06|Destiny

594 102 4
                                    

Sohyun menghela napasnya panjang setelah keluar dari mobil Taehyung. Sohyun mencoba menyentuh dadanya yang sudah berdebar cepat sejak tadi.

"Sepertinya aku akan kehilangan jantungku jika terlalu lama dengannya." Batin Sohyun.

Sohyun kembali pada tujuan utamanya kali ini untuk bisa bertemu dengan Wang Yeo. Sohyun duduk di sebuah kursi di bawah pohon tak jauh dari Museum, ia meluruskan kakinya yang masih terasa pegal saat mencari rumah Taehyung. Beruntungnya saat harus kembali ke Museum ia di antar pria tampan itu.

"Wang Yeo Oppa cepatlah datang, aku tak tau harus mencarimu kemana lagi." Sohyun berbicara sambil menatap langit biru.

Taehyung kini berada di mobilnya sendiri setelah mengantarkan Sohyun. Taehyung melirik sekilas kursi yang sempat di duduki Sohyun saat tadi bersamanya. Pikirannya melayang mengingat momen tak terduganya setengah hari ini dengan Sohyun. Sesekali ia mengulas senyumnya sambil menyebutkan nama Kim Sohyun dalam hatinya.

**

Langit biru yang cerah kini berganti perannya menjadi langit berwarna gelap yang ditemani hamparan bintang-bintang. Namun di balik indahnya bintang-bintang di langit terdapat seorang gadis yang mengigil kedinginan duduk di sebuah kursi. Rasanya seluruh tubuhnya terasa pegal akibat duduk menunggu terlalu lama dan belum lagi rasa haus yang kini di temani rasa lapar yang semakin menggerogoti tubuhnya.

Sudah sejak tadi Sohyun mengoceh pada dirinya sendiri karena Wang Yeo yang tak kunjung datang. Selagi menunggu Wang Yeo datang menemuinya, Sohyun memikirkan jalan keluar lain untuk nasibnya yang kini harus ia jalani hingga 100 hari ke depan.

Untuk bisa bertahan hidup menjadi manusia di dunia dan mencapai tujuannya bertemu pasangan hidupnya, Sohyun harus melakukan kegiatan seperti layaknya manusia pada umumnya. Ia membutuhkan tempat tinggal dan makanan agar tak kesulitan seperti saat ini. Tetapi setelah berpikir puluhan kali Sohyun selalu menemukan jalan buntu.

Sohyun merebahkan tubuhnya di kursi yang terasa dingin saat ini.
"Berpikirlah Sohyun, Kau tak bisa hanya mengandalkan Wang Yeo Oppa."

Sohyun mencoba berpikir tapi rasa kantuknya kini mencoba mengalahkannya.
"Ah..jangan mengantuk Sohyun ini bukan waktunya." Sohyun menggosok kedua matanya.

"Aku benar-benar lelah, lapar dan haus. Oppa apa yang harus kulakukan?"

Sohyun mengangkat kedua kakinya ke atas memeluknya erat dan membenamkan wajahnya di sana.

Tempat yang cukup ramai di lalui orang-orang kini sudah tampak sepi. Mungkin hanya segelintir orang yang masih berjalan kaki melewati daerah ini seperti karyawan yang pulang kerja, pedagang yang sudah menutup tokonya, dan orang yang tidak memiliki tempat tinggal seperti Sohyun saat ini.

Dua pria yang sudah cukup berumur berjalan gontai kearah di mana Sohyun meringkuk sendirian.

"Hai Nona, Bolehkah aku duduk di sini?" Ungkap salah satu pria tersebut.

Mendengar suara seorang pria Sohyun lantas mengangkat kepalanya untuk melihat sumber suara yang di dengarnya. Dilihatnya kedua pria dengan pakaian yang cukup kotor, beberapa tato tampak jelas di beberapa tangan mereka dan perilaku khas orang mabuk terlihat jelas pada mereka. Sohyun yang sudah kehabisan tenaganya mencoba memahami situasinya saat ini.

"Nona kau sendirian? Bagaimana jika kita temani?" Teman pria tadi mencoba merayu Sohyun.

Bau menyengat dari Alkohol yang dihasilkan kedua pria itu, cukup membuat fokus Sohyun kembali dan membuatnya berdiri dari duduknya.

"Yak..bau apa ini?" Sohyun berbicara lantang sambil menutupi hidungnya.

"Seorang gadis tidak boleh sendirian di luar, mari kita temani." Ahjusi yang mencoba merayu Sohyun kini mencoba menyentuh pundaknya.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang