Sohyun telah menyelesaikan semua tugasnya hari ini, ia meregangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tanganya ke atas. Sinar matahari sudah mulai terasa panas mengenai kulit putihnya yang membuatnya berkeringat. Sohyun segera pergi dari halaman belakang rumah menuju dapur karena tenggorkannya terasa kering.
"Ah..panas sekali." Ucap Sohyun terus berjalan sambil membetulkan ikat rambutnya yang mulai longgar.
Sohyun menghentikkan langkahnya setelah mendengar suara dari atas tangga dan menoleh menatap sumber suara. Seorang pria tinggi semampai menuruni tangga dengan langkahnya yang santai dan sibuk berbicara melalui handphonenya. Sebagian tubuh Sohyun tertutupi lemari kaca hingga pria itu tak melihatnya jika hanya sekilas.
Sohyun mengerutkan dahinya dan mempertajam penglihatanya. "Aku seperti pernah melihatnya."
Pria itu menutup sambungan telponnya dan terus melangkah menuju ruang tamu. Jarak mereka semakin dekat dan membuat Sohyun dapat melihat jelas wajah pria itu. Pria dengan mata bulat, hidung mancung, bibir tipis, dua gigi depan yang terlihat seperti kelinci, wajahnya yang awet muda membuatnya terlihat seperti bayi menggemaskan tetapi nyata seluruh wajahnya itu hanya sebuah topeng untuk menutupi sikap buruknya menurut Sohyun.
Sohyun tersentak kaget. Pria itu tak peduli dengan sekelilingnya dan terus melangkah melewati Sohyun yang berdiri mematung terhalang lemari. Tubuh Sohyun menegang, kedua tanganya otomatis menutup seluruh mulutnya, dan matanya membulat sempurna.
Sohyun akhirnya menurunkan tanganya lemas dan kembali menatap arah pria itu berjalan. "Kenapa pria itu ada disini?"
Pikirannya terus berputar tentang kejadian saat bertemu dengan pria tadi dan kalimat yang di ucapkan Taehyung semalam. "Dia sepupu taehyung?"
Sohyun menahan dirinya untuk tak menjerit dan berlari tanpa sadar menuju dapur. Sohyun menyandarkan tubuhnya pada kulkas dua pintu yang ukurannya cukup besar. Mencoba mengatur napas dan jantungnya yang berdebar sangat cepat.
Dunia ini begitu sempit, itulah yang dipikirkan Sohyun saat ini. Dari sekian banyak pria yang tinggal di Seoul, kenapa harus pria menyebalkan itu. Sohyun tak dapat berpikir jernih, ia merutuki dirinya karena mengingat setiap tindakan dan ucapannya pada pria itu.
"Omo eotteoke!" Sohyun membalikkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di kulkas.
Taehyung memperlakukkan Sohyun dengan sangat baik tetapi dirinya malah berlaku buruk pada sepupunya. Meskipun semua memang berawal dari sikap pria itu yang membuat Sohyun selalu kesal di depannya. Namun, Sohyun tak ingin membuat Taehyung kecewa atas perbuatannya. Apalagi saat ini pria itu merupakan tamu di rumah ini dan Sohyun harus melayaninya dengan baik.
"Kau siapa?" Ucap pria itu yang tak kalah terkejutnya.
Jantung Sohyun terasa berhenti berdetak. "Kenapa dia ke sini sekarang."Batin Sohyun.
"Yak..kenapa kau ada disini?" Pria itu semakin mendekati Sohyun karena tak mendapat jawaban. Taehyung semalam tak mengatakan jika akan ada orang lain di rumahnya.
Sohyun memejamkan matanya sekejap dan masih tak membalikkan tubuhnya. "A-aku asisten sementara di rumah ini."
Pria itu menatap tajam Sohyun dari atas hingga ke bawah "Oh." Jawabnya singkat lalu melipat kedua tanganya tak peduli setelah tau siapa gadis di depannya.
Pria itu menatap aneh Sohyun yang terus menghadap kulkas bukannya menatap lawan bicara.
"Kau sedang berbicara dengan kulkas?"Sohyun kembali merutuki dirinya masih di posisi yang sama "Anio."
"Kalau begitu bergeser sedikit, aku haus." Ucap pria itu.
Sohyun tak habis pikir pria itu selalu saja berbicara tak sopan dengan orang yang baru ia temui. Sohyun tak menjawab lalu mengeserkan tubuhnya perlahan tetap membelakangi pria yang berdiri tak jauh darinya. Sohyun melakukan itu karena tak siap menunjukkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Ficção AdolescenteJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...