Sohyun masih membeku menatap Taehyung yang semakin mendekat ke arahnya.
"Taehyung?" Sohyun mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Ne..Apa kau baik-baik saja? Ada yang sakit?" Taehyung duduk di ujung kasur dan menatap lekat Sohyun.
Mata Sohyun mulai berkaca-kaca lalu ia menghembuskan napasnya lega. "Ahk..aku kira tidak akan bisa menemui." Sohyun membalas menatap mata Taehyung. "Aku baik-baik saja, Taehyung Mian aku selalu saja merepotkanmu."
"Tidak perlu minta maaf, aku senang bisa membantu." Ungkap Taehyung.
"Gomawo Taehyung." Sohyun dengan sikap sopannya menunduk berterimaksih.
Taehyung membalas dengan senyum kotaknya, "Emm Sohyun." Tubuh Taehyung semakin mendekat ke arah Sohyun.
Seketika tangan kanannya yang kekar tapi terasa lembut menyentuh dahi Sohyun perlahan. Mata Sohyun kini terbelalak menerima perlakuan hangat Taehyung yang tak terduga. Tubuh Sohyun mematung dan wajahnya menatap sempurna wajah tampan Taehyung yang berjarak terlampau dekat dengannya.
"Astaga jantungku bertahanlah". Batin Sohyun.
Taehyung menurunkan tanganya dari dahi Sohyun. "Syukurlah, demammu sekarang sudah turun."
Sohyun hanya mengigit bibir bawahnya tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
"Aku akan membawakan makan dan setelah itu kau bisa minum obatmu." Taehyung mengambil sebuah gelas kaca di atas meja di samping kasur, "Sekarang minumlah dulu."
Sohyun menerima gelas yang berisi air putih di tanganya. "Gomawo."
Taehyung mengangkat bokongnya dari ujung kasur untuk pergi mengambil makanan yang ia sebutkan tadi. "Oh..yah, bajumu kotor jadi aku mencucinya."
Ohokk...
Sohyun yang baru saja memasukan air putih yang begitu dia nantikan akan terasa begitu menyejukan di tenggoraknnya, kini berubah menyakitkan. Ia tersedak saat menyadari bahwa pakaian yang di kenakannya saat ini adalah piyama yang ukurannya cukup besar untuknya. Sohyun terlalu terpesona dengan kemewahan yang ia lihat di kamar ini, sampai ia terlambat menyadari ia tidak menggunakan dressnya lagi.
"Ommo, Apa taehyung yang mengganti pakaianku?"Sohyun berkelanan dalam pikirannya.
"kau tidak perlu khawatir, Shin Ahjuma yang mengganti pakaianmu." Taehyung akhirnya meninggalkan Sohyun sendiri di kamar.
Sohyun merutuki dirinya karena sudah berpikir buruk pada orang yang menyelamatkannya. Ia menutup wajahnya dengan kedua tanganya karena merasa malu atas pikirannya sesaat.
Tidak butuh waktu lama Taehyung kembali ke kamar Sohyun dengan nampan di tanganya. Sohyun yang melihat kedatangan Taehyung segera merubah posisi tubuhnya.
"Aku membawakan bubur, makanlah sedikit-sedikit ini masih panas." Taehyung meletakan meja lipat di atas kasur di hadapan Sohyun dan menata bubur yang ia bawa.
Sohyun menatap bubur itu sambil menelan ludahnya. "Terimakasih atas makanannya. Akan ku makan sekarang". Baru saja Sohyun akan melahap suapan pertamanya ia segera menghentikan aktfitasnya.
"Taehyung apa kau sudah makan ?"
"Aku sudah makan tadi." Ungkap Taehyung.
Drrt..drrt
Suara telpon terdengar dari balik saku celana milik Taehyung.Taehyung segera melihat siapa yang menghubunginya saat ini.
"Habiskan makanannya dan jangan lupa minum obatmu. Aku harus pergi, ada yang perlu aku kerjakan sekarang." Taehyung menyimpan beberapa obat yang harus dimakan Sohyun di meja lipat dan segera berjalan meninggalkan Sohyun.
Sohyun menganggukan kepalanya tanda setuju dan melanjutkan memakan bubur hangat di depannya.
**
Lampu mewah di kamar kini menyela untuk menerangi kamar yang di tempati Sohyun. Langit sudah semakin gelap tetapi Taehyung masih belum kembali ke kamar ini.
Seorang Dokter hadir untuk memeriksa keadaan Sohyun dan melepas selang infus yang terpasang di tangannya. Shin ahjuma sesekali memeriksa keadaan Sohyun karena perintah Taehyung.
Shin Ahjuma wanita paruh baya yang baru ia temui memiliki tutur kata dan bahasa yang lembut menurut Sohyun. Meskipun mereka baru saling bertemu tetapi Shin Ahjuma begitu menghormati tamu Tuan mudanya.
Sohyun duduk di ujung kasur karena mulai merasa bosen saat ini. Sesekali ia menguap, Sohyun tidak bisa menutupi wajahnya yang mulai mengantuk. Shin Ahjuma sudah menyarankan Sohyun untuk beristirahat karena Taehyung mungkin akan pulang terlambat. Namun, ia menahan kantuknya karena tak ingin tertidur saat Taehyung datang.
Tok..tok..
Ketokan pintu meningkatkan debaran jantung Sohyun kali ini, Ia yakin kali ini yang datang ke kamarnya adalah Taehyung. Benar saja sosok yang di tunggu beberapa jam ini muncul di hadapan Sohyun.
Sohyun membetulkan anak rambutnya dan berdiri menyambut Taehyung."Kau sudah selesai dengan urusanmu?"
Taehyung menggangguk dan berjalan menghampiri Sohyun. "Sepertinya kau sudah terlihat lebih baik bahkan infusmu sudah di lepas."
"Ne..tadi dokter datang dan mengatakan aku sudah lebih sehat hanya perlu istirahat dan makan teratur." Sohyun menjelaskan dengan semangat.
"Baguslah, apa kakimu yang luka juga sudah tak sakit?" Taehyung melirik kedua kaki Sohyun.
"Ahk..masih sedikit sakit jika berjalan." Sohyun menatap kedua kakinya.
"Kemarilah." Taehyung menuntun Sohyun untuk duduk di sofa yang berada di kamar.
Sohyun yang menurut langsung duduk di sofa yang di tunjukan Taehyung.Taehyung berjalan ke salah satu meja di kamarnya dan membuka lacinya. Ia mengeluarkan sebuah kotak P3K.
"Boleh aku liat kakimu?" Taehyung duduk di samping Sohyun.
"Ah..biarkan aku saja yang mengobatinya." Sohyun merasa canggung dan meminta kotak P3K di tangan Taehyung.
"Tidak apa-apa, aku akan membantumu." Taehyung menepuk pahanya dan meminta kaki Sohyun yang terluka untuk di lihatkan padanya.
Sohyun merasa tidak nyaman tetapi tak ingin mengecewakan Taehyung dengan menolaknya. Perlahan Sohyun mengangkat kakinya dan menempatkannya di paha Taehyung. Taehyung mengeluarkan obatnya dan mengoleskan dengan sangat hati-hati pada luka di kaki Sohyun.
Bukannya meringis kesakitan Sohyun terhanyut dengan sikap dan ketampanan wajah Taehyung di depan matanya. Ia bertanya-tanya mengapa ada manusia begitu lembut dan baik seperti Taehyung. Bahkan kebaikannya sudah seperti malaikat dan mengalahkan Wang Yeo. Sohyun masih mengingat betul bagaimana Wang Yeo tidak segera menemuinya, saat ia meringkuk ke dinginan dan kelaparan di depan Museum Kumho.
"Sudah selesai." Taehyung merapikan obat yang ia gunakan.
"Gomawo Taehyung." Sohyun segera menurunkan kakinya lagi.
Sejak menunggu Taehyung tadi, Sohyun sempat berpikir mengapa Taehyung tak mencoba mencari tau alasan Sohyun ada di tengah jalan dekat rumahnya semalam. Bahkan Taehyung terus membantunya dan membolehkannya menginap di rumahnya.
"Taehyung, apa kau tak ingin bertanya apapun tentang alasanku menemui lagi? Aku bahkan sampai harus merepotkanmu" Sohyun memandang lekat manik mata Taehyung.
"Awalnya aku juga terkejut, bagaimana bisa kau terduduk di tengah jalan seperti itu di tengah malam. Tetapi aku yakin kau memiliki alasan yang kuat untuk melakukan semua itu." Taehyung membalas tatapan Sohyun.
"Astaga, aku yakin Taehyung hanya berpura-pura menjadi manusia." Batin Sohyun.
KALIAN PERNAH GA SIH PERTAMA KALI BERTEMU SESEORANG DAN LANGSUNG TERTARIK PADANYA?
*Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian yah di sini. 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...