"Arghh.." Erang Jungkook menekan bagian pelipisnya kuat.
Ia akhirnya terbangun setelah menghabiskan beberapa botol wine sebelumnya. Atensi Jungkook teralihkan saat memadang suasana kamar yang terlihat tidak asing.
"Kenapa aku ada di sini?" Ucapnya sambil bangun dari tempat tidurnya.
Jungkook berusaha berjalan keluar kamar meski tubuhnya sempoyongan. Anak tangga, ia lalui perlahan dengan tangan yang terus menahan berat tubuhnya. Jungkook berjalan lurus tanpa memperdulikan seseorang yang tengah duduk di sebuah sofa berwarna hitam mengkilat.
"Sampai kapan kau akan bersikap seperti itu?" Tak jauh dari anak tangga. Tuan Jeon duduk menikmati secangkir kopi sambil memerhatikan anak bungsunya.
Jungkook menghentikan langkahnya menatap Tuan Jeon.
"Lihatlah wajahmu saat ini! Kau pemimpin baru di perusahaan. Tapi kau sudah banyak membuat kekacauan hanya untuk mencari seorang gadis?" Tuan Jeon bisa melihat jelas luka di wajah Jungkook.
"Dia gadis yang aku sukai. Jika aku tidak bisa menemukannya. Mungkin aku akan gila!"
"Bodoh! Sudah jelas gadis itu pergi meninggalkanmu. Untuk apa kau membuang-buang waktu untuk mencarinya?"
Sorot mata Jungkook menatap tajam Tuan Jeon. "Aboeji bisa ikut campur segala hal dalam hidupku. Tapi jika ini tentang dia. Aboeji tidak punya hak." Jungkook lelah jika harus terus membahas masalah ini dengan Ayahnya yang tidak akan pernah berakhir. Ia berniat meninggalkan Tuan Jeon yang masih menatapnya kecewa.
"Jangan pernah mencoba mencarinya lagi. Jika kau melakukannya. Akan aku pastikan hidupnya hancur."
Terlihat Jungkook mengepalkan tangannya kuat. Ia membuang napas berat dengan raut wajah kesal. "Apa menghancurkan hidup seseorang menjadi kebiasan Aboeji saat ini?"
"Berhentilah bertingkah dan kembalilah ke kamarmu."
Jungkook tidak peduli dengan ucapan Tuan Jeon. Ia terus berjalan menuju pintu utama. Namun, semua pintu terkunci. Bahkan ada beberapa pengawal yang berjaga di dalam rumah. Jungkook yang merasa frustasi memukul pintu kuat hingga berhasil menambah luka di bagian tangan.
Gagal ke luar dari rumah untuk kembali mencari Sohyun. Jungkook kembali masuk ke dalam kamarnya dan terduduk di di bawah kasur. Ia masih berusaha mencari cara agar bisa keluar dari rumah. lalu ia teringat untuk menghubungi Sekretaris Kang.
Jungkook mencoba mencari keberadaan Handphone miliknya. Untung saja Handphone itu tersimpan di atas meja. Sebenarnya sampai saat ini Jungkook masih belum mengetahui. Bagaimana bisa ia berada di rumahnya keluarganya yang berada di Seoul. Padahal terakhir kali ia masih berada di Busan.
"Taehyung?" Jungkook baru memeriksa Riwayat panggilan dan pesan yang di kirimkan Taehyung padanya.
Pesan Taehyung berisi tentang hal penting yang ingin ia ceritakannya mengenai Sohyun. Melihat hal itu Jungkook segera menghubungi Taehyung. Namun, beberapa kali ia mencoba menghubungi. Taehyung tidak menerima panggilan telpon darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...