Sohyun berdiri terpaku memandangi Taehyung yang berjalan semakin dekat ke arahnya. Kini kedua mata mereka bertemu, Sohyun yang terlalu gugup untuk menatap mata teduh Taehyung segera menundukan kepalanya. Sohyun merutuki dirinya yang selalu gugup di hadapan Taehyung dan hampir melupakan tujuan kedatangannya kemari.
"A..aku ingin mengembalikan ini" Sohyun menunjukan dompet dengan kedua tangannya di hadapan Taehyung.
"Dompetku ternyata ada padamu? Aku kira akan kehilanganya." Taehyung segera menerima dompet itu dan memeriksa isi dompet miliknya. Satu foto kecil yang begitu penting untuk Taehyung masih tersimpan rapih di sela dompetnya.
"Aku tak sengaja menemukannya setelah kau pergi tuan."
"Kamsahamnida..kau bahkan sampai mengantarkannya kemari, maaf sudah merepotkanmu."
"Jangan meminta maaf Tuan, sudah seharusnya aku mengembalikannya padamu."
Sohyun berpikir tugas pentingnya sekarang sudah selesai bahkan dia mengatarkan dompet itu langsung pada pemiliknya. Sohyun tidak ingin terlalu lama bediri di hadapan Taehyung itu membuat jantungnya berdegup cepat dan tangannya berkeringat. Taehyung mampu membuat seorang Kim Sohyun anak yang ceria dan kekanakan ini kikuk jika berhadapan dengannya.
"Emm..Aku harus segera pergi sekarang. Maaf sudah mengganggumu." Imbuh Sohyun.
"Aku sama sekali tidak terganggu. Tak bisakah kau mampir dulu ke rumahku?" Taehyung berharap ia bisa membalas kebaikan Sohyun.
"Aku harus pergi sekarang.Terimakasih atas tawarannya Tuan." Sohyun menunduk membalas niat baik Taehyung.
"Ah..sayang sekali. Setidaknya biarkan aku membalas kebaikanmu nona."
"Tidak perlu seperti itu. Aku pamit sekarang Tuan."
Sohyun pamit berjalan pergi meninggalkan Taehyung yang masih berdiri memandangi punggung Sohyun.
"Tunggu nona." Taehyung berlari menghampiri Sohyun yang belum berjalan terlalu jauh. "Kau naik apa kemari?".
"Aku hanya jalan kaki sampai sini. Ada apa Tuan?"
"Mwo? Kau berjalan dari Museum Kumho sampai kesini?" Taehyung cukup terkejut mendengar jawaban Sohyun kali ini.
"Ne..Aku berjalan sampai ke sini Tuan." Sohyun menjawab dengan wajah polosnya.
"Apa kau tidak kelelahan? Apa kakimu tidak sakit? Jarak Museum ke sini cukup jauh." Kini Wajah Taehyung berubah khawatir.
"Ah..Aku tidak apa-apa Tuan. Aku sudah terbiasa berjalan jauh." Ungkap Sohyun meyakinkan.
"Biarkan aku mengantarkanmu sekarang nona." Kini Taehyung sedikit memaksa.
"Anio. Aku tidak ingin merepotkanmu." Sohyun segera menolak ajakan Taehyung.
"Kumohon kali ini jangan menolak." Taehyung tak ingin penawaranya kali ini di tolak lagi oleh Sohyun.
"Em..Tuan Kau tidak--." Belum sempat Sohyun melanjutkan pembicaraanya Taehyung dengan segera menyela.
"Kumohon Nona." Kali ini Taehyung memasang wajah memohonya.
Sohyun tidak bisa menahan dirinya saat melihat wajah tampan Taehyung yang memohon padanya seperti ini. Rasanya seperti melihat anak beruang lucu yang tak ingin di tinggalkan oleh induknya terlihat sangat menggemaskan.
"Baiklah Tuan." Akhirnya Sohyun menyerah.
Seketika senyum kotak Taehyung kembali terlihat. "Terimakasih sudah menerima tawaranku. Kajja."
Taehyung menuntun Sohyun untuk berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Dengan canggung Sohyun mengikuti keinginan Taehyung kali ini.
"Kau ingin ku antarkan ke mana nona ?" Ungkap Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Novela JuvenilJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...