5 5 °

28 10 0
                                    

~Kamu tidak harus selalu bersikap positif. Tidak apa-apa untuk merasa sedih, marah, kesal, frustrasi, takut, dan cemas. Memiliki perasaan tidak membuat Kamu menjadi orang yang negatif. Itu membuatmu menjadi manusia.

.

.

"Fenzo kamu mau kemana?" tanya salah satu anak kelas Fenzo yang melihat dirinya sedang menunggu jemputan dengan tas yang sudah menempel di punggungnya.

"Em, aku mau pulang."

"Loh ko pulang?? Ini masih jam sembilan. Masih jauh loh sama waktunya pulang?"

"Iya, aku tau. Tapi tadi bu guru nyuruh aku pulang karena ada urusan dikeluarga aku yang mendadak."

"Ooh gitu,"

"Emang beda ya urusan keluarga orang kaya."

"Enak banget ya jadi Fenzo kayanya?" bisik teman sekelasnya meninggalkan Fenzo pergi, lalu membicarakannya tidak jauh dari keberadaan Fenzo saat itu.

Fenzo masih belum mengetahui bahwa hari yang cerah di hari ulang tahunnya itu merupakan awal dari kegelapan yang akan datang dan singgah pada kehidupannya. Angin yang berhembus melewati tubuhnya saat ini sebenarnya sudah memberi isyarat akan suatu hal yang nantinya akan ia dapatkan sebagai kado ulang tahunnya. Namun saat ini Fenzo hanya terlihat santai menunggu jemputan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi.

Ketika mobil sedan hitam telah terlihat memasuki pagar sekolahnya, Fenzo segera bersiap diri untuk memasuki mobil. Namun saat ia membuka pintu mobil, ia dikejutkan dengan kehadiran Marcel yang sudah terduduk manis dengan sabuk pengaman yang mengikatnya duduk di kursi mobil.

"Loh Marcel, ada kamu juga?" tanya Fenzo hendak memasuki mobil.

"Iya kak, tadi bu gulu nyuluh aku pulang duluan. Katanya kelualga kita ada ulusan."

"Sama dong berarti," Fenzo kemudian memasuki mobil dan segera memakai sabuk pengaman sebelum mobil tersebut kembali berjalan menuju sesuatu yang akan membuat kedua anak dari keluarga Magenta tersebut mendapatkan kejutan yang paling tidak disangka sangka.

"Kayanya ini rencana papa bunda buat ngerayain ulang tahun kak penjo paling ya kak?"

"Masa iya sih," Fenzo berusaha tersenyum menanggapi perkataan adiknya yang terdengar sedikit tidak masuk akal baginya. Ia tahu kalau papa bahkan bundanya itu tidak mungkin merelakan waktu sekolah hanya untuk merayakan ulang tahun, karena keduanya sangat menjunjung tinggi kedisplinan dalam hal seperti itu. Pasti ada hal lain yang membuat mereka berdua sampai harus pulang dalam kondisi mereka yang masih berada di jam sekolah.

Setelah perjalanannya kurang lebih lima belas menit, mobil yang disopiri sopir pribadi Anton tiba tiba memasuki kawasan rumah sakit.

"Kak, ko kita ke lumah sakit??" tanya Marcel memperhatikan lingkungan sekitar.

Fenzo yang juga ikut merasa bingung dengan tujuan sopir papanya itu, menatap wajah sopir tersebut dari spion mobil tengah di atasnya. Tidak tahu kenapa raut wajah sopir papanya itu terlihat sangat suram dan Fenzo dapati ia terus terusan menelan salivanya sendiri seperti merasa gugup akan sesuatu.

Sebenarnya ada apa ini?

Usai memakirkan mobilnya di parkiran. Sopir Anton menarik napasnya panjang sebelum ia membuka mulutnya,  memberitahukan kepada Fenzo dan Marcel bahwa tujuan mereka saat ini telah sampai.

"Den kita sudah sampai-"

"Ko kita ke lumah sakit om?" tanya Marcel masih penasaran.

"Emm-

PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang