18|Broken Line

422 82 13
                                    

Napas Sohyun memburu lalu ia memotong kimchi dengan sekuat tenaga. Sohyun kembali memikirkan perlakuan yang diberikan Jungkook padanya. Padahal majikannya saja tak pernah memperlakukannya seperti itu.

"Ini makannya." Sohyun menyiapkan semangkuk ramen dan kimchi di meja makan di depan Jungkook.

Jungkook melihat ramen di depannya langsung menatap Sohyun. "Kau hanya menyiapkan ramen untuk tamu?"

Mendengar ocehan Jungkook. Sohyun menghela napasnya panjang lalu berniat mengambil mangkuk ramen di meja. "Akan aku ganti yang lain."

Sohyun terlanjur kesal membuatnya tak berselera untuk memasak makanan yang selalu ia sajikan untuk Taehyung.

Jungkook menahan mangkuk yang akan dibawab Sohyun. "Jangan mengambil yang sudah menjadi milikku."

"Bukankah kau-" Sohyun kembali menutup mulutnya dan menahan luapan emosi yang sudah bersarang di seluruh tubuhnya. "Selamat menikmati." Ucap Sohyun dengan senyum terpaksa.

Sohyun segera pergi dari ruang makan karena tak ingin dihentikan lagi oleh Jungkook.

"Pria menyebalkan."Batin Sohyun.

**

Disinilah Taehyung berkutat dengan pekerjaannya meskipun sekarang hari libur. Taehyung merasa jauh lebih baik ketika ia kembali sibuk. Taehyung menjatuhkan pulpen di tangannya dan memijat kepalanya yang tak pusing.

Taehyung berusaha untuk tidak memikirkan kenangan yang bertahun-tahun ia lupakan. Namun, kenangan pahit itu kembali lagi.

Sekretaris Lee yang mengetahui Taehyung berada di kantor segera menemuinya untuk membantu pekerjaan yang sedang dikerjakannya. "Daepyonim, bukankah anda ada acara hari ini?"

Taehyung mengangkat kepalanya mentap Sekretaris Lee. "Aku sudah selesai dengan urusanku."

Sekretaris Lee yang melihat wajah Taehyung yang pucat dan keadaanya seperti tidak baik-baik saja berjalan lebih dekat. "Anda baik-baik saja?"

Taehyung mengangguk dan memberikan sedikit senyum di sudut bibirnya.

"Tolong jangan memaksakan diri." Sekretaris Lee tau persis jika Taehyung berpura-pura. "Saya akan memangil dokter." Sekretaris Lee mengeluarkan handphonenya dari balik saku.

"Tidak perlu." Taehyung kembali menatap Sekretaris Lee meyakinkan.

"Daepyonim?" Ucap Sekretaris Lee.

"Aku baik-baik saja." Taehyung kembali membuka lembaran kertas di depannya. "Sekretaris Lee, tolong ambilkan dokumennya yang akan kita gunakan besok."

Sekretaris Lee terpaksa meninggalkan Taehyung di ruangannya. "Ne."

Sekretaris Lee menutup pintu ruangan Taehyung perlahan lalu menatap pintu di depannya sebelum pergi kembali ke ruanganya.

"Aku berharap Taehyung tidak memikirkan kejadian itu lagi dan tidak kembali sakit seperti dulu." Batin Sekretaris lee.

**

Taehyung memutuskan kembali ke rumah setelah pikirannya sudah lebih tenang. Di wakru bersamaan Sohyun berjalan menuruni tangga melihat Taehyung berjalan masuk ke rumah.

Sohyun mempercepat langkahnya untuk segera menemui Taehyung. "Taehyung." Sohyun menatap wajah Taehyung lekat. "Kau baik-baik saja?"

Taehyung tersenyum. "Aku baik-baik saja."
Taehyung terlihat lebih murung meskipun ada garis senyum di wajahnya.

"Kau sudah makan?" Ucap Sohyun.

Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Aku akan menyiapkan makanan dan mengantarkannya ke kamarmu." Sohyun menatap Taehyung khawatir.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang