Langkah demi langkah di lewati oleh Jungkook perlahan. Selama menaiki tangga Sohyun melingkarkan tangannya di leher Jungkook. Sesekali Sohyun melirik wajah Jungkook yang begitu dekat dengannya.
“Aku kira dia hanya pria bermulut kasar, ternyata dia baik juga.” Batin Sohyun.
Sohyun mengamati wajah Jungkook dari samping kirinya. Hidung mancung, kedua mata yang bulat, terdapat garis bekas luka di pipi kirinya tapi tidak mengurangi wajah tampannya, san kulit wajahnya bersih terawat.
“Apa yang kulakukan sekarang tidak gratis, kau harus membayarnya.” Ucap Jungkook tiba-tiba di tengah perjalannya.
Sohyun mengerutkan dahinya. “Mwo?”
“Kau berat, punggung dan tanganku pegal.” Jawab Jungkook santai dan menurunkan Sohyun setelah sampai di kamarnya.
Sohyun segera turun dan menatap Jungkook kesal.
“Aku menarik kata-kataku yang mengatakan dia baik, dia tetap menyebalkan.”Batin Sohyun.
Sohyun terpaksa harus berterimakasih pada Jungkook, bagaimana pun pria di depannya ini telah menolongnya kali ini. “Gomawo, aku akan membayarmu apa pun yang kau inginkan.”
“Hem.. aku akan mengingat itu.” Jungkook melirik Sohyun sekilas lalu akhirnya pergi meninggalkannya.
Setelah Jungkook keluar dari kamarnya Sohyun segera menyalakan handphonenya agar kamar tidur begitu gelap. Sama-sama melewati hari yang panjang Jungkook merebahkan tubuhnya setelah sampai di kamarnya yang bersampingan dengan Sohyun.
Tanpa di sengaja tiba-tiba ekspresi wajah Sohyun yang menahan sakit tadi terlintas di benak Jungkook.
“Apa dia baik-baik saja?” Ucap Jungkook karena tidak sempat melihat luka di kaki Sohyun.
“Astaga, untuk apa aku peduli.”
Jungkook segera menghapus pikirnya lalu mengangkat selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya.Luka memar dan lecet tidak membuat Sohyun terus terkurung di dalam kamarnya. Pagi sekali ia segera keluar kamar dan berharap Taehyung telah kembali ke villa tetapi harapnya sirna. Pria yang ia tunggu masih belum kembali.
Terdengar suara mobil yang sudah Sohyun kenali masuk ke arena villa. Mengetahui siapa pemiliki mobil itu Sohyun segerea bergegas menuju pintu. Sohyun jalan perlahan dan terpincang-pincang menahan sakit. Belum sempat mencapai pintu Taehyung lebih awal membuka pintunya sendiri.
“Selamat pagi.” Taehyung masuk ke dalam rumah dan di sambut hangat oleh Sohyun yang berjalan ke arahnya.
Sohyun tersenyum tulus. “Selamat pagi.”
“Maaf aku tidak pulang kemarin, ternyata pekerjannya terlalu banyak.” Ucap Taehyung merasa bersalah.
“Tidak apa-apa.” Jawab Sohyun. “Kau sudah sarapan?”
Taehyung menggelengkan kepalanya. Taehyung bekerja lembur semalam karena ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke villa menemui Sohyun.
“Aku akan membuatkannya untukmu.” Sohyun berjalan perlahan menuju dapur masih dengan kaki yang terpincang.
Taehyung yang melihatnya dari belakang merasa aneh. “Ada apa dengan kakimu?”
Sohyun membalikkan tubuhnya menatap Taehyung. “Sedikit memar dan lecet.” Sohyun menatap kedua kakinya. “Aku tidak sengaja jatuh semalam.” Ucapnya dengan senyum canggung.
“Ah..Taehyung akhirnya kau pulang juga.” Jungkook berjalan mendekati keduannya.
Taehyung melirik ke arah kaki Sohyun lalu menatap tajam Jungkook di depannya. Jungkook yang baru saja keluar dari kamarnya menemui keduannya mengikuti arah mata yang di tujukan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Fiksi RemajaJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...