Jungkook melaju cepat mengendarai motor sportnya agar bisa segera menuju kamar di rumah keluarganya. Sebuah foto lama yang tersimpan di laci meja belajar masih Jungkook ingat dengan baik. Jungkook semakin tidak sabar ketika gambar wajah Sohyun ada dalam foto itu. Sesampainnya di rumah, Jungkook segera menuju kamar.Kamar dengan cat berwarna abu tua masih dengan posisi yang sama seperti terakhir kali. Laci meja belajar segera di buka, tetapi tidak ada apapun di sana.
“Aku yakin sekali foto itu ada di sini.” Jungkook kembali mencari di tempat lain untuk mendapatkan petunjuk lain. Namun, semuanya nihil.
Jungkook memutuskan keluar kamar dengan wajah murung. Kemudian sorot matanya teralihkan ketika mendapati Sekretaris Kang melewatinya. Sekretaris Kang hadir dalam ingatanya dan mungkin bisa memberinya penjelasan mengenai ingatanya yang mulai kembali. Ini waktu yang tepat untuk bertanya pada Sekretaris Kang karena Jungkook tidak sanggup untuk menutupinya lagi.
Langkah Sekretaris Kang semaki n cepat dan Jungkook tidak sempat menyusulnya. Sekretaris Kang masuk ruang kerja Tuan Jeon. Pintu tidak tertutup rapat dan memberi kesempatan Jungkook untuk ikut masuk untuk menyapa ayahnya. Namun, niatnya terhenti ketika Tuan Jeon membicarakan dirinya.
Jungkook memilih diam, berusaha mengartikan pembicaraan yang sedang terjadi di dalam.
“Jadi selama ini ada yang di tutupi dariku?” Batin Jungkook setelah mendengar seluruh pembicaraan Tuan Jeon.
Tidak lama Sekretaris Kang membuka pintu dan kedua mata mereka bertemu. Jungkook segera melangkah masuk menunjukan dirinya pada Tuan Jeon.
“Aku mendengar semua yang Aboeji katakan tadi.” Ucap Jungkook menatap tajam Tuan Jeon. “Siapa gadis itu?” Jungkook mulai tidak sabar.
Tuan Jeon seperti tertangkap basah. Matanya membulat sempurna dan ekspresi wajahnya terlihat kesal. “Apa maksudmu?” Tuan Jeon bersikeras menutupi.
Jungkook tahu betul ayahnya akan terus bungkam. Sorot matanya kini beralih pada Sekretaris Kang yang masih berdiri terdiam di posisinya. “Sekretaris Kang bisakah anda ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?”
Sekretaris Kang menatap bingung Jungkook lalu sekilas melirik Tuan Jeon yang menatapnya tajam tanda untuk tetap bungkam.
“Aku mohon.” Jungkook terlihat semakin putus asa.
Sekretaris Kang merasa bersalah ketika melihat ekspresi Jungkook saat ini.
“Hentikan Jungkook!” Suara Tuan Jeon terdengar lantang.
“Sekretaris Kang, aku sangat mempercayaimu.” Jungkook menghiraukan Tuan Jeon.
“Jeon Jungkook, apa kau menentangku sekarang?” Tuan Jeon semakin dibuat kesal.
“Aboeji!” Jungkok merasa kesabaranya habis. “Ingatanku mulai kembali tapi aku masih belum mengerti. Tidak bisakah Aboeji membiarkanku mengetahui semuanya?”
“Lebih baik kau tidak pernah mengetahuinya. Ingatan yang kau lupakan bukan hal penting.”
“Jika itu bukan hal penting kenapa Aboeji menutupinya dariku?” Napas Jungkook memburu “Rasanya begitu menyakitkan ketika aku melupakannya.”
“Semuanya tidak akan berubah meskipun kau mengetahuinya.” Tuan Jeon masih tetap pada pendirianya.
Kedua tangan Jungkook mengepal kuat menahan emosi. “Baiklah, akan aku cari tau sendiri.” Dengan langkah berat ia meninggalkan Tuan Jeon.
Baru saja langkahnya melewati Sekretaris Kang, nyeri kepala hebat datang kembali dan membuat pandangan mata Jungkook kabur. Jungkook berusaha terus berjalan gontai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...