Part 51

996 112 1
                                    


Ia mengambil nasi dan ikan kakap asam manis, lalu ia duduk di sofa. Ia tak bisa makan kalo nggak nunggu ada orang yang bersihin durinya.

Tap...

Tap...

Tap...

"Wa, makan siang" ucap Mama

"iyha Ma" ucap Dewa.

Ia melihat meja makan, ia tertawa saat tau jika Nanda nggak bisa makan. Ia mengambil nasi dan ikan itu, lalu ia berjalan ke arah Nanda yang sedang meluk bantal sofa sambil melihat tv.

"dimakan, nggak dianggurin" ucap Dewa.

"ck! Dasar nggak peka"---batin Nanda.

"makan, ntar keburu dingin" ucap Dewa.

Nanda tambah makin manyun lagi, ia laper banget btw, tapi yhaa itu ia nggak bisa makan kalo masih ada durinya.

"eh! dengerin" ucap Dewa sedikit keras.

"Sadewa" peringat Bunda.

"nggak peka banget sih!" ucap Nanda yang masih manyun plus marah.

"Mas kan nggak tau, punya mulut buat ngomong kan" ucap Dewa.

Ia mengambil piring Nanda lalu memisahkan duri dari dagingnya. Lalu ia menyuapkan ke Nanda namun ia masih mengatupkan bibirnya.

"tak cium nanti bibirmu yang kek bebek itu" ucap Dewa.

"aaa" ucap Nanda yang membuka mulutnya.

"yha mbok dari tadi gitu lho, kalo ada apa-apa tuh ngomong" ucap Dewa.

"diem, aku mau makan nggak debat" ucap Nanda yang mengunyah makanan sambil manyun.

"owh, beneran tak cium lho nanti bibirmu itu" goda Dewa.

Bugh..

"diamlah, malu nih aku" ucap Nanda yang setelah memukul pelan Dewa pake bantal.

"makannya makan yang bener" ucap Dewa.

"ehh bukannya tadi nggak boleh bicara yha, lupa Mas" ucap Dewa pura-pura kaget.

"Mas mah, ihhh!" geram Nanda.

Dewa terus menyuapi Nanda, lalu setelah selesai ia makan di piringnya sendiri. Namun, Nanda terus-terusan mau disuapi.

"ini makanan Mas, kamu kan udah habis sepiring, Sayang" ucap Dewa.

"Mas tau laper kan" ucap Nanda lalu memakan makanan yang ada di sendok.

"ntar gendut Mas yang disalahin" ucap Dewa.

"sstt, diem" ucap Nanda.

"Bang Dewa, tadi tuh gw udah peringatin Nanda lho buat nggak beli baju itu, tapi dia bilang gini 'Mas Dewa ngebolehin kok' gitu Bang" ucap Hito yang memanas-manasi keadaan.

Nanda panik, sebelum suaminya mengeluarkan seribu kata yang siap untuk memarahinya, ia langsung membekap mulut Dewa dan mencium pipinya.

"H-hito bohong M-mas" ucap Nanda.

"Mas percayakan sama aku, aku nggak bilang gitu kok" ucap Nanda lagi.

Dewa menatap mata Nanda yang ketakutan, lalu Nanda melepaskan bekapannya dan membuat tatapan kek kucing minta pungut.

"m-maaf Mas" cicitnya.

Nanda langsung mencium sekilas bibir Dewa dan menenggelamkan wajahnya di leher Dewa.

"maaf lho Mas" bisiknya.

Dewa masa bodo, ia tetap lanjut makan yhaa walaupun menahan beban di bahunya yaitu Nanda. Dan juga menahan sesuatu, yang mana Nanda menghembuskan nafasnya di leher Dewa.

Only You END || Kookv S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang