Kedua mata Sohyun tak lepas memandangi susu pisang yang berada di meja sebrang, ia berpikir apa perlu mengambilnya atau tinggalkan saja.
“Aku akan mengambilnya.” Batin Sohyun.
Baru akan meninggalkan tempat duduknya Sohyun kembali mengingat perlakuan yang diberikan pria di depannya.
“Ahk..Aku tak ingin berurusan lagi dengannya.” Sohyun kembali duduk lemas di kursinya.
Sohyun bisa membeli susu pisang yang baru tetapi ia tak ingin membuang uang secara percuma hanya karena keinginan kecilnya.
Perhatian Sohyun kini beralih pada pria yang duduk mengangkat kedua kakinya ke meja. Setelah diperhatikan lebih lama pria itu tak mengubah posisinya sejak Sohyun meninggalkannya.
“Apa dia tertidur?” Sohyun mengamati jika saja ada pergerakan dari pria itu.
Pria bertopi yang duduk menunduk itu sama sekali tak bergerak seperti orang yang sedang tertidur. Sohyun berpikir ini kesempatan baik untuk mengambil susu pisangnya tanpa harus berinterkasi dengan pria itu.
Sohyun mulai melangkah perlahan mendekati meja di sampingnya dan berhenti memberikan jarak agar tak terlalu dekat. Membungkukkan tubuhnya dan mengulurkan tangan secara perlahan agar tak mengganggu pria yang berada di hadapanya.
Sohyun berhasil mengambil susu pisang miliknya, ia tersenyum dan mulai menarik tangannya. Namun seketika tubuhnya berhenti.
Pria yang duduk tak bergerak kini mengangkat kepalanya dan kedua mata mereka bertemu.
“Apa yang kau lakukan?” Pria itu menegakkan tubuhnya dan menurunkan kedua kakinya dari atas meja.
Sohyun yang terkejut segera menegakkan tubuhnya “A-aku hanya ingin mengambil ini.” Sohyun menunjukkan susu pisang miliknya.
Pria itu memandang susu pisang di depannya lalu kembali menatap wajah Sohyun. Tatapan yang diberikan pria itu cukup menganggu Sohyun. Pria itu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Sohyun. Setelah berdiri cukup dekat pria itu membuka topi yang menutupi wajahnya. Sohyun yang melihat lebih jelas wajah pria itu menelan salivanya, ia mengenal wajah pria yang kini berada di depannya.
“Kau pria bermotor itu-” Sohyun membulatkan matanya.
Pria itu menarik sudut bibirnya.
“Kita bertemu lagi.”Waktu seketika seperti berhenti, Sohyun kembali mengingat perlakuan buruk yang ia terima saat pertama kali bertemu dan pertemuannya saat ini. Tanpa berpikir panjang Sohyun membalikan tubuhnya berniat untuk meninggalkan pria didepannya karena tak ingin menambah emosi.
Baru beberapa langkah berjalan dalam hitungan detik Sohyun tak bisa mengendalikkan tubuhnya karena salah satunya kakinya menginjak benda yang licin. Tubuh Sohyun terhuyung ke belakang lalu menabrak tubuh seseorang di belakangnya.
Sohyun masih menutup matanya, ia berpikir bokong atau bagian tubuh lainnya akan sakit karena terjatuh. Namun, saat ini ia tak merasa sakit sedikit pun.
“Bisakah kau lebih berhati-hati?” pria itu berbisik di telinga Sohyun.
Mendengar ucapan seperti itu, berhasil membuat Sohyun membuka matanya dan menjauh dari tubuh pria itu. Pasti sangat bodoh sekali ekspresi wajah Sohyun kali ini.
“Mian.” Jawab Sohyun cepat. “Kamsahamnida.” Memutus tatapannya pada pria yang masih berdiri di depannya.
Sohyun mengakui kali ini adalah kesalahanya dan pria di depannya telah menyelamatannya.
Tidak ada jawaban yang terdengar dari mulut pria yang kembali mengenakan topi miliknya. Nampak garis senyum kecil di balik bibir tipis itu, sebelum ia melangkahkan kaki meninggalkan Sohyun yang masih berdiri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...