0 4 ° / Hening

465 319 403
                                    

"Betah betah disini ya dok?"
~Marcelino Zeen Magenta



"Anjir, cakep!" ujar spontan dari dalam hati Felicha setelah mendapatkan senyuman manis dari Marcel.

Senyuman yang diibaratkan seperti obat Hydroxyzine hydrochioride (obat penenang) bagi Felicha yang dari tadi merasa cemas, membuatnya sekejap terobati. 

"Jadii-"

Suara Fenzo masuk disela-sela Felicha yang masih mengagumi senyuman Marcel.

"Perkenalkan ini adik saya Marcel, yang nanti akan kamu tangani sebagai pasien."
ucap Fenzo.

"Hai dok, gue Marcel." sapa manis Marcel semakin melebarkan senyumannya.

" Hai juga, saya Felicha Psikiater baru anda." jawab Felicha ramah.

"Aduhh dokter gaperlu seformal itu ke gue, gimana kalo kita manggilnya lu gue aja?"

"Dokter kelahiran tahun 97 kan? Gue tahun 95, beda dua tahun doang loh."

"Anggep aja gue kakel dokter disekolahan, hehe." imbuh Marcel diimbuhi dengan candaan.

Felicha hanya bisa menanggapi guyonan Marcel dengan ikut tertawa kecut. 

"Gimana dok? Setuju?" tanya kembali Marcel.

"Kayanya, lu gue itu terlaluu-"

"Yaudah kalo gitu dokter manggil gue Marcel aja gimana?"

"Jadi gaperlu 'anda' gaperlu juga 'lu'. Lebih enak kan? hehe." 

"Emmm kalau memang maunya gitu, okedeh." ucap Felicha berakhir menyutujuinya.

"Coba dok?"

"Apanya?" tanya Felicha belum paham.

"Panggil gue Marcel."

Felicha sempat terdiam sejenak, menyiapkan suaranya untuk memenuhi keinginan konyol Marcel.

"Emmm Marcel?" Felicha memanggil Marcel.

"Iya sayang kenapa?" jawab Marcel sembarangan.

Jujur saja setelah mendengar Marcel menjawab panggilannya itu dengun sebutan sayang, membuat Felicha terpekik hingga melebarkan kedua matanya dengan reaksi spontan. 

"Hehehe, canda dok. Serius banget deh." sambung Marcel tertawa lirih melihat Felicha yang terdiam mematung karena ucapannya barusan.

"Marcel." panggil tegas dari arah depan Felicha.

"Apesi lu, sewot banget!" sinis Marcel ke arah Fenzo.

"Lu bisa ga sih, liat kondisi?" tanya Fenzo menatap kesal.

"Suka suka gue lah!" jawab Marcel tidak ingin kalah. 

Felicha hanya bisa terdiam tegang, menyaksikan peraduan mulut antara kakak beradik dihadapannya saat ini, hingga keduanya akhirnya terdiam dn membuat situasi disekitar mereka kembali hening, dan semakin terasa canggung. 

Cek, cek, cek, 

Keheningan tersebut membuat suara jarum jam tangan Felicha bahkan terdengar olehnya. 

09:00

Setelah Felicha mendapati jika jam tangannya menunjukkan tepat pukul sembilan, dengan suaranya yang terdengar ragu, Felicha memberanikan suaranya untuk memecahkan keheningan diantara mereka. 

PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang