Taehyung duduk santai di sofa ruang tengah sambil menopang salah satu kakinya dan meminum kopi hangat milikinya. Sohyun yang telah menyelesaikan tugasnya mencuci piring hendak berjalan menghampiri Taehyung.“Taehyung kau belum mengantuk?” Sohyun berdiri di samping Taehyung memiringkan kepalanya menatap Taehyung.
Taehyung menyimpan kopinya di atas meja. “Aku masih belum mengantuk.” menatap balik Sohyun “Sepertinya kau yang sudah mengantuk?”
“Anio, aku masih sangat segar.” Sohyun duduk di samping Taehyung.
“Apa kau ingin begadang denganku?” Tanya taehyung sambil melipat kedua tangannya.
Sohyun menoleh ke arah Taehyung “Boleh saja jika itu maumu.”
“Tapi aku tak yakin sepertinya kau sangat mudah mengantuk.” Ucap Taehyung menggoda.
Sohyun mengikuti Taehyung melipat kedua tanganya. “lihat saja nanti, aku cukup kuat untuk menahan kantuk.” Ucapnya percaya diri.
Malam sudah semakin larut mereka berdua berbincang hal sederhana mengenai beberapa resep masakan. Sohyun yang memulai bertanya mengenai masakan yang dibuat Taehyung yang selalu terasa enak. Perbincangan sederhana yang telah berlalu berjam-jam kini membuat mata Sohyun memerah dan membuatnya tak berhenti menguap.
Sohyun mencoba menutupi rasa kantuknya dengan mengerjap-ngerjapkan matanya. Taehyung yang jelas menyadari hal itu tersenyum mengingat perkataan Sohyun yang ingin menemaninya begadang.
“Sohyun tidurlah, sepertinya matamu sudah tak bisa menahannya lagi.” Taehyung akhirnya mengakhiri perbincangan mereka karena tak tega melihat Sohyun.
Sohyun mengusap kedua matanya.
“Anio, aku masih belum mengantuk.”“Tidak apa-apa, lain kali mari kita benar-benar begadang.” Taehyung meyakinkan dengan senyum kotaknya.
“Baiklah kalau begitu.” Sohyun berdiri dari duduknya “Selamat malam Taehyung.”
Sesaat sebelum Sohyun membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan Taehyung. Taehyung kembali memanggilnya.
“Sohyun ambillah semua paper bag yang dibawa Sekretaris Lee tadi.” Taehyung menoleh kearah paper bag yang tersusun rapi di ruang tengah. “Semuanya milikimu.”
“Mwo?” Sohyun yang tadi sempat mengantuk seketika kembali segar. “Apa semua ini?” Sohyun berjalan mendekati beberapa paper bag di depannya.
“Pakaian untukmu” Jawab Taehyung terlalu santai.
Mata Sohyun terbelalak menatap Taehyung. “Kenapa kau memberikanku pakaian?”
“Kau hanya memiliki satu pakaian dan aku tak akan membiarkanmu menggunakan pakaian yang sudah robek tadi.” Taehyung berdiri dari duduknya kini menghampiri Sohyun.
“Bukankah ini terlalu banyak kau tak usah-” Sohyun ingin menolak tetapi segera dibantah oleh Taehyung.
“Kumohon terima saja. Aku ingin kau memakainya besok.” Ucap Taehyung tegas tetapi masih dengan nada yang lembut.
Mata Sohyun berbinar begitu senang sekaligus tak percaya kembali menerima kebaikan Taehyung. “Baiklah akan kupakai besok. Gomawo Taehyung.”
**
Taehyung berdiri di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Tanganya sibuk merapikan dasi yang sedang ia kenakan. Aroma tipis parfume yang digunakan Taehyung menyerebak ke seluruh ruangan. Senin pagi ini, ia sudah mengenakan pakaian yang rapih untuk pergi bekerja.
Setelah selesai dengan ritual pagi Taehyung menuruni anak tangga untuk menyiapkan sarapannya. Taehyung terdiam saat menemukan sosok Sohyun sudah berada di dapur miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Teen FictionJodoh adalah pasangan hidup. Jodoh adalah bagian dari takdir. Takdir adalah ketentuan Tuhan yang sudah ditetapkan pada setiap manusia. Kim Sohyun berpikir garis takdir sudah terputus, setelah kecelakaan tragis yang di alaminya saat berusia 17 tahu...