Jungkook yang telah sadar duduk bersandar di ranjang pasien menatap langit senja yang terlihat indah di lihat dari tempatnya. Sejak mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jungkook terus berusaha untuk pergi menemui Sohyun, tetapi usahanya selalau gagal. Pintu masuk ruang rawat Jungkook di jaga pengawal yang di pekerjakan Tuan Jeon untuk mengawasinya. Sebagai bentuk protesnya, Jungkook tidak banyak berbicara dan menolak makan.
Banyak pekerjaan yang di lewatkan Yeon Seo ketika harus menemani Jungkook di Rumah Sakit. Bahkan ia sering bolak balik keluar ruang perawatan karena harus menerima telpon. Seperti saat ini, ia baru menyelesaikan sedikit masalah yang terjadi dan berbincang di luar ruangan agar tidak menganggu.
Yeon Seo kembali ke kamar yang di tempati Jungkook. Kedua matanya tertuju pada makanan yang di siapkan untuk Jungkook dan masih terlihat utuh tanpa di sentuh sedikit pun.
Yeon Seo menghembuskan napasnya lelah, karena merasa tidak ada cara lain membujuk Jungkook untuk tetap memakan makananya. "Apa noona perlu memesan makanan dari luar agar kau mau makan?" Ucapnya melirik Jungkook.
Jungkook tetap menatap jendela menghindari kontak mata dengan Yeon Seo.
Yeon Seo tidak pantang menyerah, "Apa yang ingin kau makan sekarang?"
"Aku hanya ingin keluar dari sini." Jawab Jungkook berbeda dengan topik yang di bicarakan.
"Arraseo." Yeon Seo jelas tahu betul aksi mogok makan yang dilakukan Jungkook agar keinginanya bisa di kabulkan. "Jika kau ingin bertemu dengan Sohyun makanlah dulu dan pulihkan kondisimu. Kau bisa pingsan bahkan sebelum bertemu dengannya."
Jungkook tertegun. Apa yang di katakan Yeon Seo tentu benar adanya. Suhu tubuh Jungkook masih tinggi dan tubuhnya lemas ketika berdiri cukup lama. Tentu saja kondisinya sekarang akan menyulitkannya untuk bertemu dengan Sohyun.
***
Di sisi lain Sohyun baru selesai menerima telpon dari Taehyung yang memintanya untuk tidak menyiapkan makan malam. Taehyung mengajak Sohyun untuk makan malam di luar untuk pertama kalinya. Bahkan Taehyung menyiapkan pakaian baru untuk di kenakan Sohyun malam ini.
"Kita hanya makan malam di luar tapi kenapa sampai membelikan pakaian baru?" Sohyun menerima paper bag yang berisi dress berwarna hitam selutut dengan bandrol yang yang masih menempel.
Tidak ingin membuat Taehyung menunggu lama, Sohyun bergegas hanya dengan polesan make up sederhana. Taehyung terpesona melihat Sohyun berjalan ke arahnya.
"Kau cantik sekali hari ini." Taehyung memberikan senyum kotaknya setelah berhasil memuji kecantikan Sohyun.
Sohyun hanya gadis biasa yang akan tersipu ketika menerima pujian dari pria setampan Taehyung. "Gomawo." Jawabnya malu-malu.
Taehyung selalu pintar untuk kembali menarik hati Sohyun. Keduanya kini berada di restoran bintang 5 yang sudah di pesan Taehyung sebelumnya. Sohyun bahkan dibuat kagum ketika melihat restoran pilihan Taehyung yang super mewah. Tentu saja Sohyun gugup karena ini pertama kalinya menatap beberapa sendok, garpu dan pisau yang tertata rapih di meja makan.
Melihat Sohyun kebingungan, Taehyung dengan penuh perhatian membantunya. Suasana di tempat makan terasa romantis ketika di temani alunan instrumen musik yang mendukung. Suara dentingan pisau dengan piring berkali-kali terdengar karena Sohyun yang belum terbiasa. Taehyung hanya tersenyum ketika hal itu terjadi dan tidak merasa malu.
"Aku menyiapkan makanan penutup kesukaanmu." Ucap Taehyung ketika pelayan datang membawakan makanan terakhir mereka.
Sohyun kembali tersentuh. Taehyung pria yang baik dan penuh perhatian. Sohyun merasa heran dengan dirinya sendiri mengapa hatinya bisa mendadak goyah ketika pria sempurna seperti Taehyung jelas ada di depannya, tetapi ia masih sempat memikirkan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...