04|Wallet

666 118 7
                                    

Suara nyaring terdengar di salah satu toilet umum di Seoul. Beruntung saja saat ini tidak ada orang di toilet maupun di sekitarnya.

“Tu-tunggu..apa ini diriku?” Sohyun masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, ia semakin mendekatkan wajahnya ke cermin.

“Kenapa wajah dan tubuhku seperti ini ?” Sohyun kini menyentuh wajah dan tubuhnya tak percaya.

Kini yang dilihat Sohyun di cermin adalah dirinya tetapi terlihat lebih dewasa. Pipi chubby nya  berubah menjadi lebih tirus, bibirnya yang berisi terlihat lebih menggoda, rambutnya terlihat lebih panjang terurai, pinggangnya kini berbentuk seperti biola, tinggi tubuhnya tidak bertambah banyak tetapi tetap menawan dan jangan lupakan kedua miliknya terlihat lebih besar dari sebelumnya.

Sohyun cukup takjub dengan perubahan tubuhnya, mungkin inilah yang terjadi jika dirinya tidak mengalami kecelakaan 10 tahun lalu. Sohyun akan tumbuh menjadi gadis yang dilihatnya di cermin.

“Aku bahkan baru sadar tidak memakai seragam SMA lagi.” Sohyun mengenakan dress berwarna peach yang cocok dengan warna kulitnya.

Sohyun menyentuh pelipis kepalanya dengan kedua tanganya. “Wang Yeo Oppa kenapa kau membuatku berubah drastis seperti ini ? Kau bahkan menghilang saat ini.”

Sohyun kini memutuskan untuk keluar dari toilet. Memikirkan yang terjadi pada dirinya terlalu lama bisa membuatnya semakin frustasi pikirnya. Hal pertama yang di pikirkan Sohyun yaitu, mengungjungi tempat yang mungkin bisa membuatnya bertemu dengan Wang Yeo.
Sohyun membutuhkan penjelasan saat ini mengapa dirinya berubah lebih dewasa, ia mengingat betul bahwa tak ada pembicaraan mengenai hal ini.

Sohyun berjalan melewati beberapa gedung, toko, maupun tempat yang biasa di kunjungi namun hasilnya nihil. Kedua kaki Sohyun mulai tak sanggup lagi untuk melangkah belum lagi rasa haus yang belum teratasi. Sohyun memutuskan untuk beristirahat sebentar di pinggir  Mesum Kumho yang sering ia kunjungi. Sohyun berjalan lebih cepat dengan sisa tenaganya dan matanya sedikit menyipit karena teriknya sinar matahari.

Bruk..

“Aduh bokongku.” Sohyun terjatuh dengan posisi terduduk.

Sohyun bertabrak dengan seorang pria saat dirinya berjalan menuju Museum.

“Mianhaeyo..apa kau terluka ?” Pria itu mengulurkan tangannya pada Sohyun.

Matahari siang ini begitu terik, Sohyun mengerjap-ngerjapkan matanya untuk bisa melihat jelas wajah pria dihadapnya. Bukannya segera membalas uluran tangannya, Sohyun membeku memandang pria yang berdiri begitu gagah di depannya.

Pria dengan mata yang terlihat teduh, hidung mancung, bibir tipis merahnya, rambut hitam yang di sisir begitu rapi, tinggi semampai, dan semua itu semakin terlihat sempurna dengan panduan kemeja putih polos yang ia kenakan. Sohyun memang sering melihat pria tampan saat dirinya menjadi Roh tetapi kini rasanya berbeda karena pria ini menatapnya dan berbicara padanya.

“Nona apa kau baik-baik saja?” Sekali lagi pria itu bertanya pada Sohyun.

“A..aku baik-baik saja.” Kini Sohyun menerima uluran tangan pria itu dengan canggung.

“Kau yakin baik-baik saja? Maaf aku tak sengaja menabrakmu.” Pria itu terlihat khawatir dan  mencoba membantu Sohyun berdiri.

“Aku baik-baik saja, kau bisa lihat tak ada yang terluka.” Ungkap Sohyun.

“Katakan saja kalau ada yang sakit, aku bisa mengatarkanmu ke Rumah Sakit sekarang juga.” Pria itu masih terlihat khawatir.

“Aku benar baik-baik saja, lihatlah aku bahkan bisa melompat.” Sohyun sedikit melompat dengan penuh semangat agar pria itu tak khawatir.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang