44|Tears Are Falling

462 84 48
                                    

Sohyun sesekali memberi jarak ketika sedang bersama Jungkook. Entah kapan kedua tanganya akan kembali tembus pandang seperti saat di Pulau Jeju. Beruntung hingga mereka kembali ke Seoul kejadian itu tidak terulang lagi.

Pagi ini Jungkook akan kembali bekerja. Sohyun membantu membawakan kebutuhan Jungkook dan mengatarnya hingga ke pintu. Setelah Jungkook membawa tas kerja miliknya. Kedua tangan Sohyun segera di sembunyikan di belakang tubuhnya. Jungkook melihat perbedaan perilaku Sohyun menatapnya lekat. Tidak lama Jungkook memeluk erat tubuh Sohyun. Lalu kedua tangan Sohyun di genggam lembut Jungkook.

“Ada apa?” Sohyun seperti terkejut dengan sikap Jungkook pagi ini. Biasanya sebelum Jungkook pergi, ia hanya akan memberikan ciuman untuknya.

“Tidak ada apa-apa, aku hanya sedang mengisi dayaku.”

Jungkook pun melepaskan pelukanya sambil terus menatap paras cantik Sohyun. “Aku pergi sekarang. Segeralah pulang jika urusanmu di rumah Taehyung telah selesai.”

Sohyun mengangguk. “Berhati-hatilah.”

Baru saja Jungkook memutar kenop pintu. Ia memutar kembali tubuhnya dan melangkah maju. Satu kecup manis tepat mendarat di bibir mungil Sohyun. “Aku mencintaimu.” Ucap Jungkook penuh ketulusan.

Jungkook menutupi rasa penasaran atas perubahan Sohyun setelah kembali dari kencan mereka. Mungkin sikapnya saja yang terlalu berlebihan ingin dekat dan terus menyentuh Sohyun. Hingga Jungkook tidak sadar jika kekasihnya sesekali butuh ruang dan jarak untuknya dirinya sendiri.

Kali ini Sohyun agak terlambat datang ke rumah Taehyung. Sohyun tidak akan melupakan janjinya untuk tetap datang sepeti biasa ke rumah Taehyung. Seperti biasa, ia akan segera melakukan kegiatan yang sering di lakukannya.

Taehyung pulang lebih awal. Beberapa hari ini Sohyun tidak kembali ke rumah. Setelah kejadian itu mereka sudah tidak saling berkomunikasi lagi. Awalnya Taehyung berusaha untuk tidak peduli. Tapi akhirnya ia tetap merasa khawatir.

Prangg..gg

Suara nyaring terdengar di dalam rumah. Taehyung yang baru melewati pintu utama sontak terkejut dan segera menghampiri sumber suara.

“Sohyun?” Kedua matanya membulat ketika melihat gadis yang dikhawatirkannya kembali muncul. Taehyung ikut berjongkok dan mengsejajarkan tubuhnya dengan Sohyun. “Kau tidak apa-apa?”

Bukanya menjawab Sohyun  hanya terdiam terlihat sangat terkejut. Dengan cepat ia menyembunyikan kedua tangan ke belakang tubuhnya.

“Ada apa? Tanganmu tidak terluka kan?” Taehyung tidak sempat memperhatikan kedua tangan Sohyun.

Terlihat wajah Sohyun yang begitu gugup. Ia tidak berani menatap manik mata Taehyung yang menuntut jawaban darinya.

“Sohyun biar aku lihat tangamu.”

Sohyun menggelengkan kepalanya. Sungguh ia tidak ingin sekali kejadian ini terulang kembali dan di diketahui oleh Taehyung.

Kedua tangan Sohyun kembali tembus pandang. Itulah kenapa vas bunga bisa terjatuh saat berada di tangannya. Sohyun takut jika ini terus terulang bukankah semakin jelas jika waktunya hampir habis.

“Aku tidak apa-apa.” Sohyun segera berdiri. Berusaha untuk menghindar.

Taehyung ikut berdiri di belakang Sohyun segera menarik lenganya agar kembali berbalik ke arahnya. Sohyun yang terkejut dengan sikap Taehyung tidak sengaja menunjukan kedua tanganya.

“Kenapa menghindar? Aku hanya khawatir padamu.” Sorot mata Taehyung tertuju pada kedua tangan Sohyun. Taehyung takut gadis itu terluka. Namun, perasaanya berubah ketika melihat tangan Sohyung yang tembus pandang.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang