3 2 °

131 95 25
                                    

"Kenapa sih kak? Ko bisa sampe kaya gini?" tanya Felicha yang memulai membersihkan luka Jovan.

Namun Jovan membiarkan mulutnya tertutup untuk membiarkan Felicha mengobati lukanya terlebih dahulu.

"Apa inii gara gara Marcel?" tanya Felicha menyadari sebuah kemungkinan besar Marcel dan Jovan telah bertengkar. Karna diantara keduanya tidak pernah menunjukkan keakuran saat didepan Felicha.

Jovan segera menggelengkan kepalanya pelan mendengar dugaan Felicha barusan.

"Terus kenapa??" tanya Felicha yang geram karna tidak segera mendapat jawaban dari Jovan.

Jovan yang melihat Felicha geram sambil memeras handuk kecil ditangannya itu tertawa kecil menatap bahwa kelakuan Felicha saat ini sangat lucu dimatanya.

"Masih sempet ketawa?" ketus Felicha yang mulai mengompres bagian lebam di wajah Jovan.

Hmmhh

Jovan terbangun dari tidurnya sambil memegangi handuk kecil yang Felicha tempelkan barusan.

"Panjang Fel, ceritanya" ucap Jovan menatap sayu kearah Felicha.

"Cowo emang gitu ya bi? Sekalinya emosi langsung baku hantam" ucap kesal Felicha yang menyindir Jovan didepannya.

"Daripada cewe ya kan?" tanya Jovan menaikkan dagunya.

"Apa?" jawab Felicha tak mau kalah.

"Sekalinya emosi langsung nyindir" ucap Jovan tersenyum puas menatap Felicha yang makin kesal dengan perkataanya barusan.

Melihat Psikiater pribadi rumah keluarga ini dan sekretaris Fenzo sedang berdebat kecil, bi Sri tersenyum tipis dengan perasaan cemas dihatinya yang masih sulit ia ungkapkan.

"Oh iya, den Jovan emang ngga ke kantor?" tanya bi Sri tiba tiba.

"Kebetulan saya udah izin pagi ini tidak bisa ke kantor bi, saya baru saja pergi dari tempat persemayaman orang yang saya kenal" jawab Jovan.

"Oh berarti ini luka kaya gini sehabis dari sana?" tanya Felicha ingin tahu, kemudian dijawab Jovan dengan anggukan kepalanya.

"Jadi sebenarnya kenapa sih??!" tanya Felicha yang masih ingin tahu sebab Jovan terluka seperti itu.

"Fel, kamu mau ikut kerumahku ngga?" tanya Jovan random yang membuat Felicha mengerutkan kedua alisnya kebingungan.

"Ngapain?"

"Ngeliat rumahku yang banyak tokeknya" ucap Jovan tersenyum nakal yang tidak lupa menaikkan kedua alisnya bersamaan.

"Apasih!" Felicha membuang kesal pandangannya kearah Jovan yang dari tadi hanya membuat lelucon kepadanya.

Ia dengan kesal mengembalikan beberapa obat yang ia gunakan untuk mengobati Jovan kedalam kotak p3k dengan sedikit kasar.

"Yaudah ayo beneran kerumahku"

"Giliran diseriusin, canda aja bawaannya. Dikira lucu kali?" gumam Felicha yang sengaja diucapkan agar terdengar langsung oleh Jovan yang memang benar ingin mengajak Felicha kerumahnya.

Felicha tidak menatap Jovan yang berbicara dan masih sibuk dengan peralatan kotak p3k yang masih ia rapikan itu.

"Ih nanti kalo aku seriusin kamunya ketar ketir Fel" ucap Jovan yang makin menggoda kekesalan Felicha.

Felicha hanya mengabaikan perkataan Jovan lalu mengajak bi Sri untuk kembali pada tempat mereka semula yang sedang saling berbincang.

"Bi, kita balik aja yuk ke tempat tadi. Bi Sri lanjutin  cerita yang tadi aja gimana?" ajak Felicha kepada bi Sri.

PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang