" Kalau aja dia tau,"
~Direktur Rumah Sakit
"Apasih, orang udah jelas gue duluan yang dateng," batin kesal Felicha, menatap kearah Fenzo.
"Ayolah dok, gue butuh sekarang!"
"Kebiasaan banget ya?!" ucap gemas Direktur rumah sakit menanggapi Fenzo yang sudah terlihat tidak sabar.
Direktur rumah sakit yang kini telah berhadapan langsung dengan Fenzo di atas sofa ruangannya, muali menatap sungkan kearah Felicha yang masih terdiam.
"Emm, kamu mau menunggu saya atau besok datang lagi kesini?" tanya Direktur tersebut kearah Felicha.
"Ah, saya tunggu saja gapapa dok," jawab Felicha dengan berat hati.
"Baiklah kalau begitu," Direktur tersebut akhirnya mengfokuskan pandangannya hanya untuk menghadap ke Fenzo.
Sambil merapikan berkas berkas yang sebelumnya Direktur tersebut ingin lihat, Felicha masih berdiam diri dari tempat duduknya menunggu.
Dari diamnya yang sedang menunggu, Felicha merasakan ada perasaan yang aneh diruangan tersebut.
"Kenapa tiba tiba sunyi ni ruangan?" batin Felicha ingin tahu.
Perlahan lahan Felicha kembali menolehkan kepalanya ke arah Direktur, dan Fenzo yang berada dibelakangnya. Namun, disaat kedua matanya melihat kearah belakang, Felicha dikejutkan oleh Fenzo yang menatapnya dengan tatapan sinis dengan kehadiran Felicha yang masih berdiam diri diruangan Direktur rumah sakit tersebut.
Tentu saja hal tersebut sempat membuat Felicha terkejut kebingungan melihat Fenzo menatapinya dengan tatapan sinis seperti itu. Pandangannya juga mulai dialihkan kepada Direktur rumah sakit didepannya.
Setelah melihat ke arah Direktur rumah sakit, Felicha mulai menyadari sesuatu. Ternyata keheningan yang ada pada ruangannya saat ini, disebabkan Fenzo yang enggan memulai obrolannya, dikarnakan Felicha masih belum juga beranjak diri untuk meninggalkan ruangan tersebut.
"A-aah," mulut Felicha terbuka setelah menyadari hal yang sedikit memalukan untuknya. Ia segera membangunkan diri dari duduknya lalu mengambil dan membawa berkas berkasnya keluar.
Brak!
Pintu kembali tertutup setelah Felicha akhirnya keluar dari ruangan Direktur rumah sakit tersebut dengan wajahnya yang memerah karena malu atas ketidakpekaannya. Ia kemudian mulai menunggu dan duduk pada kursi besi didepan ruangan Direktur rumah sakit tersebut.
"Gimana sih tu orang?" cibir Fenzo masih kesal dengan ketidakpekaan Felicha setelah ia akhirnya keluar dari ruangan tersebut.
"Oke, jadi apa lagi sekarang masalahnya Fenzo?" tanya Direktur rumah sakit memulai topik obrolan mereka.
"Biasalah dok," Jawab Fenzo sambil memaksakan senyumannya.
"Ngga bisa." timpal Direktur tersebut ikut melemaskan kedua bahunya disandaran sofa karena ia sangat paham apa maksud dari ucapan Fenzo barusan.
"Please lah dok," ujar Fenzo bersikeras.
"Kamu tau kan udah keberapa kalinya permintaan kamu ini selalu sama dan kamu juga tahu sendiri apa hasil dari ulah ulah adikmu itu??"
"Gue tau dok, tapi juga ngga ada cara lain lagi kan?!"
"Tapi juga nggak ada peluang lagi buat adikmu itu," Direktur tersebut berterus terang.
"Ck," Fenzo berdecak kesal sambil memegangi dahinya. Tidak harus berfikir lama, akhirnya Fenzo membangunkan dirinya dengan wajah yang terlihat kesal.
"Ya udahlah," ujarnya hendak melangkah ke arah pintu, tanpa menatap kearah Direktur rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|
FanfictionFOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA "Ini terakhir kalinya gue peduli sama lu Marcel," ~Fenzo Ghavar Magenta. "Gue sama sekali gabutuh empati peduli dari lu!" ~Marcelino Zeen Magenta. "Sebenernya dari dua bersaudara kakak adik ini, mana sih yang butuh gu...