1 1 ° / Dentuman Kecil

316 217 249
                                    

"Hanya orang bodoh yang jatuh cinta. Dan gue rasa, gue salah satu di antaranya."
~Fenzo



"Pak Fenzo, tolong saya,"

"Saya takut,"

ucap Felicha dengan suara parau, mencari perlindungan lebih dalam dalam dekapan Fenzo.

20 menit yang lalu.

Selepas berdiam diri di taman rumahnya, Fenzo beranjak dari tempat duduknya dan mulai melangkah memasuki rumah. Namun, baru beberapa langkah, ia terhenti melihat Felicha diam-diam berjalan menuju mobil yang terparkir di teras depan rumah, tampaknya ingin segera meninggalkan kediaman mereka.

Mobil itu melaju perlahan menuju gerbang rumah keluarga Magenta. Fenzo, yang merasa curiga, segera melanjutkan langkahnya masuk ke rumah. Namun, saat hampir mencapai pintu, ia kembali terhenti dan memandang ke arah gerbang pagar rumah.

Melihat ada yang aneh pada mobil yang dinaiki Felicha, Fenzo cepat-cepat berlari menuju mobilnya dan mulai mengejar kendaraan misterius yang membawa Felicha pergi. Ia menginjak pedal gas dengan kuat, berusaha agar tidak kehilangan jejak.

Saat mobil misterius itu berbelok ke kanan di lampu kuning, Fenzo semakin mendekat. Namun, tiba-tiba lampu lalu lintas berubah menjadi merah, memaksa Fenzo untuk berhenti dan menghentikan pengejaran.

"Sial!" teriak Fenzo frustrasi sambil memukul setir mobilnya.

Saat menunggu lampu hijau kembali menyala, Fenzo meletakkan siku kanannya di jendela mobil, sembari mengusap bibir bawah dengan ibu jarinya, memikirkan mobil misterius tersebut.

"Ngga, itu bukan mobil rumah gue," ucap Fenzo memastikan jika ucapannya adalah benar sembari menggelengkan kepalanya perlahan.

Ketika lampu hijau menyala kembali, Fenzo menginjak pedal gas dengan kuat, lalu membelokkan setir dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya masih menyiku di jendela. Mobil Fenzo melaju dengan kecepatan 120 km/jam, namun ia sudah tidak dapat melihat tanda-tanda keberadaan mobil misterius yang membawa Felicha pergi. 

Fenzo menepi ke pinggir jalan, pikirannya masih dipenuhi pertanyaan tentang mobil misterius itu. Tidak ingin berlama-lama dalam kebingungan, Fenzo memutuskan untuk menelepon sekretarisnya, Jovan, guna mendapat bantuan. Namun, baru saja Fenzo mencoba untuk menyalakan handphone-nya, ia melihat bahwa Jovan sudah lebih dulu meneleponnya.

"Baru aja gue mau--"

"Pak, gawat Felicha!" potong Jovan, suaranya terdengar cemas.

"Felicha kenapa?!"

"Ben-bentar, kok lu tau kalo Felicha sekarang lagi kenapa-napa?" imbuh Fenzo. menyelesaikan kalimatnya yang terdengar heran.

"Iya pak, barusan dia ngechat saya, minta tolong."

"Sekarang dia ada di klub malam pak."

"Klub?! Ngapain psikiater pergi ke klub?! " tanya Fenzo dengan nada kesal.

"Kayaknya, gara gara ngikutin mobil Marcel pak,"

"Hah Marcel?"

"Iyaa pak. Mungkin ini kesalahan saya juga, karena Felicha sempat meminta saran untuk--"

"Klub mana?!" sela Fenzo, dengan intonasi bicaranya yang menaik.

"Ini saya baru dapat lokasinya-"

"Kirim ke gue secepetnya lokasi Felicha sekarang."

"Gue langsung kesana." tambahnya sambil menarik gigi mobil, menginjak kuat pedal gas, dan memutar setir untuk segera berbalik arah menuju klub yang dimaksudkan.

PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang