“Bisakah kau meminta yang lain? Aku tak menyukai permintaanmu itu.” Taehyung kembali meminum jusnya dan mengalihkan pandangan dari Sohyun.
“Wae? Aku bisa melakukannya Taehyung.” Sohyun memasang wajah memohonnya.
“Kau tamuku, aku tak akan memperkerjakanmu.” Kali ini Taehyung melirik untuk meyakinkan Sohyun.
“Ayolah Taehyung, bukankah ini permintaanku harusnya kau bisa mengabulkanya.” Sohyun mengerucutkan bibirnya.
Taehyung kini Kembali menatap Sohyun sepenuhnya. “Sohyun aku memberikanmu 1 permintaan agar aku bisa membalas budi padamu, bukan untuk membuatmu bekerja.”
Sohyun menghela napasnya panjang. “Taehyung jika kau masih belum cukup untuk membalas budi padaku kau bisa menyetujuinya. Bukankah jika bekerja dirumahmu aku akan tinggal di sini, itu artinya kau membantuku untuk memberikan tempat tinggal sementara dan aku sangat membutuhkannya saat ini.”
Taehyung terdiam sejenak mencerna perkataan Sohyun. “Kau bisa tinggal disini tanpa harus bekerja.”
Wajah Sohyun kini terlihat kecewa mendengar jawaban Taehyung, “kau sudah membantuku terlalu banyak, aku tak nyaman jika harus tinggal tanpa melakukan apapun.” Sohyun merasa sudah kehabisan cara untuk membujuk Taehyung.
Melihat wajah kecewa Sohyun membuat Taehyung luluh. “Baiklah, tapi dengan syarat.”
Sohyun kini begitu antusias mendengar jawaban Taehyung, “Ne..apapun yang kau minta akan aku lakukan.”
“Kau boleh membersihkan semua ruangan di rumah ini, kecuali 1 kamar di pinggir kamarku.” Taehyung menatap manik mata Sohyun tanda ia serius dengan syaratnya itu.
Sohyun mengganggung setuju, “siap laksanakan.”
Jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam keduanya kini telah kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Taehyung masih terjaga, ia duduk di sofa empuk miliknya sambil sesekali memutar kaleng soda miliknya. Lalu meletakan kembali kaleng soda di tanganya dan mengeluarkan handphone di saku celana. Taehyung mencari sebuah nama untuk ia hubungi malam ini.
Taehyung berdiri dari duduknya lalu berjalan santai menuju balkon ketika sambungan terhubung.
“Shin Jae Hyung aku membutuhkan pertolonganmu. Bisakah kau mencarikan identitas seseorang?”
**Sohyun berjalan terburu-buru menuruni anak tangga menuju dapur. Hal pertama yang ingin ia lakukan adalah memasakan sarapan untuk Taehyung. Meskipun hanya pernah melihat orang memasak ia ingin sekali mencobanya.
Sohyun tak menemukan sosok Taehyung di dapur, itu tandanya ia belum memasak sarapan kali ini. Melangkah mendekati dapur dan menggulungkan lengan bajunya untuk bersiap memulai memasak. Mata Sohyun membulat melihat piring yang sudah tertata rapi di atas meja. Rasa penasarannya pun membuatnya berjalan mendekat. Terdapat 1 piring nasi goreng kimchi dengan telur mata sapi di atasanya, dan secarik kertas kecil di pinggir piring.
“Aku membuatkan sarapan untukmu.
Maaf aku pergi tanpa menemuimu.”
-Taehyung-Sohyun menarik garis senyumnya, pesan
di secarik kertas itu terlihat manis menurutnya. Sohyun menduduki sebuah kursi untuk bisa menyantap sarapannya. Meskipun ada sedikit kecewa karena usaha Sohyun bangun pagi untuk membuat sarapan telah gagal.“Bukankah ini hari minggu kenapa dia pergi pagi sekali.” Ungkap sohyun
Sohyun segera menyelesaikan sarapannya, lalu bersiap untuk membersihkan rumah. Saat kemarin mereka membersihkan rumah bersama, Taehyung mengajarkan beberapa alat canggih untuk mempermudah pekerjaan Sohyun. Berkat alat canggih tersebut Sohyun tidak membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang terbuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Ficção AdolescenteJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...