"Sebuah kesalahan besar, gue ngundang lu buat masuk ke kehidupan gue lagi kak" batin Felicha setelah menutup panggilan Adrian."Bi Sri tumben disini?" ucap Fenzo yang telah mendekat kearah bi Sri dan Felicha.
"Iya den, kebetulan bi Sri kepingin nyari udara malem aja. Eh kebetulan dokter Felicha juga ada disini" ujar bi Sri menyembunyikan alasan sebenarnya di hadapan Fenzo yang sedang mengangguk mengerti.
Fenzo melihat ke arah Felicha yang terlihat sedang melamun dan sedikit murung.
"Kamu ada masalah?" tanya Fenzo yang membuat lamunan Felicha mengenai Adrian yang baru saja menelfonnya tersadar.
"Ah engga juga pak--
Drrtt
Adrian kembali menelfon Felicha, namun Felicha juga langsung mematikan telfonnya saat itu juga. Fenzo yang tidak sengaja melihat perilaku Felicha itu sedikit kebingungan.
Ting
Kali ini Felicha mendapatkan pesan dari Adrian yang tanpa sadar ia buka dibawah Fenzo yang sedang berdiri menatapnya.
"Fel kok telpon gue dimatiin terus sih? Gue mau ngomong sesuatu ke lu. Ada yang harus gue kasih tau sekarang juga. Gue tunggu lu di kafe kita biasanya oke?"
Felicha sedikit memikirkan pesan Adrian yang membuat dirinya ada keinginan untuk bertemu dengannya.
"Dok?" panggil bi Sri yang membuat pandangan Felicha menunduk menatap layar handphonenya itu kembali dinaikkan kearah bi Sri yang memanggil.
"I-iya bi?"
"Apa ada masalah dok? Kok dokter tiba tiba memasang wajah serius gitu"
"Emm sebenernya iya bi" Felicha memberdirikan dirinya dari kursi taman, lalu menatap ke arah Fenzo untuk meminta sesuatu.
"Emm pak, maaf sebelumnya. Saya boleh keluar sebentar saja untuk malam ini?" tanya Felicha sedikit ragu menatap Fenzo.
"Jika memang itu penting, kenapa tidak?"
"Bolehkah saya meminta sopir yang bapak khususkan buat mengantar saya saat ini? Saya ada kepentingan mendadak"
Mendengar permintaan Felicha, Fenzo memutarkan pergelangan tangannya untuk melihat jam arloji di tangannya.
"Emm sepertinya sopir yang saya khususkan untuk kamu sudah pulang. Karna saya menyuruhnya hanya untuk sampai jam sembilan malam disini" Jawab Fenzo setelah melihat arloji di tangannya yang sudah menunjukkan waktu pukul sepuluh kurang lima belas menit.
Felicha yang terlihat sedikit kecewa karna tidak bisa keluar itu membuat Fenzo memikirkan solusinya.
"Kalau begitu, mari saya saja yang antar" ucap Fenzo yang membuat kedua mata Felicha membulat.
"Tidak perlu pak, bapak baru saja pulang dari kantor. Kalau memang tidak bisa, besok--
"Siapa bilang tidak bisa? Saya kan bilang bisa"
"Tapi bapak pasti lelah karna sehabis pulang dari--
"Tidak. Saya masih sanggup untuk mengantar kamu saat ini" ucap Fenzo yang selalu menyela perkataan Felicha yang belum selesai dikatakan.
Bukan masalah mau tidaknya, Felicha hanya takut nanti masalah ini jika Fenzo mengantarnyaa takut akan ketahuan jika masalah yang akan dibahas ini menyangkut adik tirinya itu, yakni Marcel.
"Kamu tidak perlu khawatir tentang saya. Saya tidak akan mengganggu urusan penting kamu. Jika nanti tempat tujuan kamu untuk bertemu sesorang, saya akan menunggu kamu diluar, didalam mobil saya" ujar Fenzo yang mungkin mengetahui kekhawatiran Felicha saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|
FanfictionFOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA "Ini terakhir kalinya gue peduli sama lu Marcel," ~Fenzo Ghavar Magenta. "Gue sama sekali gabutuh empati peduli dari lu!" ~Marcelino Zeen Magenta. "Sebenernya dari dua bersaudara kakak adik ini, mana sih yang butuh gu...