"Bagaimana bisa kau ada di sini?" Tanya Jungkook penasaran.
"Sohyun." Taehyung memanggilnya dan berjalan mendekat. "Aku mencarimu, ternyata kau di sini bersama Jungkook."
Sohyun dan Jungkook yang saling menatap kini atensi keduanya teralihkan karena kedatangan Taehyung.
"Kau mengajak asistenmu ke sini?" Tanyannya pada Taehyung.
"Ne, jangan menyebutnya asisten panggil dia Sohyun." Taehyung melirik Sohyun sejenak. "Bukankah kalian sudah akrab dan sering bertemu di rumah?"
"Anio." Ucap Sohyun tiba-tiba.
Taehyung dan Jungkook seketika menatap Sohyun dengan pikiran yang berbeda.
Sohyun baru sadar sadar dengan ucapannya segera membantah. "Em..maksudku kita tidak sering bertemu." Ucapnya gugup.
Jungkook yang berdiri di sana dan mengetahui seberapa sering pertemuannya dengan Sohyun hanya menunjukkan smirknya.
"Gadis aneh." Batinya.
"Permisi Tuan dan Nona." Sekretaris Kang yang merupakan Sekretaris pribadi Tuan Jeon menghampiri mereka bertiga. "Acara akan segera di mulai."
Jungkook segera mengikuti Sekretaris Kang masuk ke ruangan dan menemui keluarganya di sana. Sedangkan Taehyung dan Sohyun berdiri di tengah kerumunan tamu.
Seorang pembawa acara hari ini telah melakukan pembukaan dengan meriah lalu di panggilah Tuan Jeon selaku pemiliki acara hari ini. Sambutan meriah diberikan setiap tamu mengiringi ke hadiranya. Tidak lama muncul Jungkook berdiri di samping sang Ayah.
"Mari kita berikan sambutan yang meriah pada pemimpin baru perusahaan Hit grup." Ucap pembawa acara.
Suara tepuk tangan yang diberikan tidak kalah meriah mengisi setiap sudut ruangan Hotel mewah ini. Semua tamu terlihat tersenyum berbahagia berbeda dengan Sohyun yang sejak tadi hanya berdiri terdiam. Tidak ada tepuk tangan yang diberikan oleh Sohyun pada anak dan Ayah yang berdiri di depannya. Sohyun tidak mengerti tapi perasaanya saat ini tiba-tiba berubah begitu menyesakkan hatinya.
"Aku bahkan tidak mengenal mereka. Kenapa hatiku begitu sesak melihatnya." Batinnya.
Malam sudah semakin larut, setelah acara selesai Sohyun dan Taehyung kembali pulang. Kini keduannya berada di dalam mobil yang cukup hening. Sejak tadi Sohyun hanya melamun dan tidak banyak bicara.
Taehyung yang khawatir mencoba memecah keheningan. "Sohyun kau sakit?"
Sohyun yang sejak tadi menatap keluar jendela menatap Taehyung. "Ah..Anio." lalu kembali menatap keluar jendela.
"Kau yakin baik-baik saja? Sejak tadi kau banyak diam." Taehyung kembali melirik Sohyun.
Sohyun kembali menatap Taehyung. "Aku baik-baik saja." Tidak lupa untuk mengulas senyum tipis agar Taehyung tidak khawatir.
Bohong. Itulah yang dilakukan Sohyun saat ini pada Taehyung. Sohyun terus merasakan sesak di hatinya sejak dirinya melihat Jungkook dan Tuan Jeon. Sohyun tidak memiliki alasan yang tepat untuk menjelaskannya pada Taehyung karena sampai detik ini, ia masih belum mengerti perasaan yang dirasakannya.
Sejak pertemuan pertama dan pertemuan berikutnya hanya ada perasaan kesal jika bertemu dengan Jungkook. Namun, setelah melihat Jungkook bersama dengan Ayahnya rasanya seperti ada cambuk yang menghantam hati Sohyun.
Sohyun segera masuk ke dalam kamar setelah keduanya sampai di rumah. Hanya ada cahaya lampu tidur yang menyala di kamar Sohyun, udara di sana cukup sejuk karena AC yang menyala. Namun, Sohyun terlihat tidak nyaman dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...