~Waktu akan terus berlalu meski duniamu tak mengizinkan itu, tapi Tuhan punya rencananya sendiri. Jangan terlalu meratapi sebuah kata pisah karena sebabnya akan ada sapaan yang datang dan akan lebih indah.Eits serius amattt, yuk follow ig cha
@nashaashinta atau https://instagram.com/nashaashinta
Kalian bisa kasih pesan dan kesan atau bahkan kritikan langsung.Happy Reading semua,
Dont Vorget to Vote & Comment
(づ ̄ ³ ̄)づ♡.
.
.
.
.Felicha memondar-mandirkan dirinya di area taman rumah keluarga Magenta, sambil memegangi handphonenya dengan erat. Wajahnya tampak serius, dan bibirnya terus bergerak mengucapkan satu kata yang sama berulang kali. "Kalium, iya, Kalium Sianida. Gue yakin itu," katanya dengan penuh keyakinan, lalu akhirnya ia menduduki bangku taman.
Walaupun Felicha merasa yakin, ia sadar bahwa keyakinannya hanya berdasarkan dugaannya sementara. Ia hanya merasa enam puluh lima persen yakin jika dugaannya itu benar. Jika memang benar, bahwa jenazah sopir misterius itu telah berinteraksi dengan racun tersebut, untuk membuktikannya ia harus memiliki bukti-bukti yang kuat, begitupun pemahaman yang jelas.
Memang benar bahwa Felicha adalah seorang dokter, namun spesialisasinya bukan di bidang forensik. Sebagai seorang psikiater, Felicha lebih terfokus pada kesehatan jiwa dan mental, menangani berbagai gangguan dan kondisi psikologis pasiennya. Mengetahui dan menganalisis racun seperti Kalium Sianida bukanlah keahliannya. Untuk hal seperti ini, yang paling tepat untuk dilakukan olehnya ialah menghubungi seorang ahli forensik. Ahli forensik adalah mereka yang menguasai ilmu kedokteran forensik, cabang spesialis ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu medis untuk menegakkan hukum dan memecahkan masalah kriminal.
Dalam benaknya, Felicha berpikir untuk menghubungi seseorang yang dirasa mampu menjawab semua pertanyaan yang sejak tadi berkeliaran di kepalanya. Namun, keraguan muncul dalam dirinya. "Masa iya, gue harus ngehubungin dia?" gumamnya dengan nada ragu. Ia tahu bahwa orang yang ia pikirkan itu adalah seseorang dari masa lalunya, seseorang yang pernah dekat dengannya tapi kemudian meninggalkannya dengan luka.
"Yang lalu ya lalu, sekarang ya sekarang. Gausah dibawa-bawa terus. Inget lu harus profesional Fel!" ucapnya pada diri sendiri, mencoba meyakinkan dirinya untuk bersikap profesional. Dengan tekad yang semakin kuat, ia mulai mencari kontak seseorang itu di handphonenya.
Saat ibu jarinya hampir mengetik pesan, Felicha kembali teringat ucapan-ucapan pedas dari orang yang pernah menyakiti perasaannya dua tahun yang lalu.
"Demi apapun, dia yang nipu gue! Gue sama sekali gatau apa-apa," kenang Felicha.
"Nyesel gue pernah deket sama orang modelan kayak lu gini," suara orang tersebut mendadak terngiang kembali di telinganya, membuat hatinya terasa sakit.
Namun, Felicha tahu bahwa ia harus mengetahui jawaban dari dugaannya. "Aagh, bodo amat! Gue mesti tau jawaban dari dugaan gue. Gausah dipikirin lagi!" ucapnya dengan suara lantang, menguatkan dirinya sendiri. Dengan semangat yang baru, ia mulai mengetik pesan dengan cepat, menghubungi orang yang dulu pernah menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONALITY ; Taehyung & Sohyun |REVISI|
FanfictionFOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA "Ini terakhir kalinya gue peduli sama lu Marcel," ~Fenzo Ghavar Magenta. "Gue sama sekali gabutuh empati peduli dari lu!" ~Marcelino Zeen Magenta. "Sebenernya dari dua bersaudara kakak adik ini, mana sih yang butuh gu...