kalian hiburan yang sangat menyenangkan, selirku fang yin akan menunjukkan bakat menarinya!"

Tidak lama kemudian terdengar suara musik dan muncul beberapa wanita cantik sebagai penari latar dan fang yin berjalan di tengah para menari latar dengan gaun yang sangat indah.

Gerakan tarian fang yin begitu gemulai dan indah, seakan menyihir para menteri yang selalu mengagumi kecantikannya, tatapan mereka tidak pernah berpaling darinya meskipun gadis gadis penari latar juga cantik dan gerakan tariannya juga gemulai.

Akhirnya fang yin mengakhiri tariannya dengan memutar tubuhnya lalu bersimpuh di lantai. Para penari latar kemudian beranjak pergi.

Suara tepukan riuh membahana di seluruh ruangan, fang yin bangkit dan memasang senyumnya.

Fang YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang