24|Necklace

396 97 14
                                    

Rintikan hujan mengetuk-ngetuk kaca apartemen Jungkook ketika Sohyun tertidur di sofa menunggu hujan mereda. Televisi di depannya masih menyala tidak menganggu tidur lelap Sohyun yang mungkin sudah terlalu lelah melewati harinya. Jungkook yang memutuskan mengerjakan pekerjaannya di dalam kamar agar lebih fokus tidak mengetahui situasi saat ini.  Hingga pada akhirnya, Jungkook keluar dari kamarnya dan melihat Sohyun yang tertidur dengan posisi terduduk.

Jungkook berencana mengambil remote televisi yang di genggam Sohyun untuk mematikannya. Tapi baru saja menyentuh remote, Sohyun merubah posisi tidurnya dan wajahnya kini menghadap Jungkook yang duduk di dekatnya.

Saat itu juga, jantung Jungkook berdetak lebih kencang tidak seperti biasa. Apalagi Sohyun sedang tidur terlelap dan tidak menunjukkan ekspresi kesalnya yang sering ia tunjukkan.

“Cantik”. Batinnya

Jungkook dapat melihat lebih jelas setiap garis wajah Sohyun yang terlihat mempesona. Mendadak Jungkook merebut remote di tangannya mematikan televisi dan pergi ke kamarnya.

“Sial. Kenapa aku bisa berdebar di dekatnya?” Ucap Jungkook yang terdengar tidak suka. Pikirannya mulai bertengkar dengan hatinya yang berdegup heboh.

Kali ini Sohyun terbangun lalu menggosok kedua matanya dan mulutnya menguap lebar. Masih setengah sadar matanya tertuju pada jam dinding di atas televisi.

“Andwae.” Sohyun terperejat ketika jam menujukan pukul 8 malam.

Seketika jantungnya seperti di pompa dengan cepat begitu juga dengan gerakan tubuh Sohyun yang terburu-buru dan satu kakinya tidak sengaja menabrak meja di sana. “Ah..”

Jungkook yang mendengar suara itu segera keluar dari kamarnya. “Ada apa?” Jungkook melihat Sohyun yang sudah terbangun dan sedang mengusap kaki kanannya.

Benturannya tidak cukup keras hingga Sohyun hanya merasa sakit sesaat lalu kembali berdiri menatap Jungkook.
“Kenapa kau tidak membangungkanku?” Ucapnya kesal.

“Kau kan tidak memintanya.” Jawab Jungkook polos.

“Aishh.”Sohyun yang sudah tidak fokus mendengar jawaban Jungkook berjalan menuju pintu.

Lupa jika belum berterimakasih dan berpamitan Sohyun kembali membalikan tubuhnya. “Gomawo, aku harus segera pulang.” Sohyun membungkukkan tubuhnya singkat lalu memakai sepatunya cepat.

Mata Jungkook terus memperhatikkan pergerakan Sohyun yang begitu terburu-buru dan mengikutinya dari belakang. “Ini sudah malam aku bisa-“ belum sempat melanjutkan kalimatnya Sohyun telah membuka kenop pintu dan menutup pintu dengan cepat, tanpa mendengarkan perkataan Jungkook padanya. “mengatarkanmu.”

Merasa di acuhkan ketika belum selesai menyelesaikan kalimatnya Jungkook memutar bola matanya kesal. “Wah, berani-beraninya dia mengacuhkanku?” 

**

Hujan sudah reda hanya ada udara dingin dan gelapnya malam menemani perjalan Sohyun. Kedua kakinya berjalan dengan cepat ketika 2 langkah lagi menuju gerbang rumah Taehyung. Sohyun meremas kedua tanganya karena dingin dan gugup pergi keluar rumah terlalu lama tanpa izin pada Taehyung.

Berharap Taehyung belum kembali ke rumah mungkin lebih baik saat ini. Ketika sudah melewati gerbang rumah, kedua matanya tertuju pada mobil Hyundai yang sudah terparkir di samping rumah. Harapanya seketika sirna, Taehyung
kini sudah di rumah.

Berjalan semakin  dekat menuju rumah Sohyun melihat sosok pria berdiri di teras rumah menatapnya tajam. Tatapan itu diberikan Taehyung yang bisa membuat leher Sohyun seperti tercekik. Posisinya sudah seperti maling yang tertangkap basah.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang